Heh! Itu cogannya!

Bisa terjangkit virus dia, jika terus terusan di peluk oleh Pretty.

Belum sempat Jessie mengeluarkan sumpah serapahnya, mulutnya dibuat bungkam saat melihat pemuda itu yang saat ini tengah membalas pelukan Pretty dan dibubuhi kecupan kecil di kepalanya.

Tangan Jessie beralih menarik ujung rambut Gisa yang duduk di meja depannya.

"Apaan sih?" Tanya sang empu yang kesal karna rambutnya ditarik.

"Dia siapa?" Jessie menunjuk pemuda itu menggunakan dagu nya.

"Lo hidup di jaman batu ya? Bisa bisanya lo gak kenal sama dia" ujar Vera sinis.

"Diem deh! Lo tuh gak diajak" balas Jessie tidak kalah sinis nya yang membuat lawan bicaranya mendengus kesal.

"Dia Arka, abangnya Pretty"

Jessie terdiam.

Arka?

Abang Pretty?

Berarti dia..

Protagonis pria?

Pantas saja auranya berbeda dengan yang lain.

Visual nya juga tidak kaleng kaleng.

Author hebat banget kalo ngehalu, gak tanggung tanggung.

"Terpesona lo sama abang gue?" Tanya Pretty sinis.

Dia baru saja duduk di meja nya dan mendapati Jessie yang sejak tadi menatap sang abang, hingga pemuda itu duduk di sebelah Gerald.

Dengan akrab, Jessie merangkul bahu Pretty yang langsung ditepis oleh sang empu.

"Kenalin dia ke gue dong" ujar Jessie, tersenyum lebar yang membuat Pretty berdecih jijik.

"Najis!"

"Ck" Jessie berdecak kesal saat mendapatkan respon tidak mengenakkan dari gadis disamping nya ini.

"Lagian lo gak bakal bisa deketin abang gue. Dia punya Dara" ujar Pretty dengan nada tidak terima.

Jessie terdiam sejenak.

Dara?

Protagonis wanita?

Sebenarnya, ini sudah di chapter ke berapa?

Sampai mana hubungan mereka berdua?

"Dara?" Tanya Jessie pura pura bingung.

"Cewek benalu yang selalu gangguin hidup abang gue" ketus Pretty.

"Lo gak suka sama dia?"

"Ya gak lah bego! Liat muka nya aja buat gue mual" ujar Pretty tajam.

"Biasa aja dong" Jessie mendelik.

"Kalo gue rebut abang lo, gimana?" Tanya Jessie yang membuat Pretty tersenyum remeh.

"Gak bakal bisa. Lo mimpi sana" ujarnya.

"Belum dicoba, belum tau kan?" Pretty terdiam.

"Lo mau gak, gue jauhin abang lo dari si dara dara itu?" Tawar Jessie yang membuat Pretty menatapnya rumit.

"Emang lo bisa?" Tanya nya yang membuat Jessie tersenyum aneh.

"Gak ada yang gak bisa bagi Jessie"

****

"Wait! Wait!" Jessie langsung memotong jalan Arka yang ingin keluar kelas.

Pemuda itu menaikkan satu alisnya.

RETIRED PSYCHOPATHजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें