9. 'A long time ago'-2

472 69 5
                                    

Lalu atas nama sang dewa tanpa nama, atau yang utusan dewa tersebut sebut dengan "Nameless God". Sang utusan dewa memulai perjalanan panjangnya untuk menyebarkan nama seorang dewa yang tidak diketahui apapun tentangnya

Siapa dia? Apa yang bisa dia lakukan? Siapa tuhan ini? Apakah pantas untuk dipuja?

Tetapi semua orang pasti tahu pasti apa yang pada akhirnya menjadi keputusan. Siapa yang akan memuja dewa yang dalam kurung "tidak berguna". Hanya utusan dewa tersebut tentu saja

Lalu orang orang bertanya, mengapa sang utusan dewa mau memuja dewa yang tidak diketahui asal usulnya. Utusan dewa tersebut segera menjawab "Hanya ialah yang menyelamatkan ku, bahkan di saat aku tidak mengetahui namanya"

Hanya dengan alasan tersebut tentu saja orang orang tidak akan mendengarkannya dengan baik. Cemoohan dan segala ujaran kebencian diterima sang utusan dewa tersebut dengan baik. Tidak, dia tidak marah, dia tidak kesal atau bahkan mendendam. Karena pada akhirnya takdir telah ditulis di dalam buku dewi takdir yang diciptakan

Beberapa tahun dan belasan tahun, utusan dewa atas nama dewa tanpa nama tersebut terus melakukan perjalanan nya menyebarkan nama sang dewa yang dianut

Tetapi yang dilakukan utusan dewa tersebut atau mari mulai sebut dia dengan oldest dream, hanyalah berkata "Maukah engkau menyebut nama Dewa ku?". Membuat orang orang keheranan akan apa sebenarnya tujuan oldest dream ini

Di akhir abad ke-5, kuil pertama Nameless God dibangun. Dengan 7 pengikut dan satu utusan dewa, kuil berbahan utama kayu dan terlihat bobrok berdiri di ujung jurang kabut yang asing

Awal abad ke-6, dengan 9 pengikut dan satu utusan dewa. Terdapat lukisan sang dewa terpajang di tengah altar doa, tanpa wajah, tanpa identitas. Sebuah potret dimana wajah sang pemilik ditutupi dengan kabut

Lalu di tengah abad ke-7, kuil tersebut runtuh. Dengan rumor yang beredar bahwa sang oldest dream dibakar hidup hidup oleh pengikut nya sendiri, akan dosa yang dikatakan telah dilakukan oleh sang utusan dewa

|∆∆|

Kim Dokja menatap tempat kosong disampingnya sedikit linglung. Maksudnya, pria itu pergi begitu saja? Hanya begitu?

Lengan putih itu mengepal hingga buku jari jarinya menjadi pucat. Bukan tanpa alasan, hanya saja sebuah pikiran aneh menyusup ke dalam pikirannya

Yoo Joonghyuk, pria yang entah datang darimana itu seakan membangunkan sebuah memori kecil yang membingungkan. Sulit dimengerti, tetapi sangat sulit untuk dilupakan

Kim Dokja tiba tiba saja terbangun dari pikiran rumit yang baru saja ia miliki. Ia teringat, plat itu mempunyai tanda kerajaan Utara. Kerajaan yang tidak dapat dibilang baik, bahkan hanya dapat dideskripsikan dengan kata kejam

Jadi plat itu, berarti Yoo Joonghyuk adalah bangsawan dari kerajaan utara??

To be continued.....

CHOICE[Omniscient Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang