"Minumlah" Felix menyodorkan secangkir teh Camomile kepada Verona setelah menuangkannya

"Terimakasih, Marquees"

"Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Alexander?" Felix membuka percakapan

"Dia baik. Dan seperti biasa sibuk dengan pekerjaannya"

Felix mengangguk, seperti sudah memprediksinya

"Sudah lama aku tidak menginjakan kaki ku ke Dukedome"

Verona kembali menoleh setelah mendengar ucapan Felix

"Kalau begitu berkunjunglah. Aku dan Alexander akan dengan senang hati menyambut mu"

Felix menggeleng,"Tidak bisa. Aku tidak bisa lagi kesana"

Verona menaikan satu alisnya

Paham dengan reaksi wanita itu Felix melanjutkan,"Aku dan Alexander dulu sangat dekat. Kami bersahabat. Namun, karena ada beberapa masalah diantara aku dan suamimu kami menjadi tidak akur hingga sekarang. Mungkin dia juga masih membenciku"

Verona terkejut, tentu saja. Ia tidak tahu jika Felix bersahabat dengan Alexander. Karena terakhir ia melihat pertemuan keduanya mereka saling menyapa namun terlihat tidak akrab dan ternyata rupanya mereka adalah sepasang sahabat

Namun, masalah apa yang terjadi diantara keduanya?

"Masalah? Masalah apa?" Tanya Verona kepo

Felix terkekeh,"Maaf Duchess. Itu rahasia. Jika ingin tahu, kau bisa tanyakan pada suamimu"

Verona mendengus. Jika tidak diberitahu, lalu kenapa pria itu tiba-tiba bercerita kepadanya dan berujung membuatnya penasaran

"Jadi bagaimana? Apa kau jadi membeli rumah ku?." Tanya Felix

Verona kemudian berpikir, ia sebelumnya sama sekali tidak ragu dengan keputusannya, tetapi percakapan antara Lucius dan Lily semalam membuat nya bimbang untuk mengambil keputusan

"Kakak, aku senang sekali melihat ayah dan ibu berbaikan" ucap Lily yang tengah memeluk boneka beruangnya

"Kakak juga. Akhirnya ayah kembali perhatian pada ibu setelah sempat meninggalkan nya" balas Lucius

Verona tengah berdiri diluar pintu kamar Lucius dan Lily. Saat itu Verona memang ingin mengecek si kembar apa sudah tidur atau belum namun urung ketika ia mendengar suara anak-anak nya

"Sebenarnya aku masih marah dan kesal pada ayah, tapi melihat ibu tersenyum bahagia ketika bersama ayah, kemarahan ku seolah lenyap" lanjut bocah laki-laki itu

"Ya sudah kak, itu sudah berlalu. Yang terpenting Lily sangat bahagia sekarang karena akhirnya impian Lily terwujud bisa punya keluarga yang bahagia. Sudah tidak diejek lagi karena diabaikan ayah dan ibu"

Verona masi setia berdiri mendengar percakapan keduanya, hatinya berdenyut ketika mendengar pengakuan dari Lily, putrinya

"Jika ayah dan ibu kembali bertengkar atau berpisah maka Lily akan sedih. Lily tidak mau memiliki keluarga yang tidak utuh" Lily kemudian menoleh pada kakaknya,"Kakak pasti berpikir sama kan dengan ku? Tidak mau ayah dan ibu berpisah?"

Lucius terdiam beberapa saat, kemudian tersenyum sembari mengangguk menjawab pertanyaan sang adik

Lutut Verona lemas begitu mendengar ucapan Lily. Kepalanya mendadak sakit, Verona berpegangan pada dinding yang berada di sampingnya. Ia tidak menduga jika kedua anaknya ternyata tidak mau melihat dirinya dan Alexander berpisah, selama ini Verona mengira si kembar tidak menyukai Alexander dan siap pergi bersamanya untuk keluar dari mansion mewah ini

How To Be A Good MotherWhere stories live. Discover now