🌑Damian🌑

18 September 20**

"Selamat kalian sudah sah menjadi pasangan suami-istiri" Tepuk tangan yang begitu riuh tandan selamat bagi kedua pasangan yang baru saja menikah.

Berbanding terbalik dengan sesosok pria yang hanya menatap kosong ke depan, lebih tepatnya altar yang dimana berdiri-nya Violetta dan Kakaknya.

Darrel mengepalkan tangannya, ia tidak terima ini semua. Seharusnya ia yang berada di atas altar itu bersanding dengan Violetta bukan kakaknya.

Aluc yang berada di samping tuanya menatapnya prihatin karena dia gagal mendapatkan seseorang yang begitu dia cintai, setiap hari saat di kantor Darrel sering menceritakan Violetta bahkan apa yang gadis itu suka dan tidak suka Aluc tau semuanya dari tuanya.

Ini juga salah tuanya yang begitu pengecut dalam mengungkap perasaannya dan malah memendamnya sendiri sehingga apa hasilnya, hanya pil pahit yang ia dapatkan.

"Aluc antar aku pulang" Aluc melirik tuanya yang bicara begitu pelan.

"Baik tuan" Kemudian Aluc dan Darrel segera keluar dari acara tersebut, mata Darrel begitu merah sekarang begitu sesak sekali melihat orang yang ia cintai justru menikahi orang lain.

Sesampainya di mansion Darrel segera berjalan menuju kamarnya tak lupa juga ia menguncinya.

Darrel membanting semua perabotan yang ada di kamarnya guna melampiaskan amarahnya. "Sialan kau Damian!!! Kau merebut Cinta ku! Duniaku!!! Akan ku bunuh kau SIALAN!!" Darrel melampiaskan semua amarahnya dengan menghancurkan semua perabotan-nya.

1 tahun, dan 1 bulan kemudian

Darrel menatap layar laptopnya, jemarinya begitu lincah bergerak di atas keyboard, hingga suara telepon berbunyi.

Darrel meng-alihkan atensinya menatap layar ponselnya dan ternyata itu Aluc sekretaris-nya.

Darrel segera mengangkat panggilan tersebut. "Hallo, ada apa Aluc" Tanya Darrel.

"Tuan ada kabar buruk, Nona Violetta meninggal dunia, ia tertembak oleh sahabatnya Bianca" Bagai di sambar petir Darrel menjatuhkan ponselnya.

"Tidak..... Ini tidak mungkin, Violetta tidak mungkin meninggalkan ku hiks... " Akhirnya air mata itu berlomba-lomba jatuh.

Tepat setelah tiga hari pemakamannya, Darrel sama sekali tidak beranjak dari kamarnya ia malah mengurung dirinya sendiri dia bahkan tidak menemui Violetta untuk terakhir kalinya.

Darrel menatap figura besar yang terpajang di tengah dinding yang dimana figura itu berisi foto Violetta dengan senyum manisnya yang membuat Darrel tidak pernah bosan melihat-nya.

Entah dorongan mana ia keluar dari kamarnya masih dengan pakaian santainya, ia berjalan sampai menuju garasi mobilnya dan mulai memasuki mobilnya, tujuannya kali ini ingin menemui Violetta-nya.

Dengan kecepatan tinggi, Darrel mengabaikan makian dari orang-orang karena pikirannya saat ini hanya tertujuh ke Violetta saja, hingga tanpa ia sadari dari arah berlawanan muncul sebuah mobil truck yang sedang Meng-klason.

Kecelakaan tidak dapat di hindari Darrel meninggal dunia di tempat atas kejadian itu dan disitu juga Damian mendapatkan kabar kalo adiknya meninggal.

🌑Damian🌑

"Uah....." Darrel menatap sekeliling-nya dengan pandangan bingung, bukannya ia sudah mati tapi kenapa ia masih hidup dan... Kenapa bisa ia ada di mansion orang tuanya.

Buru-buru Darrel mengecek ponselnya dan benar saja ia kembali ke masa lalu dimana seminggu kedepan akan ada pertunangan antara Violetta dan Damian.

Darrel tidak ingin kejadian di masa depan terulang lagi, buru-buru ia turun dari kasurnya dan menemui kedua orang tuanya yang berada di ruang santai.

Saat Darrel mendapati kedua orang tuanya di situlah Darrel memulai rencananya. "Ayah, Ibu" Panggil Darrel.

Max, dan Amanda menolehkan kepala mereka melihat putra bungsu mereka berjalan ke arah mereka.

"Ada apa, Darrel?" Tanya Max kepada Darrel yang sedang mendudukkan dirinya di sofa single.

"Ayah, Ibu aku ingin bicara ssesuatu..." Amanda dah Max menanti ucapan putra mereka.

"Aku ingin bertunangan dengan Violetta" Itulah kalimat yang ia ucapkan membuat Max menatapnya bingung.

"Maksud mu?"

"Ayah aku mencintai Violetta, percaya padaku.. Aku bisa memberikan seluruh kebahagiaan ku hanya untuk Violetta apapun itu jadi tolong percayalah pada ku" Darrel memohon.

Max menatap Istrinya yang sama menatapnya juga. "Mungkin itu keputusan yang tidak buruk sayang, masih ada waktu untuk mengubahnya" Jelas Amanda membuat Darrel tersenyum lebar.

"Ohh, ya... Aku punya sedikit permintaan" Max menatap putranya itu dengan alis terangkat sebelah.

"Tolong jangan beritahukan ini kepada keluarga Cessar biarkan ini menjadi rahasia, dan juga aku ingin pertunangan ini diadakan dua orang... Maksudku aku ingin kak Damian bertunangan dengan Bianca jadi tolong undang mereka juga yah" Jelas Darrel membuat kepala keluarga itu mengangguk mengerti.

"Baiklah" Putus Max

Darrel menyeringai dalam, akhirnya Violetta menjadi miliknya selamanya, tidak akan ada yang dapat memisahkan Violetta dengan-nya.

"Sejak awal Violetta milikku" Smirk-nya.

Bersambung!!

Chapter ini flashback masa lalu Darrel dan kehidupan keduanya, jadi bukan hanya Damian yang kembali tapi adiknya juga ikut kembali...



DamianWhere stories live. Discover now