𝙂𝙤 𝙃𝙤𝙢𝙚 𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧

126 17 1
                                    

Name Pov

Aku terkejut saat melihat Xiao yang tiba-tiba berada di belakang ku. Jarak kita sangat dekat... Aku kaget, dan reflek mendorongnya menjauh untuk sedikit memberi jarak di antara kita.

"X-xiao!? " Kagetku

"Kenapa tiba-tiba mendorongku? " Katanya dengan nada dingin seperti biasa.

"M-maaf, aku kaget dan reflek mendorongmu... " Aku menundukkan kepalaku ke bawah, takut melihat wajahnya.

"Huft, Ibuku mengajakmu makan malam di rumahku malam ini." Katanya, aku sedikit kaget.

"Tante Guizhong... Mengajakku makan malam bersama kalian...? " Tanyaku sekali lagi untuk memastikan, dan Xiao kali ini hanya menganggukkan kepalanya.

"Jam? " Tanyaku agar bisa bersiap-siap lebih dulu sebelum pergi.

"Tidak perlu memikirkan soal jam. Nanti kau pulang bersamaku." Katanya lagi, dan kali ini aku sangat kaget. Dia... Mengajakku pulang bersama untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun kita kenal...?

Xiao melihat ekspresi kagetku. Kemudian berkata. "Tidak usah geer, aku melakukan ini hanya karena diminta Ibuku." Ucapnya dingin.

"O-oh baiklah... " Aku kembali memfokuskan diriku pada gambarku di meja. Ada sedikit rona merah di pipiku.

"Apa yang kau gambar? " Tanya nya penasaran. Aku reflek menutupi gambarku dengan kedua tanganku. Mukaku memerah karena malu. Aku malu jika dia melihat hasil gambaran ku.

"Aku mau lihat. "

"G-gambarku jelek,"

"Tidak masalah."

Aku akhirnya menyingkirkan kedua tanganku dari gambaran itu. Mukaku masih merah.

Xiao melihat gambaran ku. Aku takut dan malu dengan gambaran ku sendiri. Apakah hasilnya bagus? Apakah dia akan berkomentar? Atau apakah dia akan menertawakan gambaran ku? Atau... Aku hanya terlalu overthinking...?

"Gambarmu bagus sekali. Jauh lebih baik dibanding terakhir kali kita bertemu. Kenapa kamu bisa-bisanya masih malu dan takut menunjukkan gambarmu? Cobalah percaya diri sedikit." Katanya kemudian tiba-tiba mengusap kepalaku yang langsung membuat seluruh mukaku merah.

Xiao tersenyum tipis saat melihat muka ku yang memerah semerah tomat. Ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum dan mengusap kepalaku... Entah kenapa aku merasakan senyumannya sangat menawan, membuatku semakin tersipu.

"Kamu imut." Katanya singkat kemudian keluar dari kelas, meninggalkanku sendirian membeku mendengar kata-katanya.

Imut? Maksudnya? Kenapa dia tiba-tiba memanggilku seperti itu? Muka ku sangat merah. Aku menutupi mukaku yang merah dengan kedua tanganku.

"A-aku sakit ya?... " Gumamku.

Normal Pov

Terlihat Xiao yang berjalan keluar dari kelas. Xiao ternyata juga sama tersipu nya. Mukanya memerah. Xiao menutupi mukanya dengan tangannya juga.

"Apa yang baru saja kulakukan...? " Batin Xiao yang tidak percaya dia baru saja memperlakukan [Name] seperti itu.

"Cieee~ habis salting ya~? " Goda Venti yang tiba-tiba berada di belakang Xiao.

"Ekhem! Bilangnya sih tidak memiliki hubungan apapun... Tapi kenapa bisa sedekat itu ya? " Aether sedikit penasaran dengan hubungan Xiao dan [Name].

"Noh kan! Mereka memang benar-benar pacaran! " Kata Wanderer yang sudah menebak-nebak kalau Xiao dan [Name] ada sesuatu yang disembunyikan.

"Berhubung Xiao sudah punya pacar, traktir dong~" Heizou ikut-ikutan.

Kazuha menepuk bahu Xiao dan berkata. "Selamat ya, Xiao."

"Kalian... SEJAK KAPAN!?"

"Dari tadi, ehe~!" Venti mengedipkan satu matanya

"Kami nguping :>" Ucap Aether dengan tatapan tanpa dosa nya.

"Tidak! Aku dengan [Name] tidak pacaran! Orang tua kami dekat. Jadi wajar kita saling mengenal. Lagipula aku tidak begitu dekat dengannya."

"Tapi... Kau menyukainya kan? " Ucap Kazuha, sepertinya memang sudah tahu persis isi pikiran Xiao.

"Haah... Iya, aku suka [Name]." Kata Xiao singkat dan langsung berjalan ke kantin.

"Tungguin weh! "

"Ck, dasar tsundere."

"Ngaca dikit napa."

Sepulang sekolah, [Name] menunggu Xiao di parkiran karena tadi Xiao menyuruh [Name] untuk menunggu nya di parkiran.

Beberapa saat kemudian, Xiao datang.

"Nunggu lama? " Kata Xiao, sedangkan [Name] hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayo."

Xiao menyalakan motornya.

"Pegangan." [Name] hanya menurut dan memeluk perut Xiao. Mukanya kembali memerah.

Xiao langsung menjalankan motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"P-pelan-pelan! " Teriak [Name] ketakutan karena kecepatan motor yang tinggi.

"Lama-lama kau juga akan terbiasa." Kata Xiao santai seolah-olah sudah terbiasa dengan kecepatan setinggi ini, sedangkan [Name] hanya memegang pada Xiao seerat mungkin.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah Xiao.

"Tante Guizhong dan Om Zhongli di rumah...? "

"Ibuku dirumah. Tetapi ayahku baru akan pulang jam 6 nanti."

"O-oh, baiklah..." [Name] kemudian memasuki rumah itu, diikuti Xiao di belakangnya.

"P-permisi... "

"Eh? Kalian sudah pulang? " Guizhong terkejut karena mereka pulang awal sekali

"Ada rapat guru. "

"[Name]! Wah... Kamu sudah besar! Cantik sekali! Bagaimana kabarmu? Tante kangen denganmu." Guizhong memeluk [Name].

"M-makasih, keadaanku sekarang baik-baik saja kok Tante."

Xiao menarik [Name] dari pelukan Guizhong kemudian menarik tangan [Name] ke kamarnya Xiao di lantai 2.

"Tunggu! Ibu kan belum selesai mengobrol dengan [Name]! "

Xiao tidak peduli dan tetap menarik tangan [Name].

"M-maaf ya tante... Ngobrolnya nanti aja... " Kata [Name] memberikan senyumnya, kemudian perhatiannya kembali terfokus pada Xiao di depannya.

"Biarkan saja, Ibuku cerewet. " Xiao mendorong [Name] masuk ke kamarnya dan dia ikut masuk dari belakang. Menutup pintu kamarnya.

✧⊹「𝐒𝐡𝐲 𝐆𝐢𝐫𝐥 - 𝐀𝐝𝐞𝐩𝐭𝐮𝐬 𝐗𝐢𝐚𝐨」ೄྀ܀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang