•|Plot Twits Ter-Plot Twist

Start from the beginning
                                        

Sopan hanya bisa diam mendengarkan, Sopan sempat membujuk orang tuanya untuk membantu Tok Aba. Tapi sama seperti yang dikatakan oleh papanya, ia tidak mau. Memang ayahnya ini sangat keras kepala.





"Ntar kalo Tok Aba ga ada, gue ga mau balik lagi ke rumah" gumam Gentar yang didengar Sopan





"Aku pengen banget bantu, tapi susah banget minta papa. Masa iya kita galang dana" ucap Sopan





Gentar terdiam, ia menatap lurus kedepan. Tentu ia pun kebingungan, menghidupi diri sendiri saja Gentar masih sulit. Bagaimana dengan biaya pengobatan kakeknya.
.





.





.
Hari demi hari, kini Tok Aba semakin kritis. Ada kalanya Tok Aba ini harus ditangani oleh banyak sekali dokter dan perawat, sedang Gentar sudah di desak oleh biaya rumah sakit.




Disisi lain Sopan terus meminta kedua orangtuanya, meskipun sebetulnya mamanya ingin membantu, tapi jika belum ada persetujuan dari papanya, maka tidak akan bisa.




Di hari itu Sopan tengah bersiap ke rumah sakit, ia ingin menjenguk Tok Aba lagi. Tapi ketika keluar dari rumahnya, ia disambut dengan pemandangan mengesalkan.





Yap Sori ada di depan rumahnya. Wajah Sopan yang tadinya biasa saja, langsung berubah muram dan kesal. Melihat wajahnya saja membuat Sopan jengkel.





"Sopan aku--"




"Mau apa kamu? Kalo ga penting cepetan, aku mau pergi" ucap Sopan dengan nada ketus tanpa melihat kearah Sori.




"Aku mau ngomong sesuatu"





"Ngomong apa? Sekarang aja cepetan"





"Tapi.. ga bisa bentar, aku harus pergi" ucap Sopan




"Emang kamu mau kemana"





"Emang kamu harus tau?" Ucapan Sopan telak membuat Sori terdiam.




"Udahlah, daripada diem-dieman gini, aku mau berangkat aja" begitu Sopan berjalan, tangannya ditahan membuat ia menjadi lebih kesal.




"Tunggu, emang kamu mau kemana sih buru-buru"





"Ke rumah sakit! Puas!" Seru Sopan, membuat Sori kembali terdiam. Sopan menarik tangannya dan berlalu meninggalkan Sori.





"Kalo mau ngomong basa basi panjang lebar nanti aja, aku sibuk" ucapnya sebelum benar-benar meninggalkan Sori.

💵⛑️

















Begitu sampai di rumah sakit, ia bisa melihat Gentar semakin terpuruk. Ia tau keadaan Tok Aba semakin memburuk, sedangkan Gentar masih harus didesak dengan biaya.




"Gue harus gimana pan? Gue udah kerja rodi di rumah tetangga sampai kemana-mana, tapi biayanya ga bisa" keluh Gentar.





Sopan yang sedari kemarin sudah menemani Gentar hanya bisa diam, ia ingin sekali membantu tapi terhalang izin papanya.





"Nanti aku tanya papa lagi ya, aku usahain dia izinin" ucap Sopan





Gentar menghela nafas pelan, ia mengusap kepalanya frustasi.




"Maaf udah ngerepotin lu mulu"




"Gapapa gen, sebagai permintaan maaf juga, tapi aku belum bisa bantu banyak maaf ya" Gentar mengangguk pelan.





𝐒𝐢𝐝𝐞;𝑲𝒊𝒄𝒌Where stories live. Discover now