"Ah, kalian sudah kembali." Julius adalah yang pertama kali menyadari kehadiran Jeremiah dan Rosaline. Ia segera mempersilahkan pasangan muda itu untuk bergabung dengannya. "Aku sedang mengobrol dengan dokter yang kau tunjuk untuk mengobati ibumu. Selena Katie Mossel, bukan begitu, namamu dokter?"

"Ya, Tuan Fletcher," jawab Selena dengan senyum kecil.

"Aku melihat perkembangan pesat pada ibumu. Dia sudah bisa tersenyum, dan kami sempat mengobrol walau hanya sebentar. Ini semua karena kerja keras Dokter Mossel."

"Terima kasih atas sanjungannya, Tuan." Selena tersenyum sopan. Namun jelas terlihat dari aura yang menguar darinya bahwa ia merasa bangga.

"Aku puas dengan pilihan doktermu kali ini, Jeremiah." Julius menepuk bahu sang anak. Jeremiah tidak menyangka akan mendapat pengakuan itu. Selama ini, hanya kritik pedas dan peringatan agar ia sadar dengan posisinyalah yang selalu Julius ucapkan.

"Oh, dan satu lagi. Aku memanggilmu ke sini karena ingin membicarakan perihal acara pengangkatanmu sebagai pewaris sah kepala keluarga Fletcher. Aku mendengar hasil kerja kerasmu di Vixen. Kemenangan yang kau raih dan mendali penghargaan dari kekaisaran cukup menjadi pembuktian dari semua omonganmu kepadaku selama ini. Dan seperti janjiku padamu, aku akan mengangkatmu menjadi pewaris resmiku."

Rosaline menahan napas.

Hari ini ternyata datang juga. Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Jeremiah di semasa hidupnya. Rosaline mengerti bagaimana besar ambisi laki-laki itu untuk menduduki posisi ini. Ia bahkan rela berjuang mati-matian untuk mengalahkan Winston. Meski ia tahu, seberasa besarpun usahanya, tidak akan mengubah tradisi keluarga Fletcher yang hanya akan mengangkat anak laki-laki pertama sebagai penerus kepala keluarganya.

Kematian Winston menjadi salah satu titik balik Jeremiah dalam menatap tahta yang selama ini ia idamkan. Ia menginginkan posisi ini, namun tidak dengan cara yang sekarang telah terjadi.

"Dokter Mossel, saya memiliki satu permintaan khusus pada Anda." Julius beralih menatap Selena. "Di ucapara pengangkatan Jeremiah nanti, aku ingin istriku menyaksikan hal itu. Apa kau bisa membuat keinginanku ini menjadi kenyataan?"

Selana berpikir sesaat, sebelum menjawab. "Saya rasa bisa, Tuan."

"Bagus." Julius mengangguk puas, sedangkan Rosaline tertunduk lesu.

Banyak sekali perubahan dari masa lalu yang terjadi saat ini. Alih-alih merasa lega, karena kemungkinan perubahan akhir hidupnya semakin besar, Rosaline malah semakin was-was. Terlebih setelah Leoniel memberikan sedikit bocoran tentang apa yang terjadi di masa depan setelah kematiannya.

***

Hari-hari Rosaline selanjutnya disibukkan dengan persiapan acara pengangkatan Jeremiah menjadi penerus tahta kepala keluarga Fletcher. Menghadiri acara ini, acara itu, membuat ini, membuat itu, semua berhubungan dengan acara yang akan berlangsung bulan depan.

Selain itu, Rosaline juga mulai mencari tahu tentang buku hitam yang disebut-sebut Leoniel akan membantu mereka di pengadilan nanti. Leoniel tidak memberitahu secara detail bentuk fisik atau ciri-ciri dari buku hitam yang ia maksud, maka dari itu Rosaline merasa sangat kesulitan.

Rosaline memulai pencarian buku hitam itu dari ruang baca milik Jeremiah. Ia mensortir buku-buku bersampul hitam dan membacanya dengan seksama. Karena Leoniel bilang buku itu akan membantu mereka dalam memenangkan kasus di kerajaan Northden, maka dari itu Rosaline mencari nama Northden atau pun Trelawney yang mungkin akan tertulis di buku hitam yang dimaksud Leoniel. Namun setelah mengupas habis semua buku bersampul hitam di ruang baca kamar Jeremiah, tak ada satu pun yang membahas tentang kerajaan Northden atau pun Trelawney.

Making My Own Happy Ending✔️Where stories live. Discover now