" Papa " panggil si mungil yg sibuk menata buah dipiringnya.
" Iya sayang? " Jawab Doy yg sibuk menghias puding untuk pengganti kue ulangtahun anak sulungnya.
" Umul kakak belapa? "
" Tujuh "
" Ini ada tujuh belum pa? " Haechan menungjuk Ceri yg ia susun dipiring.
Dengan sabar doy menoleh dan menghitung dalam hatinya, itu lebih dari tujuh.
" Coba hitung lagi, itu kebanyakan "
Haechan mengangguk dan menyingkirkan semua ceri yg ada dipiring kemudian mulai menghitung kembali.
" Kalo sekalang cukup belum pa? "
" Nah sekarang baru pas tujuh " ucap doyong setelah mengambil satu ceri dari piring itu.
" Yess "
Persiapan selesai, Doyoung membawa haechan untuk mandi. Sebentar lagi suami dan anak sulung nya akan pulang.
.
.
.
.
." Yg ni hadiah dali adek ya kak " Haechan menunjuk piring hadiahnya.
" Terimakasih adek "
" Hadiah buat adek mana? " Tanya Haechan.
" Yg ulang tahun kan kakak, jadi adek dapet " jawab hendery
" Daddy adek jg mau ulang tahun " rengeknya pada sang Daddy.
" Ulang tahun adek kan udah " jawab Doyoung.
" Daddy "lagi rengek si bayi
" Kakak, kiss adeknya "
Hendery melirik heran, kenapa harus dia. Namun karena perintah Daddy baginya tidak bisa ditolak mau tidak mau ia menghampiri adiknya.
*Cup
Kecupan singkat mendarat dikening adiknya.
" Itu hadiah dari kakak "
" Cuma kiss? "
" kamu tau " Johnny berjongkok guna mensejajarkan tubuhnya dengan anak-anaknya.
" Kiss itu hadiah terbaik, itu artinya sayang. Dan kasih sayang itu tidak ternilai harganya "
Hendery dan Haechan mengangguk meski tidak tau pasti maksud dari sang Daddy.
" Daddy sayang banget sama kalian " Johnny memeluk kedua putranya.
" Terimakasih udah jadi bagian dari hidup Daddy dan Papa " lanjutnya meraih suaminya.
" Selamat ulangtahun Kakak, jadi anak yg baik yg selalu sayang keluarga ya "
♥️♥️♥️
semakin tidak jelas 😭🙏
YOU ARE READING
Daily Life Qian Family
Fanfiction⚠️ bxb, mpreg Menceritakan Keluarga Qian *Ada kemungkinan nanti waktu loncat jauh dan maju mundur*