Megumi meremas paha Sukuna. Matanya mengerling ke belakang saat suaminya memperkosa goa mulutnya. Tubuh Megumi menjadi panas saat pikiran kotornya menerpa.

Bagaimana jika penis raksasa itu tertanam di lubangnya? Menggaruknya maju mundur dengan brutal dan kasar?

"Ahh shh kimochi.. Arghh.." Sukuna mengadahkan kepala. Mulut dan tenggorokan Megumi sangat nikmat. Belum lagi ekspresi cabul yang tak terkendali dari Megumi.

"Shh ahh ahh ahh Megumi Megumi Megumi Megumi-chan arghh!"

Sukuna menarik rambut Megumi, tepat waktu saat klimaksnya tiba dan meledak di wajah cantik istrinya. Benih pria itu keluar sangat banyak, dibantu dengan Megumi yang terus mengocok batang penisnya.

"Arghh.. Hahh.."

Megumi tertawa saat cairan Sukuna terus keluar sampai mengguyur seluruh tubuhnya bahkan bercecer di lantai.

"Oh kau bisa membuatku kenyang sembilan bulan dengan ini."

Kepala Sukuna menjadi tegak. "Kau mau?"

Megumi bangkit berdiri dan naik ke pangkuan Sukuna. Raksasa itu terlihat terkejut dan terengah. Dibelainya rahang si pria besar kemudian Megumi mengalungkan lengannya.

"Hnm.. Bukankah kau terlalu sempurna untukku, Sukuna-sama? Kau bahkan tidak punya kelemahan.."

"Tidak. Aku punya.."

Bibir Megumi melengkung ke bawah. Telunjuknya menggoda hidung bangir dan bibir Sukuna. "Hmm?? Kau tetap kuat dalam tidurmu.. Itu tidak dihitung sebagai kelemahan."

Oh pastilah Sukuna sedang benar-benar dimabuk Megumi sekarang. Ia bersedia melakukan apapun agar bisa menghamili istri cantik yang ada dipangkuannya saat ini.

Tidak sadar bahwa semua adalah perangkap Megumi.

Sukuna menelan ludah. Matanya tidak bisa berhenti melihat dada, pantat, dan tubuh Megumi. Pria itu tidak bisa fokus melihat mata Megumi.

"Kau juga sempurna Megumi—"

"Nuh uh.." Megumi mengecup bibir Sukuna. Tangan kirinya mulai kembali mengocok kejantanan sang raksasa untuk semakin merangsangnya. "Aku mau tau kelemahanmu.. Itu membuatku merasa pantas untuk menjadi milikmu sepenuhnya.. Kalau kau tidak punya kelemahan.."

Megumi mulai menyelipkan kejantanan Sukuna pada belahan pantatnya.

"-maka kau tidak boleh masuk.. Karena aku tidak pantas untuk dewa sepertimu.."

Deru napas Sukuna semakin bertambah kencang. Ia menghentikan tangan Megumi.

"Kau kelemahanku.. Megumi.. Biarkan aku hah hh." Sukuna hendak menyelipkan sendiri kejantanannya namun Megumi tahan.

"Kunaa~ ayolah.. Aku akan melompat di atas tubuhmu siang dan malam.. Membuatmu merasa hangat.. Kau boleh melakukannya sambil menyusu atau dengan gaya apapun semaumu.. Katakan.. Apa kelemahanmu."

Bibir Sukuna terbuka, pikiran pria itu benar-benar tertutup kabut napsu hingga menghilangkan akal sehatnya.

"Seseorang pernah mengatakan sesuatu tentang ke dua puluh jariku.. Hanya itu yang kutahu Megumi.. Kumohon.."

"Dua puluh jari?" Megumi melihat ke empat lengan Sukuna. Mungkinkah itu kelemahan sang raksasa sebenarnya. Namun harus diapakan ke dua puluh jari itu?

Sukuna menjatuhkan wajahnya di dada Megumi. "Biarkan aku masuk Megumi.. Aku akan membuatmu penuh.. Aku akan menuangkan banyak cinta. Aku akan melindungi dan menjadikanmu ratuku.. Membuatmu menjadi ibu dari anak-anakku."

Mungkin Megumi sama gilanya. Ia tidak memikirkan lebih panjang akibat tindakan mereka malam ini.

Sekali tubuh dan jiwa mereka terikat.

Ryomen: The God of War (sukufushi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang