"Pesan sendiri sana, punya tangan sama kaki gunanya apa?" Sarkas Yoonha yang mendapatkan balasan berupa wajah melas Hannam.
"Tangan, gunanya buat meraih tanganmu di pelaminan, terus kaki gunanya jalan bersamamu menuju masa depan kita." Hannam dengan segala gombal mautnya tetap tak mampu merobohkan hati Yoonha yang hanya menatap datar ke arahnya.
"Prik, Lo!"
"Wkwk, harusnya Lo banyak latihan kalau mau gombalin Yoonha." Tawa Minwoo pecah melihat rayuan sohibnya gagal.
Saat Minwoo tertawa ia melingkarkan tangannya di bahumu, mengajakmu ikut ngakak bersama walau kau hanya diam dengan wajah sedikit merah.
"Elah, kakak ipar ngajarin gue sendiri aja kagak berani bilang ke dia kalau situ demen." Ucapan Hannam mampu membuat tawa Minwoo seketika berhenti ia kembali normal dengan gaya cowoknya.
"Diem Lo!"
"Emang Lo suka sama siapa?" Kini Yoonha bertanya sambil menatap selidiki kearah Minwoo. Selama ini ia tak tau siapa yang menjadi pujaan hati kakaknya itu.
"Ada deh, udahlah lanjut makan aja sana." Minwoo yang takut Yoonha bertanya lebih lanjut pun hanya bisa menyuruh nya dengan tegas.
"Yee, pelit amat Lo. Gak disukain balik tau rasa Lo," cibir Yoonha yang kini mengaduk aduk nasinya tanpa berminat untuk melanjutkan makannya.
"Mulut Lo minta di cabein, asal ceplos aja Lo!" Minwoo menatap sang adik dengan tajam. Bisa bisanya ia mendoakan Yang tidak baik untuk masa depan sang kakak.
"Ya, makanya kasih tau." Desak Yoonha yang sudah geregetan dengan tingkah laku sang kakak.
"Kepo." Ucap Minwoo.
Kau yang sedari tadi memperhatikan mereka pun, penasaran akan siapa sosok yang di sukai oleh Minwoo. Karena biasanya jika ada cewek yang dia sukai sudah pasti ia akan bercerita padamu.
Dan karena hal itu juga yang membuat mu setuju untuk pergi sekolah ke luar negeri, agar bisa melupakan perasaanmu terhadap Minwoo.
...
"Ngapain sendiri disini, noh yang lain pada main PS gak ikut?" Tanya Minwoo seraya mendekat kearah mu yang berada di teras rumah Yubin.
Setelah pulang sekolah, kau diajak Minwoo dan teman temannya untuk pergi ke markas mereka. Yah karena itu juga kau berkenalan dengan Yubin, teman satu grub sepeda mereka. Kesan awalmu ke Yubin dia adalah anak nakal yang suka malah ternyata dia baik kau jadi merasa bersalah menilainya begitu dangkal hanya dari penampilannya.
"Rumah ini udah biasa jadi markas kalian?" Tanya mu melihat sekeliling.
"Iya dong, gue udah jadi penghuni tetap disini," ujar Minwoo menatap mu dengan senyumnya.
"Emang Yubin mau nampung Lo?"
"Oh, jelas gak mau." Minwoo mengerutkan keningnya saat mengingat betapa sulitnya membujuk Yubin agar di perbolehkan tinggal disana. "Tapi gue maksa, yah mau deh si Yubin nampung gue." Lanjut Minwoo membuatmu tertawa kecil.
"Syukur deh Lo ditampung, kalau gak mungkin sekarang Lo jadi gelandangan ya?" Suara tawamu semakin keras membayangkan Minwoo hidup sebagai gelandang. Yah tidak tega juga kau jika itu benar-benar terjadi mungkin kau akan menampungnya di rumahmu.
"Gak segitunya, paling nginap tempat Jahyun. Yah walau harus hadapin Mamanya yang galak minta ampun," kata Minwoo.
"Kenapa gak pulang aja? Bokap Lo gak selalu dirumah jadi Lo bebas kan waktu bokap Lo gak ada." Ucap mu menatap Minwoo yang perlahan senyumannya memudar.
