"Aku beda sama Gentar ri. Kamu ketemu Gentar baru pertama kali di tahun ini, sedangkan aku udah kenal kamu dari SMP"
"Banyak yang udah kamu lakuin ke aku, dan banyak banget hal-hal yang bikin aku kesel"
"Kamu dulu ga pernah minta maaf, selalu aku yang minta maaf. Kalaupun kamu minta maaf kamu playing victim, aku ga bisa maafin apa-apa lagi setelah apapun yang lakukan"
"Maaf Sori, tapi effort kamu buat minta maaf sama aku belum bisa dibilang cukup. Setelah apa yang kamu lakukan ke aku, aku mungkin bisa lupain kejadian lalu. Tapi maaf, hari ini aku mau ikutin egoku. Aku ga bisa maafin kamu" jelas Sopan.
Sori terdiam, ia menunduk. Gentar juga cukup terkejut, tapi sejujurnya kalau Gentar jadi Sopan pun dia bakal ngelakuin hal yang sama.
Saat ini Sori hanya bisa menghela nafas, lalu ia tersenyum getir. Lalu menatap Sopan
"Yeah.. kayaknya itu pantas untuk aku, gapapa.. terimakasih seenggaknya udah mau denger permintaan maafku"
"Kalau gitu aku pamit dulu ya, sekali lagi terimakasih udah kasih aku kesempatan walaupun cuman sekedar maafin, or not"
"Kedepannya aku ga bakal ganggu kalian, makasih" Sori pun bangun dari duduknya dan berpamitan pulang.
Sedangkan Sopan dan Gentar hanya bisa melihat punggung Sori yang semakin menjauh.
🙃😊
Sori berjalan lunglai, dan memasuki sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari rumah sakit.
"Gimana?"
"Yang satu maafin, yang satu enggak" jelas Sori.
"Yaudah, pembelajaran aja buat lu. Menurut gue itu setara setelah apa yang udah lu lakuin"
"Iya kak Supra.. makasih juga udah mau bantu"
Supra hanya menaikkan bahunya, lalu ia menjalankan mobilnya pergi dari kawasan rumah sakit. •
•
.
.
.
Hari demi hari berlalu. Kini Tok Aba sudah kembali sehat dan bisa pulang. Tok Aba juga sudah bisa melakukan kegiatan seperti biasa.
Gentar juga sekarang tidak memiliki beban apa-apa, begitu libur semester selesai. Mereka masuk sekolah seperti biasa.
Setelah berbulan-bulan lamanya, akhirnya Sopan dan Gentar kembali dekat. Tentunya semua orang sudah menebak jika mereka sudah bermaafan.
Qually bahkan menggoda mereka karena dulu bertengkar hebat sampai berpisah tempat duduk.
Ya meskipun sekarang Gentar bukan lagi seseorang yang "bekerja" untuk Sopan. Akan tetapi mereka sekarang dekat bukan karena tuntutan pekerjaan.
Tapi memang dekat layaknya teman-- eh.. mungkin lebih karena mereka ada sepupu. Lebih terlihat seperti saudara kembar yang selalu berjalan bersama-sama.