BAB 4 : Si Perisai Es Imperium 'Choi Seungcheol'

1.3K 147 1
                                    

Di Kekaisaran, seorang pemuda kuat berpangkat Duke sedang mencari pendamping hidupnya. Ia adalah Choi Seungcheol -Si Perisai Es Imperium. Choi Seungcheol, The Duke of Northosifon tampak seperti pria yang dingin bagi siapa pun yang tidak mengenalnya dengan baik. Orang sering salah mengira sikapnya sebagai sikap dingin, padahal dia sangatlah blak-blakan dan tidak tahu apa-apa tentang apa yang orang pikirkan tentang dia, juga bukan berarti dia melakukan itu dengan sengaja.

Male omega, berambut hitam pendek sebahu, serta nilai akademi yang tinggi.

Permintaan Sang Duke terlihat cukup rumit, tetapi ia telah banyak menerima surat lamaran anak-anak dari rumah aristokrat lain. Tentu saja ia menolak seluruh lamaran yang datang, hingga membuat tetua penasehat Duchy jengah melihatnya. Tetapi ada hal yang tidak mereka tahu. Tujuan sebenarnya hanya satu, yaitu menjadikan Marquess Yoon Jeonghan sebagai pendamping hidupnya, sebagaimana hal tersebut ditulis dalam sebuah surat wasiat resmi.

'Akan kunikahkan cucuku; Duke Northosifon ke-31 dengan cucu dari Marquess Soverenses, Marquess pemegang gelar ke-26, ketika Duke telah mencapai usia dua puluh enam tahun.'

Apa yang kakeknya pikirkan ketika dia melakukan hal konyol ini? Seungcheol tak habis pikir. Dia ingat persis kata-kata yang tertulis di surat wasiat resmi itu, dan mengerang. Si tua bangka itu mungkin sedang tertawa terbahak-bahak di akhirat sekarang, sementara Seungcheol terjebak di antara perjodohan konyol ini dan menjalankan wilayah yang tidak pernah ingin ia warisi sejak awal.

Andai saja ada orang lain di keluarganya yang ingin menjadi Duke!

"Kau terlihat bersemangat." Sang Duke memalingkan muka dari jendela dan menatap teman lama serta pengawal pribadinya.

"Diamlah, Kim." Seungcheol bergumam, membuat lawan bicaranya tertawa terbahak. Acara pernikahannya yang akan segera terjadi membuatnya sensitif dan semakin kasar tanpa disadari.

Kontras di antara mereka begitu kuat, meski begitu orang bisa melihat adanya ikatan persahabatan yang kuat di antara keduanya. Dari satu sisi, Mingyu cerdas dengan rambut cokelat dan kepribadiannya yang ramah, sementara Seungcheol memiliki rambut hitam dan sikap dingin terhadap orang lain.

"Aku baru saja melihat omegamu tiba." Mingyu mengenakan seragam penjaga kastil yang berwarna gelap. Dia memiliki pedang di pinggangnya dan tangannya bertumpu pada pedang itu tanpa menyadari dia sedang melakukannya.

"Kenapa kau tidak pergi menyambutnya?" Mata coklatnya berkedip beberapa kali menunggu reaksi Seungcheol.

"Ada pantangan khas orang tua zaman dulu untuk tidak menemui pengantin sampai kita resmi menikah. Mungkin agar pengantin pria tidak bisa melarikan diri, karena ada beberapa contoh nyatanya." Seungcheol mengerang.

"Besok adalah hari upacara untuk membuat kita berdua bertunangan secara resmi dan tidak ada jalan keluar dari ini."

"Jadi, sampai besok, masih ada cara untuk keluar dari sana?" Mingyu bertanya tertarik.

"TIDAK." Seungcheol menghela nafas. "Kakekku sangat spesifik dan karena aku adalah Duke ke-31 dan dia adalah cucu dari Marquess ke-26, maka itu sudah selesai. Aku tidak bisa keluar dari situasi ini."

Mingyu memandang Seungcheol dengan tatapan penuh iba, yang membuat Seungcheol menghela nafas, memahami Mingyu sepenuhnya. "Jangan menatapku begitu. Ikhlaskan saja. Toh, dia sudah ada di sini."

Mingyu menatap temannya selama beberapa detik, sebelum berkata; "Mengapa mereka mengadakan perjanjian ini?" Pria berambut cokelat itu mengerutkan keningnya. "Saya pikir menikah dengan orang yang merupakan pewaris sebidang tanah yang luas adalah hal yang buruk."

"Memang." Sang Duke menghela napasnya lagi. "Sepertinya kedua kakek tua itu adalah bff atau semacamnya, tetapi karena anak-anak mereka sudah menikah. Namun melihat peluang cucu mereka bisa berjodoh, mereka kemudian mengemukakan kebodohan ini dan meresmikannya dalam wasiat."

Consort Of Heart ✓ | JeongCheolWhere stories live. Discover now