"Ogah. Yang ada gue jadi bonekanya lagi." Minwoo bergidik membayangkan hal itu terjadi.
"Ekhmm, jadi siapa nih cewek yang Lo suka?" Tanyamu yang sudah sangat penasaran. Tadinya kau mau bertanya nanti tapi jika ditunda kau merasa tidak akan bisa memberanikan diri untuk bertanya lagi.
Kau memperhatikan wajah Minwoo yang perlahan memerah. Ia memalingkan wajahnya dengan tangan yang mengusap lehernya. Reaksi Minwoo jika malu. Kau tersenyum tipis menyiapkan hatimu yang ternyata belum bisa move on untuk menerima kenyataan.
"Lo bener mau tau?" Tanya Minwoo.
"Iya."
"Janji jangan jauhin gue kalau Lo tau siapa orang yang gue suka?" Minwoo menatapmu dengan intens.
"Iya."
Minwoo terlihat menarik nafas dan menghembuskan. Kau pikir tak sulit untuk Minwoo berbicara mengenai gadis yang ia sukai karena biasanya Minwoo langsung menyebut siapa sosok itu namun sepertinya kali ini berbeda hingga membuatnya terlihat begitu gugup. Siapa gadis yang sudah membuat Minwoo seperti ini?
Minwoo tersenyum lalu berkata, "Gue suka Lo (Y/n), mungkin kedengarannya mustahil kalau gue suka Lo dari kecil karena selalu bilang kalau gue suka cewek lain. Gue dulu suka banget bohongin perasaan dan gak berani buat ngomong sama Lo kalau gue suka Lo." Minwoo menatapmu dengan intens.
"So.. Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Minwoo.
Kau terbelalak mendengar kenyataan dari Minwoo yang ternyata selama ini menyukaimu dan membalas perasaanmu. Kau mengerjap cepat dengan cegukan keras membuat Minwoo menatapmu dengan terkejut lalu terkekeh pelan.
"Lo jangan kaget gitu, gue jadi gemes sama Lo." Minwoo mencubit kedua pipimu dengan cegukanmu yang tak mau berhenti.
"G-gimana gue gak k-kaget coba, l-lo tiba-tiba bi-bilang gitu." Kau berucap dengan susah payah.
"Hahah, maaf deh. Jadi gimana diterima gak nih atau di tolak? Jangan di tolak gih depresi nanti gue terus gila eh nyulik Lo kan gak lucu." Minwoo tertawa dengan perkataannya sendiri.
"Ma-maksa banget p-pengen jadi pacar gue," kata mu.
"Jelas lah, susah payah gue beraniin diri kalau ditolak kan malu jadi harus maksa." Kata Minwoo diselingi tawa.
"I-iya. Minum dulu deh gak kuat gue." Kau berlari keluar perkarangan rumah Yubin dan berhenti di depan mesin minuman lalu segera membeli minuman kaleng.
Dari arah belakang Minwoo terlihat berlari kencang dan berakhir memelukmu erat. Kau tersentak kaget lalu tersenyum dan mengusap tangan Minwoo yang berada di perutmu. Kau kira perasaanmu bakalan bertepuk sebelah tangan selamanya atau bahkan tidak bisa move on dari Minwoo.
"Hmm, pokoknya gue harus bikin pesta habis ini, mau pamerin pacarnya Minwoo ke mereka. Biar mereka tau kalau gue gak jomblo lagi," ucap Minwoo tersenyum senang sedangkan kau tertawa keras.
Tamat
...
Ekhm. Tes, tes, jadi gini deh akhirnya. Idenya mainstream sih tapi okelah, yah semoga kalian terhibur deh sama ceritanya.
Btw ini gegara request ini Audi jadi pembaca setia Wind breaker, seru juga ternyata.
Hahah. Owh kalau kalian mau request bolehh, tapi up nya gak nentu yahh begitu lah kalau nulis sesuai mood.
See you.
YOU ARE READING
Random Karakter x Reader
FanfictionMari berkumpul wahai kaum pencinta dua dimensi alias gepeng, mari kita bermimpi di siang bolong dengan para karakter-karakter yang sangat-sangat kita idamkan. Selamat datang dikumpulan cerita oneshoot karakter-karakter random. •Open Riquest • anim...
Minwoo X Reader Chilhood friend
Start from the beginning
