💜 Port Of Love :2 💛

456 44 16
                                    

Masih lanjutan kemarin ya
Flashback on Virdan

Ok jangan lupa selalu Vote sebelum membaca

Happy reading

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

.
.

Setelah Elisa keluar dari rumah sakit , Virdan terpaksa bertahan tinggal bersama ibu mertua dan Suho, dia lakukan demi kebaikan Elisa dan janin nya, untuk itulah Virdan berusaha menahan diri sebisa mungkin agar tidak terpengaruh dengan sikap Suho, apapun akan dia lakukan demi Elisa meski harus menerima perlakuan sinis Suho Setiap hari.

Ternyata yang harus di hadapi oleh Virdan bukan hanya Suho saja , tetapi juga keberadaan Yongky yang mulai menganggu pikirannya , entah mengapa dia kurang menyukainya , sikap pria itu memang baik kepada nya , terlebih lagi pada Elisa , namun entah kenapa Virdan merasa ada sesutu di balik sikap baik pria itu yang menurutnya sedikit mencurigakan , namun tak ingin asal berprasangka buruk , dia mencoba abai dengan tetap bersikap baik juga pada pria itu.

Namun siapa sangka , semakin lama sikap Yongky semakin memperkuat dugaan Virdan jika pria itu menyembunyikan sesuatu , kebaikan yang dia tampakkan terkesan berlebihan dan menyinggung harga diri Virdan sebagai seorang laki-laki dan juga suami.

...

Seperti siang ini

"Sayang ... mama sudah memanggil kita untuk makan malam , bangun yuuk .." Virdan menghampir Elisa yang masih terlelap , dengan penuh kelembutan di elus nya pipi istrinya itu sambil sesekali memberikan kecupan tak hanya pipi tetapi kening dan juga bibir Elisa , dan itu sukses mengusik Elisa yang mulai menggeliat pelan.

Virdan terkekeh kecil melihat wajah Elisa yang nampak menggemaskan seperti bayi , menggeliat sambil mengucek kedua mata dengan jemarinya agar menghilangkan rasa kantuk yang masih sangat melekat.

"Kasihan sayangnya Virdan , sampai ketiduran , cup."

Dengan mata yang masih terpejam Elisa tersenyum begitu Virdan mencuri kecupan pada bibirnya dan sedikit melumatnya dengan sangat lembut , mau tidak mau dia memaksakan matanya agar terbuka.

"Nakal!"

Virdan kembali terkekeh melihat bibir Elisa yang mengerucut imut sambil memencet pelan hidung mancung Virdan , berpura-pura protes karena telah mencuri ciuman.

"Ayo sayang bangun, mama menunggu kita."

Virdan membantu Elisa untuk bangun dengan hati-hati , lalu berlutut dihadapan Elisa untuk memakaikan sandal pada kedua kaki istrinya yang sudah duduk di tepian tempat tidur , setelah itu dia bangun dan kembali membantu Elisa berdiri , merangkul serta memapahnya melangkah menuju keluar kamar.

Virdan membantu Elisa untuk bangun dengan hati-hati , lalu berlutut dihadapan Elisa untuk memakaikan sandal pada kedua kaki istrinya yang sudah duduk di tepian tempat tidur , setelah itu dia bangun dan kembali membantu Elisa berdiri , merangkul se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUNIA TAELICE  , Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang