Mengingat dalam hal apa dia bekerja untuk Valias lagi waktu itu, Vetra yang sebelumnya tampak tidak nyaman sekarang justru menjadi tampak antusias nan bersemangat. Di samping dia teringat dengan bagaimana dia memiliki rasa hormatnya yang begitu besar pada Valias sang bangsawan pada hari itu, dia juga menyadari ini bisa menjadi kesempatan untuknya membuat Caessar melupakan kecurigaan-kecurigaan negatif yang dia punya pada putra bangsawan yang sangat dia kagumi itu. "Ya. Sebenarnya, setelah waktu itu, aku diberikan dua kali kesempatan lagi untuk bekerja di bawahnya."

"Untuk yang pertama, semuanya diikutkan dalam penyelamatan anak-anak itu juga." Vetra menaruh matanya sebentar pada Sheena, Rhinel, dan Jowan dengan senyum cerah. "Tapi yang kedua, karena penyelamatan yang dilakukan berada di kerajaan lain, beliau ingin meminimalkan orang, sehingga beliau hanya memanggil satu mage, aku."

Caessar sudah dibuat tercenung ketika Vetra menyebut 'penyelamatan anak-anak'. "Penyelamatan anak-anak apa maksudmu?"

"Ini cukup mengejutkan, tapi rupanya di wilayah yang jauh dari istana, ada aktivitas penjualan anak-anak ke kerajaan lain." Vetra menjawab. "Yang Mulia Frey dan Tuan Muda Valias mengetahui itu, jadi mereka membongkar area itu."

Mata Caessar mengarah pada Vetra tapi sebetulnya dia masih dalam keterperangahannya dan bergumam-gumam pelan seolah memberitahu dirinya sendiri untuk paham.

"Kau sangat menghormatinya, ya, Vetra?" tanya Caessar pelan.

Vetra sempat terperangah, tapi setelahnya dia langsung memiliki senyum hangat di wajahnya. "Sangat."

Caessar diam memandang Vetra sebentar, mengamatinya. Dia lalu merilekskan bahunya dan bicara pelan lagi. "Aku masih memiliki kewaspadaanku terhadap Raja Hayden dan Tuan Muda Valias itu. Tapi jika kau sebegitunya mempercayai mereka, aku tidak punya pilihan untuk terus berkeras kepala mencurigai mereka."

"Meski begitu, aku masih akan berhati-hati. Itu kenapa, aku akan meminta Jowan, Rhinel, dan Sheena untuk mengawasimu. Aku ingin sebanyak mungkin menghindarkanmu dari hanya sendirian ketika kau dipanggil lagi oleh kedua orang itu."

Bahu dan wajah Vetra kaku.

"Maksud Koha?"

"Kau sangat ramah dan selalu berprasangka baik kepada orang lain." Caessar bicara. "Aku yakin itu salah satu alasan kenapa teman-temanmu melihat ke arahmu dan selalu berada di sekelilingmu. Kau menempati suatu tempat yang istimewa di hati dan mata mereka."

"Tapi ada kalanya kau menjadi mudah ditipu daya." Caessar melanjutkan. "Itu kenapa untuk menjaga keselamatan kita semua, aku mau menjauhkanmu dari Yang Mulia Frey dan Tuan Muda Valias."

"Aku tidak berkata kalau kau tidak akan boleh kembali ke Hayden sebagaimana teman-temanmu. Tapi, jika di lain waktu akan ada saat dimana kau dipanggil mereka lagi, aku ingin salah satu di antara Jowan, Sheena, dan Rhinel ikut bersamamu. Aku akan memberitahu Yang Mulia Frey dan Tuan Muda Valias bahwa itu adalah salah satu syarat untuk mereka bisa memilikimu di Hayden lagi sebagai mage istana mereka."

Mengingat pembicaraan yang berlangsung di tiga hari lalu itu Vetra jadi menghela napas pasrah.

Orang-orang masih menganggapnya sebagai seseorang yang mudah dipengaruhi atau ditipu oleh orang lain. Dia tidak merasa dirinya seperti itu tapi dia sudah berulang kali mendapati seseorang mengatakan hal itu kepadanya. Banyak orang memiliki pendapat yang sama. Kalau memang begitu Vetra jadi tidak punya kekuatan untuk menyangkal. Dia harus menerima bagaimana sejumlah orang mengatakan hal yang sama kepadanya.

Apakah aku dimanfaatkan? Orang akan bilang kalau Tuan Muda Valias memanfaatkannya dan mengumpan Vetra untuk berada di pihaknya, tapi Vetra sendiri merasa kalau dia ada di pihak Valias adalah murni pilihannya sendiri.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now