Four.

92 3 0
                                    

"Reza, jangan tinggalin aku. Ak sayang kamu. Kamu tau itu kan?"
"Hiks.. Hiks"
______________________
Author POV.

2 Jam kemudian

"Tha.."panggil Reza lirih
"Sudah bangun sayang?"itu pertama kalinya dalam 2 tahun, Thalia memanggil Reza 'sayang' Reza tersenyum kecil.
"Kamu sed..ang apa di..situ?"tanya Reza
"Oh, aku baru saja membeli bubur dari kantin untuk jaga-jaga jika kamu bangun. Mau makan?"
Reza mengangguk. Thalia membawa semangkuk bubur dan duduk di samping Reza.

Thalia menyuapi Reza dengan tatapan penuh sayang. Reza terlihat sangat senang dengan perubahan ini.

Reza POV.

Aku dimana? Ah, ruangan ini berputar-putar. . . siapa itu? Thalia? Sedang apa dia disini?

"Tha.."panggilku
"Sudah bangun sayang?"aku tersentak mendengar 'sayang' dalam kalimat itu. Aku senang, ia mengerti.
"Kamu sed..ang apa di..situ?"
"Oh, aku baru saja membeli bubur dari kantin untuk jaga-jaga jika kamu bangun. Mau makan?"

Thalia menghampiriku dan memasukkan sendok berisi bubur kedalam mulutku. Rau wajahnya bukanlah senyum bahagia. Melainkan, senyum palsu untuk membuatku tidak khawatir,

"Tha. . ."panggilku
"Ada apa?"tanya Thalia
"Kamu kenapa?"
"Gapapa"
"Aku tau kamu bohong. Ju..jur sama aku"
"Huf, aku cemas. Aku takut kamu kenapa-napa"
"Aku gapapa, Tha. Aku cuma pusing"
Thalia hanya mengangguk kecil. Apa itu tandanya dia marah?
"Tha, jangan marah gitu"kataku menenangkan "liat, aku udah bisa ngomong lancar. Bahkan kalo kamu mau aku lari-lari sekarang aku gapapa"
Senyum Thalia mengembang, ia tertawa kecil. Ini yang aku mau dari kamu Tha. Senyum dan ketawa setiap saat.

***
Thalia POV.

Akhirnya, Reza sudah boleh mengikuti pelajaran. Setelah istirahat kedua ia sudah bisa masuk kelas. Aku membantu Reza berdiri dari kasur UKS. Aku membantu memasang dasi Reza, merapikan seragamnya. Reza menatapku, tubuhnya yang tinggi membuatku mendongak. Kepala Reza mendekat dan mendekat. Aku menutup mata..

Reza POV.

Aku mencium Thalia. . .
Di bibir?
Kulihat Thalia hanya tersenyum kecil. Aku memeluknya erat. Thalia membalas pelukanku.

"Aku antar ke kelas ya?"kataku
"Nggausah. Kamu baru pulih, aku balik sendiri aja" Thalia tersenyum.

Aku mengangguk. Aku melihat Thalia berjalan menuju kelasnya. Aku masuk kekelas. Kulihat semua teman baruku melihatiku. Aku duduk di bangkuku.

"Ya Tuhan, Reza. Ada apa?"tanya Carla.
"Tidak ada. Hanya pusing"
"Ha? Pusing sampe, um, dua setengah jam, tau!"

Aku mengangkat bahu. Memang, aku punya penyakit mulai SD kelas 6. Penyakit ini aku rahasiakan dari Thalia dan teman-temanku. Hanya orang tua dan keluargaku yang mengetahuinya. Saat SMP penyakit ini sedikit demi sedikit hilang. Tapi, kurasa, kali ini kambuh lagi akibat banyak pikiran.

>Back to story.

"Ah, kau bohong. Ceritakan padaku!"Carla memaksa
"Aku masuk angin"
"Oh... Kamu habis dari loteng ya?"tanya Carla
"Iya"
"Pantas"

Carla kembali duduk ke bangkunya, maksudku, ke bangkuku juga. Kita duduk berdua. Karena, hari ini aku belum kenal banyak. Carla sudah kenal beberapa.

***

Thalia POV.

Akhirnya, saatnya pulang sekolah. Aku memasukkan semua bukuku kedalam tasku.

"Tha, udah mau pulang?"tanya Jung-seo, cowok yang keturunan Korea-Indo itu.
"Iya nih, Jung"jawabku
"Mau aku antar?"

Aku kaget mendengar pertanyaan Jung, kita kan baru bertemu.

"Tidak, terima kasih, Jung. Aku biasa pulang dengan Reza"
"Oh, anak yang sakit tadi itu ya. Dia pacarmu?"tanya Jung.

