•|Plot Twits Ter-Plot Twist

Start from the beginning
                                        

Tiba-tiba ada banyak sekali perawat yang masuk ke ruangan Tok Aba, membuat Gentar dan Sopan panik. Begitu Gentar bertanya, mereka bilang keadaan Tok Aba sudah cukup parah dan harus disegerakan operasi jika ingin diselamatkan.






Gentar hanya bisa mengigit bibirnya, karena ia masih harus memikirkan hal itu.











.




.




.
Malam itu Gentar hanya bisa mematung didekat kasur Tok Aba. Pikirannya kalut oleh biaya, ia benar-benar takut bagaimana kalau Tok Aba benar-benar meninggalkannya, ia mana mau kembali ke rumah orang tuanya.






Melihat wajah kedua orangtuanya, Gentar saja tak sanggup bagaimana ia harus balik lagi ke penjara itu.





*Tok*tok*tok*





Lamunannya buyar ketika mendengar suara ketukan pintu, tak lama pintunya terbuka. Menampilkan mama Sopan dan Sopan tentunya.





"Maaf datang malem-malem" ucap Sopan





Gentar hanya terdiam, lalu mereka menghampiri Gentar.





"Ya Allah nak, kamu udah makan belum? Kayaknya lemes banget" ucap mama Sopan






Gentar terdiam, lalu ia menggeleng pelan. Melihat reaksi Gentar, baik Sopan maupun mamanya hanya bisa terkejut.





"Terakhir makan kapan?" Tanya Sopan




"Kapan ya... ga inget"





"Tadi pagi makan ga?" Gentar menggeleng, lalu mama Sopan menghela nafas pelan.





"Kamu harus makan Gen, mama tau kamu khawatir sama kakek. Tapi kesehatan kamu juga penting, ayo kita turun dulu dan makan" ucap mama Sopan.





"Tapi nanti ga ada yang jagain kakek"






"Disini rumah sakit, banyak perawat. Pasti kakek kamu baik-baik aja, ayo makan dulu yuk. Makan juga ga akan lama kok" bujuknya lagi.





Akhirnya setelah dibujuk berkali-kali, Gentar pun mengiyakan soal itu. Mereka pun keluar dari ruangan dan segera pergi ke rumah makan yang tak jauh dari rumah sakit.






"Kedatangan kita ke sini mau ngomongin sesuatu ke kamu Gen" ucap mama Sopan





Gentar mendongak, menghentikan aktivitas makannya.





"Kakek kamu lagi butuh biaya buat operasi kan?" Gentar mengangguk.





"Jadi saya mau bantu sebetulnya Gen" mendengar itu mata Gentar langsung membulat.




"Be..beneran Tante?" Tanya Gentar




"Betul. Sebetulnya ini pun saya belum minta izin sama suami, tapi saya ga tega setiap hari Sopan minta buat bantu biaya operasi kakek kamu, mengingat kamu juga masih terlalu muda untuk nyari biaya buat operasi ini"





"Saya tau keluarga saya dengan keluarga kamu punya hubungan buruk. Tapi meskipun begitu, apa salahnya membantu, walaupun mungkin nanti semua kartu dan keuangan saya bakal disita, tapi selagi bisa menyelamatkan kakek kamu, saya senang membantu" 





Mendengar itu Gentar benar-benar terharu, kalau lagi ga di rumah makan mungkin Gentar udah sungkem sama mamanya Sopan. Tak lupa ia berterima kasih pada Mama Sopan, ia benar-benar senang akhirnya ada yang mau membantunya.





𝐒𝐢𝐝𝐞;𝑲𝒊𝒄𝒌Where stories live. Discover now