𝐁𝐚𝐛 𝟓. 𝐌𝐚𝐚𝐟

45 4 0
                                    

***


WARNING TYPO BERTEBARAN ❗❗❗

***

Pagi hari pun tiba malam terasa sebentar bagi dua insan yang menghabiskan malam panas berdua,

"Huuuhmm" renguhan pelan terdengar dari salah satu pemuda tersebut,ia mengedip kan mata nya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke dalam kornea mata nya.

Ia tersenyum saat menyadari seorang pemuda cantik? Yang selama ini ia kagumi berada di pelukan nya. Dan menghabiskan malam bersama nya.

Cup

"Morning beby~" ucap nya singkat tepat di telinga adit dan memberi kecupan di bibir indah yang menggoda itu.

Adit masih menutup mata nya,fadil memutuskan untuk membersihkan kamar sebelum adit bangun dari tidur nya dan membicarakan persoalan kejadian yang mereka alami.

Ia perlahan melepaskan persatu mereka dengan mengeluarkan p***s milik nya dari lubang adit,ia turun dari atas kasur.

Dan memakai kembali baju dan celana nya ia kembali menutup tubuh adit dengan selimut, melihat wajah yang tenang dengan tubuh penuh tanda yang dibuat oleh dirinya sendiri, itu terlelap ia takut akan membangun adit saat membantu adit memasang pakaian nya, jadi ia memutuskan untuk menutup adit dengan selimut saja.

Ia membereskan kekacauan yang diri nya buat semalam banyak cairan mereka yang berserakan di lantai. Membersihkan kamar itu dalam sekejap, lalu setelah itu ia melirik ke arah tempat tidur.

Melihat adit yang masih menutup mata nya tapiii...

"Gua tau kok lu udah bangun" ucap Fadil membuat sang empu yang sedang pura pura tidur membuka mata nya,tapi ia tak melihat ke arah Fadil.

Lalu fadil berjalan ke arah kasur tempat tidur, lalu menarik selimut yang menutup tubuh adit.

"Eh eh lu-lu mau ngapain" ucap adit dan memegangi selimut tersebut erat.

"Mau bantuin lu mandi! "Ujar nya enteng

Wajah adit lansung memerah seperti kepiting rebus " nggak usah gw bisa sendiri! "Ucap nya lalu duduk dengan tubuh yang di balut selimut

" yakin bisa? Buka dulu aja selimut nya "tanya dan ungkap fadil  sambil menatap adit tak yakin

" bisa! " ucap nya ngegas

Ia mencoba turun perlahan dari tempat tidur dengan tubuh yang seperti kepompong, tapi baru saja kaki nya menginjak lantai kaki nya kehilangan keseimbangannya dan lansung terasa perih di bagian belakang nya dan membuat nya hampir jatuh kalau saja fadil tak menangkap nya.

Tampa bicara fadil lansung menggendong adit ala bridal style dan membawanya ke dalam kamar mandi, lalu mendudukkan adit di Closed duduk, dan membantu nya membuka bungkus selimut yang melilit tubuh nya.

"Tu-tutup mata lu! " ucap nya grogi dengan wajah memerah sampai ke telinga nya

"Oke oke " ucap fadil lalu menutup kedua mata nya dengan tangan nya 'kemaren malam aja udah gw liat semua nya' ucap nya di dalam hati

Slrurr(kurang lebih gitu deh bunyi nya)

Cairan S****a milik fadil yang masuk ke dalam adit kemarin malam keluar dari lubang adit, itu membuat nya semakin memerah dengan wajah menunduk.

Setelah selesai adit kembali menutup tubuh nya dengan selimut tadi, ia bingung ingin meminta bantuan fadil atau melakukan nya sendiri untuk pergi ke bak mandi nya. Karena ia tak bisa berjalan ke sana sendiri dan sangat malu untuk meminta bantuan fadil.

ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ ᴋᴇᴄɪʟ ᴅɪ ᴋᴏsᴀɴ (bl) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt