Gatel mau up, padahal kmarin udah blng Senin ga up dlu
Sebelumnya author mau ucapin terima kasih sama klen yang udah baca, follow, vote dan komen di cerita author 🙏😊
Selamat membaca!
________________________Sudah dua hari berlalu sejak kejadian yang menggemparkan mansion terjadi. Kini Alexander sedang berada di kerajaan, ia diundang rapat untuk mendiskusikan terkait penyerangan yang terjadi di salah satu wilayah kerajaan.
Kerajaan Lexton memilik rival yang sampai saat ini kedua kerajaan tersebut masih bersitegang terkait perluasan wilayah. Kerajaan Tryell yang terletak di sebelah timur kerajaan Lexton kembali melakukan gerakan untuk mendapatkan kekuasaan terhadap kerajaan Lexton.
"Walau pasukan Tryell masih menyerang pada wilayah-wilayah kecil saat ini, tak memungkinkan jika mereka akan segera melakukan pergerakan ke wilayah yang lain yang mulia" ucap sang perdana menteri
Raja Edward duduk di singgasana nya sembari menopang dagu, mata dan telinganya terfokus pada ucapan-ucapan para menteri kerajaan
"Kita harus segera bergerak menghentikan penyerangan ini. Untuk sementara, berita ini jangan sampai keluar ke masyarakat yang berada di pusat Lexton, atau mereka akan resah dan terjadi keributan yang mungkin akan sulit kita atasi" Lucas memberikan usulannya selaku putra mahkota
Arah pandang raja Edward beralih pada putra sulungnya
Di sebrang nya, terlihat Alexander duduk sembari matanya menatap kosong lantai marmer itu
"Alexander, bagaimana dengan pendapat mu?" Tanya sang raja
Tidak ada jawaban
"Alexander..." Panggil Edward sekali lagi
Sontak Alexander mendongak menatap ayahnya
"Ada apa denganmu? Apa kau sakit?"
Alexander menggeleng,"Tidak, Yang Mulia"
"Kalau begitu tolong fokuslah!. Kita tengah menghadapi masalah serius"
Edward bukannya tidak tahu. Edward tahu bahwa putranya itu sedang ada dalam masalah, tapi ia tidak tahu kali ini masalah apa yang tengah dipikirkan oleh putranya. Biasanya, meski Alexander memiliki masalah yang cukup menyita pikirannya, pria itu akan tetap profesional dengan menyampingkan masalahnya dengan pekerjaannya. Namun kali ini, terlihat Alexander sama sekali tidak menyimak sedari awal rapat itu
"Maafkan saya Yang Mulia. Kalau begitu kita bisa lanjut membicarakannya lagi" ucap Alexander
Lucas, pria itu juga sedari tadi memperhatikan kakaknya. Sejak pria itu tiba di istana, wajah Alexander terlihat kuyu, lingkar hitam dimatanya tidak bisa ditutupi karena kulit putih pria itu. Alexander tidak banyak bicara hari ini, tatapannya terus pada satu titik yang menandakan pikirannya sedang tidak berada disini. Lucas mulai gelisah, apa yang tengah terjadi di kediaman, terakhir kali Lucas melihat kondisi Alexander seperti ini ketika awal mula rumah tangga kakaknya hancur dengan Verona.
...........................................
Maria terus menangis melihat kondisi majikannya. Tangannya menggenggam jeruji besi itu dari luar, sebelah tangannya masih memegang nampan berisi makanan kesukaan Verona, yaitu berupa Sup ayam dan beberapa potongan buah Strawberry. Hatinya sakit ketika melihat penampilan Verona yang begitu kusut, bibirnya kering dengan kedua tangan dan kaki yang terantai, bahkan Maria bisa melihat lebam yang berada di sekitar pergelangan tangan dan kaki Verona, mungkin akibat dari rantai yang mengikatnya kuat
"Duchess... Saya mohon makanlah! Duchess belum makan sudah dua hari!. Jangan siksa saya seperti ini Duchess, saya mohon" Maria masih terus membujuk Verona yang tidak mau makan
YOU ARE READING
How To Be A Good Mother
Fantasy"Oh fuck! Aku benci anak-anak!!" Irina Fernandaliz, terus mengumpat ketika pertama kali menginjakan kakinya di panti asuhan. Irina sangat anti dengan anak-anak apalagi yang sudah menginjak usia 5 tahun, menurut Irina mereka sangat menyebalkan! Jika...