Aku mengangguk. Jung ini kenapa ya? Tiba-tiba jadi seperti Clarissa itu.

"Omong-omong. Reza itu ditaksir senior paling famous disini loh. Kamu tau kan siapa?"

Aku tersentak. Jangan-jangan Clarissa!

"Memangnya, siapa Jung?"tanyaku
"Masa gatau sih, Tha. Clarissa itu loh. Kamu sih tadi di UKS mulu"
"Oh, Clarissa. Pantas, mulai tadi pagi, dia menggangguku dan Reza"

Jung hanya mengangguk dan memasukkan buku terakhirnya.

"Bener gamau aku anter, Tha?"tanya Jung lagi
"Gausah, Jung. Makasih"jawabku sambil tersenyum
"Yaudah, dadah, Thalia!"
"Dada, Jung-seo!"

Aku berjalan menyusuri lorong hingga sampai di kelas Reza.
Hah?! Ada Clarissa gila itu! Ngapain dia bantuin Reza beresin buku?!

"Heh, ngapain kamu disini?!"tanyaku kasar pada Clarissa
"Oh, hai, aku membantu calon pacarku, dia sedang tidak enak badan. Jadi, aku bantu dia beresin buku"

Aku melihat Vin dan Sam memijat Reza. Reza sudah terlihat sayup-sayup. Sepertinya sakitnya kambuh. Kamu ini kenapa sih, Za?

"Eh, kalian berdua minggir!"sentak ku pada Vin dan Sam
"Apaan sih, mereka kan membantu calon pacarku"kata Clarissa enteng
"Eh, ngaca dong. Dia itu masih pacar aku. Kamu siapa sih? Baru kenal juga" aku benar-benar emosi. Aku tidak bisa mengontrol emosiku
"Tha, udah. Kamu pul..ang a..ja"Kata Reza lirih
"Kalo aku pulang kamu mau pulang sama siapa?"kataku khawatir
"Aku udah siapin mobil untuk Reza pulang"lagi-lagi siluman itu membuatku emosi

PLAK!

Aku menampar Clarissa itu. Aku sudah tidak tahan dengan sikapnya. Ia berusaha membuatku melepaskan Reza. Kulihat Clarissa udah mulai panas, Vin dan Sam tercengang.

"Main tampar lagi, lo!"teriak Clarissa

Clarissa mendorongku hingga aku menabrak tembok. Ah, sakit! Vin dan Sam terlihat ingin membantu

"Diam disitu Vin, Sam. Ini masalah gue sama jalang ini!"

Apa? Dia panggil aku jalang?!

BUK!

Aku menendang Clarissa hingga ia jatuh. Aku tidak peduli!

"Jalang teriak jalang!"teriakku
"Tha.. udah, Tha.."Reza masih berusaha melerai.

Clarissa berdiri dan keluar bersama Vin dan Sam. Aku berlari membantu Reza berdiri.

"Kamu kenapa, sayang?"tanyaku "kamu sakit apa?"

Reza hanya diam. Aku mengangkat Reza dan membawa tasnya. Hingga sampai diluar bangunan sekolah, aku menyetop taksi.

Sesampainta di rumah Reza aku menidurkannya di kasur milik Reza.

"Te, Reza sakit apa?"tanyaku dengan menangis
"Tante tidak tahu, nak"jawab Tante Rini.
"Kalau Reza ada apa-apa panggil Thalia aja ya, Tante" kataku "Thalia pamit dulu"

Aku bersalaman dengan Tante Rini dan kembali pulang.

***

Author POV.

Sorenya, Thalia sedang membaca novel. Ibu Thalia sedang menjaga adik Thalia yang masih kecil. Ayah Thalia masih ada kerja lembur

TRING! TRING! TRING!

"Tha, angkat telfonnya dong!"pinta Ibu Thalia
"Iya, Bun. Ini otw kok"

Thalia mengangkat telfon

"Assalamu'alaikum. Ini siapa ya?"tanya Thalia pada telfon
"Thalia..."jawab orang dalam telfon

PRAK!

Thalia menjatuhkan telfon.

_____________________
Sorry ya. Janjinya sih, FOUR besok. Tapi karena nganggur jadi bikin sekarang. Hehe :D
Maaf nih, ngegantung. Biar seru :D
IRONGIRL:v Mohon maap kalo ada typo-typo
Jangan lupa vote. Oke:*
Bhay 👋

NB;
Kalo IRON MAN ntu super hero. Kalo IRONGIRL:v ntu cewek setrika 😂

Its More Than Words.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang