🤍🤍🤍

"Assalamualaikum, Kita pulang" kata harzel dan juga rayan yang baru saja masuk ke dalam asrama

"Wa'alaikumussalam, Lama banget si bang" desis jikra yang sedang berbaring di sofa

"Ya kenapa si kalau lama?" tanya harzel

"Kan abang udah janji mau nemenin ji ketemu sama temen" jawab nya

Harzel menepuk jidatnya "astaghfirullahaladzim, abang lupa ji, mau pergi sekarang? Mumpung belom sore banget" kata harzel

"Gak perlu bang, temen ji juga gak jadi ketemuan nya, ada urusan kata nya" balas jikra yang telah beralih menjadi duduk

Harzel berjalan ke arah jikra lalu duduk di samping jikra kemudian merangkul anak itu

"Maafin, abang beneran lupa"

"Iya bang, santai aja"

"Lho udah pada pulang?" tanya jevano yang baru saja keluar dari dalam kamarnya dan langsung duduk bergabung di sofa

"Lo kenapa bro? Kok mata nya sembab gitu?" tanya harzel yang tak sengaja ngeliat mata sembab jevano

"A-ah ini bukan apa-apa kok" elak jevano

"Lo lagi gak bohong kan?" tanya rayan

"Bohong? Ya gak la, mana mungkin gue bohong sama kalian" kekeh jevano

Rayan hanya mengangguk kan kepalanya tapi berbeda dengan harzel, terlihat anak itu menatap jevano lekat, mata nya yang menyipit dan keningnya mengkerut saat melihat jevano

"Kaya nya ada yang lagi di sembunyikan sama jevano, tapi apa?" batin harzel

Jevano diam sambil tersenyum "Maafin gue guys, gue terpaksa bohong sama kalian" batin nya

Harzel mau pun jevano larut dalam pikiran mereka masing-masing tapi tak lama itu keduanya langsung tersadar dari lamunannya saat mendengar suara pecahan kaca yang berasal dari dalam kamar harzel

"Suara apa itu bang?" tanya jikra pada ketiga abangnya

"Apa yang pecah?" tanya marvin, naufal dan Chandra yang sama-sama keluar dari dalam kamar

Tanpa berlama-lama lagi harzel langsung berjalan cepat ke arah kamar nya dengan di ikuti oleh member lainnya

Saat sampai di dalam kamar, mereka di buat kaget dengan jendela yang tiba-tiba pecah, harzel pun berjalan ke arah jendela tersebut dan melihat ke luar jendela

"Kenapa bisa pecah?" gumam harzel

Jikra yang tengah berada di sana tak sengaja melihat gumpalan berwarna putih yang tak jauh dari pecahan kaca tersebut

"Eh, apa ini?" tanya nya sambil mengambil gumpalan kertas tersebut

"Bang, lihat deh" Kata jikra membuat semua member berjalan mendekati nya

Jikra pun menunjukkan gumpalan kertas yang ia temui tadi pada member dan harzel langsung mengambil nya kemudian membuka gumpalan kertas tersebut

"Tulisan?" tanya rayan

"Baca zel" titah marvin

"Misi baru saja di mulai, berhati-hati la" kata harzel membaca isi kertas tersebut

"Maksud nya apa bang?" tanya chandra pada harzel

"Abang juga gak tau" jawab harzel yang tidak bisa menebak isi kertas tersebut

"Misi? Maksud nya apa? Apa mungkin kita bakal dapat misi? Tapi kan kita bukan detektif" celetuk naufal

"Seperti nya iya, ini misi buat kita, di dalam kertas ini juga tertulis, berhati-hati la, itu berarti kita harus berhati-hati dalam menjalankan misi tersebut, tapi kita gak tau misi kita itu tentang apa" tutur jevano

Saat mereka tengah sibuk memikirkan isi kertas tersebut tiba-tiba pintu asrama mereka di ketuk dari luar oleh seseorang

"Kaya ada yang ngetuk bang" kata jikra

"Ayo kita lihat" ajak marvin yang berjalan lebih dulu

Setelah sampai di depan pintu marvin langsung membuka pintu tersebut lalu keluar dengan di ikuti oleh member, saat berada di luar mereka tidak melihat ada siapa-siapa di sana, jevano melihat sekelilingnya dan ia melihat ada sebuah kota yang tergeletak tak jauh dari tempat mereka berdiri dan jevano langsung mengambil nya

"Guys lihat deh" kata jevano sambil menunjukkan kota tersebut

"Buka jev" kata harzel yang di jawabi anggukan kepala dari jevano

Jevano langsung membuka kotak tersebut dan di dalam nya ada sebuah kertas

"Kertas lagi?" tanya chandra

Harzel pun mengambil kertas tersebut lalu membuka nya

"Tolong kami" kata harzel membaca isi kertas itu

"Tolong kami? Itu berarti misi kita bakal nolong orang?" tanya jikra yang di jawabi anggukan kepala dari harzel

"Tapi di mana tempat nya?" tanya jevano yang di jawabi gelengan kepala dari semua member

"Bang rayan kenapa?" tanya chandra yang melihat rayan diam

Sontak semua mata tertuju pada chandra dan juga rayan tapi tiba-tiba saja rayan nyelonong masuk ke dalam asrama yang langsung di susul oleh member, di dalam mereka melihat kalau rayan tengah melakukan sesuatu pada alat lukis nya seperti sedang melukis pikir mereka

Gerakan tangan rayan berhenti saat lukisan tersebut selesai dan tak berapa lama rayan tersadar untung ada jikra yang menahan tubuh rayan agar tidak oleng

"Bang?" panggil jikra

"Abang gak papa" balas rayan

Harzel langsung mengambil lukisan tersebut lalu melihat nya bersama-sama, di sana mereka melihat sebuah pulau

"Pulau? Ini petunjuk juga" tanya jevano

"Sekarang abang ngerti sama petunjuk-petunjuk ini, kita dapat misi buat menyelamati mereka yang ada di pulau tersebut" kata marvin

"Tapi bang, kok pulau nya kaya ada hantu-hantu nya gini?" tanya harzel yang melihat sekeliling pulau itu terdapat sosok makhluk tak kasat mata

Sontak semua orang langsung melihat ke arah lukisan tersebut dan bener mereka melihat ada sosok makhluk tak kasat mata yang terlukis di sana

"Apa kita harus kesana?" tanya naufal

"Iya karena ini misi kita, misi pertama yang harus kita selesaikan" tukas harzel

"Kira-kira itu pulau apa ya?" tanya Chandra membuat semua orang jadi kepikiran

"Besok kita pikirin lagi, sekarang kita istirahat dulu, pada capek kan?" tanya Marvin yang di jawabi anggukan kepala dari semua member

Mereka semua masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk beristirahat

***

Maaf up nya lama🙏🏻

Bantu follow gan🙏🏻

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bantu follow gan🙏🏻

TBC

7 anak indigoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora