43

868 45 3
                                    

"Selamat datang Larine".

Sambut Tuan Mayer saat pintu terbuka. Larine langsung memeluknya erat.

"Valdemar mengantarku ke sini. Apa Uncle memiliki rumah ini juga?".

"Masuklah. Makan malam sudah siap".

Dengan penuh percaya diri dan senyum bahagia Larine menggeret koper kecilnya dan masuk. Tiba-tiba Dorette muncul dan menyapanya seraya meraih koper dari tangan Larine.

Langkah kaki Larine terhenti saat melihat pemandangan di hadapannya. Itu adalah Frank dan istrinya juga anak-anaknya.

"Kau bisa duduk di samping anak-anak".

Suara Tuan Mayer sontak membuat mereka semua yang ada di balik meja makan menoleh.

"Aunty...".

Pekik Mattew sambil berdiri. Ia menghampiri Larine yang salah tingkah. Wajahnya panas.

"Selamat datang di rumahku. Mommy ini benar-benar kejutan".

Tangan Elena yang memegang sendok sedikit gemetar. Ia menoleh pada Frank dengan tatapan yang sulit diartikan. Matanya akan berair.

"Aku akan ke kamar sebentar".

Elena berdiri dan menaiki tangga dengan tergesa-gesa Frank menyusulnya. Shawn dan Mattew saling bertatapan dengan heran.

Dorette kembali dengan satu set alat makan lagi. Ia meletakkannya di hadapan Larine.

"Ayo makan. Kau pasti lapar setelah perjalanan jauh".

"Terima kasih uncle. Aku akan menunggu Elena. Aku belum menyapanya".

Suara pecahan barang terdengar dari lantai atas. Semua orang terkejut.

"Teruskan makan kalian. Aku akan melihat asal suara itu".

Di kamar mereka Elena menggila. Ia menuduh Frank sengaja menyakitinya. Semua barang yang ada di hadapannya telah ia hancurkan termasuk foto pernikahan mereka yang ada di kepala ranjang.

"Kau boleh bertemu dengannya di manapun Frank tapi jangan di rumahku. Aku tidak mau kaki kotor itu menginjak rumahku. Apa yang kau inginkan? Kau sengaja ingin menunjukan bahwa kau hebat? Tidak Frank! Kau salah, aku akan menghancurkan Larine".

"Aku sama sekali tidak tahu kalau Larine ada di sini apalagi di rumah kita. Sepanjang hari kau bersamaku dan kau menuduhku?".

Tanpa bicara lagi Elena membuka laci dan mengeluarkan amplop coklat besar ia membawanya keluar. Frank berlari untuk mencegahnya. Tapi kaki Elena sudah lebih dahulu mencapai tangga.

Tuan Mayer yang masih ada di lantai atas ikut turun setelah mendengar samar pertengkaran mereka.

"Kalian berdua boleh pergi ke kamar".

Ucap Elena pada kedua putranya. Shawn ingin protes tapi Mattew menyikut perutnya lalu berdiri dan menarik tangannya.

"Hai El...".

Sapa Larine sambil berdiri untuk memeluk Elena tapi Elena menghindar. Mattew melihat sinar mata permusuhan dari ibunya. Sebuah tanda tanya berakar di benaknya.

Tuan Mayer duduk di tempatnya semula diikuti Frank. Elena masih berdiri dan membuka simpul amplop itu lalu semua isinya tumpah di meja yang penuh dengan makanan. Bahkan beberapa foto terjatuh ke lantai.

"Frank dan Larine berselingkuh ayah. Itu semua adalah bukti kebersamaan mereka".

Tuan Mayer memungut beberapa lembar foto yang jatuh. Itu adalah gambar jauh yang dipotret seseorang. Tempatnya di Paris. Ia menatap Larine dan juga Frank.

SECOND HOME (TAMAT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum