Chapter 73. The Past Or The Future (2)

32 3 0
                                    

Chloe terhanyut dalam pikirannya sewaktu dia duduk dalam kereta menuju ke rumah Blanchett.

"Kenapa aku kembali?"

Dia ingat telah merobek buku itu dalam mimpinya sebelum dia kembali. Dan kata-kata yang dilihatnya setelah merobek buku itu.

[Gerard Blanchett dan Chloe Roem menikah … Abel Blanchett lahir …]

"Aku merobeknya dengan tanganku sendiri …"

Tentang apa? Mengapa dia merobek buku yang berisi kisah pernikahan dan kelahiran putra mereka yang cantik?

Pada saat itu, Chloe belatedly memiliki firasat bahwa buku itu dapat disentuh untuk semacam tujuan.

"Mungkinkah buku itu memang ada tujuannya? Untuk alasan apa?"

Chloe menggigit bibirnya yang gemetar. Semakin ia mencoba untuk membuat kesimpulan, semakin sulit rasanya untuk bernapas.

"Huff …"

Pada saat itu, kereta Chloe berhenti di gerbang utama rumah Blanchett. Penjaga gerbang utama menghentikannya.

"Kami tidak menerima pesan dari keluarga Roem bahwa kau datang hari ini."

Penjaga gerbang bertukar beberapa patah kata dengan kusir sebelum menggelengkan kepalanya dengan kuat.

"Anda tidak bisa masuk kecuali anda telah membuat janji di muka."

Setelah mendengar keributan di luar, Chloe mengusap air matanya dan membuka jendela kereta. Dia tidak seharusnya tampak berantakan di sini. Dia harus bertemu suaminya sekarang.

"Apa yang terjadi?"

"Oh, nona Roem. Semoga anda beristirahat dalam pelukan damai kekaisaran."

Penjaga gerbang itu menyapanya dengan sopan. Wajah Chloe seharusnya tidak asing, tapi dia tidak mengenalinya.

"Ada hal mendesak yang ingin kubicarakan dengan suamiku … maksudku, tuan Blanchett, boleh aku masuk?"

"Maaf, tapi anda tidak bisa masuk kecuali anda membuat janji di muka."

"… setidaknya, katakan padanya. Chloe dari keluarga Roem telah datang."

Chloe menekankan namanya sewaktu dia menjawab. Itu adalah tindakan tanpa sadar dicampur dengan keinginan agar dia mengingatnya. Penjaga gerbang mengangguk sambil menatap wajah nyonya muda Roem, yang berwarna merah.

"… ya, aku akan memberitahunya sekarang."

Beberapa saat kemudian, kereta keluarga Roem diizinkan memasuki rumah Blanchett.

Chloe merasa sedikit lega ketika dia dibawa ke ruang tamu. Ada harapan bahwa dia mungkin bukan satu-satunya yang memiliki kenangan ini.

Fakta bahwa sang suami setuju untuk menyapanya meskipun kunjungannya tidak terduga menunjukkan bahwa suaminya mengingat dia. Dia ingin berpikir seperti itu.

"Nona muda Roem, silakan tunggu sebentar. Tuan muda sedang menyelesaikan pelatihan pedangnya."

"Begitu."

Namun, dia tidak bisa mengerti mengapa dia tidak datang untuk menemuinya jika dia memiliki kenangan kehidupan masa lalunya. Dia tercekik oleh kecemasan yang meningkat.

Tok, tok.

"Aku akan masuk."

Kata-kata itu diikuti oleh ketukan Gerard Blanchett di pintu. Chloe terpaku di tempatnya saat dia memalingkan kepalanya ke arah suara itu.

"Semoga kau beristirahat dalam damai di kekaisaran. Aku Gerard Blanchett."

Itu suaminya, Gerard Blanchett, yang tampak jauh lebih muda dan lebih segar bahwa terakhir kali dia melihatnya.

Regrets Of A Second Male LeadWhere stories live. Discover now