part6:Bersama pangeran

Start from the beginning
                                    

"Ah, Haechan yang aku tahu kau adalah pelayan setia dari permaisuri Taeyong dan kau tidak pernah terlihat begitu tertarik dengan pangeran Mark, jadi apa motivasimu mengikuti seleksi menjadi omega pangeran Mark? Jika aku boleh tahu." ucap Mina dengan senyum manisnya yang sopan tapi seolah ingin mengejeknya. "Apa kau ingin menaikkan strata kehidupanmu?"

Haechan tidak menyukai ucapan wanita itu jika tidak karena permaisuri Taeyong yang menginginkannya untuk mengikuti seleksi, dia juga tidak akan mengikutinya dan Mina sebenarnya tidak perlu menghinanya dengan secara halus, dia sangat sadar posisinya.

Mark juga penasaran dengan alasan omega manis itu yang sering kali dia perhatikan tampak begitu menghindari tatapannya.

"Tidak ada maksud lain ataupun ingin menaikkan posisi saya ke tingkat lebih tinggi, tapi jika ada kesempatan itu mengapa saya tidak boleh untuk mencobanya? Menjadi omega Pangeran Mark juga tidak buruk, dia seorang pangeran yang sangat bertanggung jawab dan tentunya sangat diidamkan oleh semua omega dan ternyata saya juga tidak menyangkah, bisa sampai di posisi sekarang ini nona Mina." ucap Haechan dengan tersenyum tipis serta santai dan membalas ucapan Mina.

Mina tidak menyukai ucapan Haechan yang seolah menyindir kemampuannya setara dengan dirinya, Mark tersenyum miring mendengar jawabannya.

"Lalu apakah kau tahu tentang diriku yang pernah memiliki hubungan dengan pangeran Mark?" tanya Mina dengan ekspresinya yang culas.

"Saya tahu tapi itu semua hanyalah masa lalu dan saat ini kita sedang bertarung secara halus untuk mendapatkan pangeran Mark. Saya rasa tidak tepat jika membicarakan masa lalu tentang kalian berdua dan pangeran Mark juga akan adil, serta idak akan mencampur adukkan antara hubungan pribadi dengan seleksi ini. Dia akan memilih kita semua berdasarkan kemampuan kita bukan masa lalu kita, kecuali jika omega pangeran Mark yang akan datang." ucap Haechan dengan tersenyum puas.

"Iya kau benar Haechan, aku akan adil dan jika omega ku datang maka seleksi akan berhenti saat itu uga." ucap Mark dengan senyum tipisnya dan mendukung ucapan Haechan membuat Mina mengepalkan tangannya ditangan meja, meskipun harus tetap menampilkan senyum palsunya. "Ah, iya Haechan setelah ini temani aku untuk berburu. Kau mendapatkan poin penuh."

"Baiklah yang mulia." ucap Haechan pelan serta terkesan pasrah tidak ada raut semangat ataupun malu-malu semuanya biasa saja.

Mina terlihat sangat kesal dan Mark semakin tertarik dengan Haechan yang terlihat tidak begitu tertarik dengan dirinya.

Selesai dari minum teh bersama, Mark dan Haechan segera pergi berburu bersama, hanya berdua tanpa siapa pun dan hanya menggunakan satu kuda.

Awalnya Haechan ingin menolak halus tapi melihat Mark yang tidak ingin dibantah membuatnya dengan sangat terpaksa menurutinya.

Haechan duduk di depan dengan Mark yang berada di belakangnya, Haechan merasa bersemu merah dengan detak jantung yang berdetak begitu kencang saat dia berada di pelukan seorang pangeran Mark yang dipuja banyak omega.

Dia tidak bisa mengendalikan letupan rasa senang sisi omeganya saat bisa dekat dengan alphanya, tapi pikiran Haechan memaksanya untuk menepis rasa itu dan membuat simbolnya terasa panas tapi dia harus bisa menahan rasa sakitnya.

Sedangkan Mark sendiri entah mengapa dia juga merasa sangat bahagia dan senang dengan kedekatannya bersama Haechan, bagaimana omega itu yang menegang dipelukannya, dia jadi teringat cahaya dewi bulan yang bersinar di atas kepala Haechan dan membuatnya tidak teralihkan, seolah mengatakan Haechan adalah Omeganya, bisa dirinya percaya?

"Jangan terlalu tegang, aku tidak akan membuatmu jatuh. Biasa saja jika kau menjadi omega ku, kau akan selalu berdekatan denganku jadi biasakan." bisik Mark dengan menggoda. Haechan menegang kaku, dia tidak bisa mengatakan hal apapun.

My Alpha is My PrinceWhere stories live. Discover now