[ Prolog ]

2 0 0
                                    

Mereka terbangun dengan tiba tiba, bingung. Yang ada dalam pikiran mereka adalah, bagaimana mereka bisa tiba tiba ada disini?

Dirumah sakit ini, didampingi oleh dua orang yang jelas keduanya kenal. Hanma Shuji dan Kisaki tetta.

Ini jelas tak masuk akan bagi mereka, bagaimana bisa mereka tiba tiba muncul disini? ataukah kedua orang yang sedang mendampingi mereka lah yang tiba tiba muncul?

Sangat sangat tidak masuk akal.

Dan sekarang, baik (Name) ataupun Kyori bingung.

Tapi satu hal yang sangat dipikirkannya, apa mereka mendadak menjadi dua adik dari dua antagonis?

Wah, ini semakin tidak masuk akal saja.

"(Name), kau baik baik saja?" Yang lebih tinggi bertanya pada adiknya, sang adik menjawab, "Iya. Tapi apa yang terjadi? Kenapa kami tiba tiba ada disini?"

Kedua kakak itu saling tatap, sebelum akhirnya kakak dari anak yang satu lagi menjawab sembari menaikkan kacamatanya, "Kalian jadi korban judi sabung."

"HAH?" Kisaki Kyori, adik dari Kisaki Tetta itu berseru kaget, Ia bahkan tidak ingat itu pernah terjadi. "Aku tidak berbohong, Ri." Oh itu benar.

Ini bahkan semakin lama semakin tidak masuk akal. dan tentu saja, sekali lagi, mereka terdiam. "Kalian baik baik saja?"

(Name) mengangguk menjawab pertanyaan sang kakak, tapi tetap saja, perasaan terkejut itu masihlah tetap ada.

Dan sepertinya itu tak bisa dihilangkan.

"Se, sepertinya aku dan Kyocchi ingin mencari udara segar dulu," Ditariknya temannya yamg sama bingungnya dengan dirinya, dan tanpa berkata kata lagi, mereka keluar dari ruang inap mereka.

"(Name), ini tak masuk akal, loh!" tapi (Name) malah menghela nafas, "Ya mau bagaimana lagi? kita bahkan tidak tau cara pergi dari sini!"

Gantian Kyori yang menghela nafas, "Ya masa kita diem diem bae? Masalahnya, ini bukan dunia kita, loh!" Mereka terus berjalan dan tanpa sadar menabrak dua gadis lain yang sedang berlari dari seseorang

"Ah, ma, maaf! Kami sedang dikejar-" (Name) dan Kyori menatap mereka, mereka mengenali dua gadis itu. Sano Emma dan Tachibana Hinata. "Ada apa?"

"Eh, kami juga tidak tau, tapi tiba tiba saja anak anak yang sepertinya dari geng moebius mengejar kami!" Dua gadis dengan surai pirang dan beberapa helai berwarna biru dan hijau itu saling tatap.

"Tidak apa, tidak perlu lari lagi." Anggota Moebius yang mengejar mereka muncul, dengan sok nya mereka berteriak, "Menyingkir, jalang jalang sialan!" Tak ada perubahan dalam raut wajah (Name) dan Kyori, sebaliknya, mereka bahkan tidak bergerak sedikitpun dari sana.

"Kalau tidak, bagaimana?" Anggota Moebius itu tersenyum, "Kalau begitu, ya kalian juga jadi makan malam kami, dong!" Kyori tersenyum, Ia malah mendekati preman itu dan menatapnya.

"Makan malam? Kalau Kau yang menjadi makan siangku hari ini saja, bagaimana?" Preman itu menggeram, tak menyangka Ia malah diancam dengan ancaman kosong menurutnya itu.

Kyori semakin tersenyum kala melihat preman itu mengepalkan tangannya, niatnya jelas terlihat dari situ. Ia akan menghajar Kyori.

"Nah, sebelum kau yang memulai, lebih baik aku saja, kan ya?" Kaki jenjangnya bergerak, tendangan keras Ia keluarkan dengan tujuan adalah satu anggota Moebius yang ada didepannya.

Sano dan Tachibana yang berada dibelakangnya terjengkit kaget, sedangkan (Name) malah tersenyum dan ikut menendang anggota lain yang juga memiliki niat menyerangnya.

oh, untungnya hanya ada dua anggota gang benar benar ingin menghajar mereka, karena sepertinya yang lain lebih dulu ketakutan.

Sano menatap (Name) dan Kyori dengan pandangan yang berbinar, layaknya Ia baru saja menyaksikan pujaan hatinya.

Padahal bukan.

"Hei, hei! Siapa nama kalian? Ayo buat geng bersamaku!! Kalian sangat keren!" Ujarnya bertubi tubi sesaat setelah anggota Moebius itu terjatuh.

"(Name)"

"Kyori." Sano itu semakin tersenyum, malah makin lebar. "Terimakasih, (Name)-san, Kyori-san." (Name) mengangguk, tentu Ia tak keberatan, toh.

"Kalau begitu, perkenalkan, (Name)-san, Kyori-san. Aku Sano Emma, dan ini Tachibana Hinata"

"Lalu?"

"Ayo buat geng bersamaku dan Hina-chan!" Yang diajak saling tatap, membuat keputusan berdasarkan tatapan mata. Tachibana tersenyum canggung, astaga temannya ini..

"Hmm.. Baiklah?" Sano terpekik kegirangan, "Kalau begitu, ayo kita putuskan nama dan seragamnya, apa kalian ada rekomendasi?"

(Name) terlihat berpikir, beberapa detik kemudian Ia tersenyum manis, "Ada sebuah apartemen tak terpakai milik keluargaku disekitar sini, mau kesana?" Sebenarnya ini adalah ingatannya dari dirinya yang lain.

Sano dan Tachibana tersenyum, keduanya setuju. dan berakhirlah mereka kesana.

"Jadi, apa nama geng kita?" Kyori mengambil tempat duduk diatas sebuah tong besar yang ada disana. Keempatnya nampak sedang berpikir dengan susah payah, hingga akhirnya si surai peach tersenyum. "NeverLand?"

"NeverLand?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The NeverLand [ Tokyo Revengers x Reader ]Where stories live. Discover now