06 | Ayah Anna.

842 87 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Nah sudah selesai"

Lisa tersenyum ke arah cermin yang memantulkan dirinya dan Anna, sedangkan anna gadis kecil itu menolehkan kepalanya kanan dan kiri.

"Aunty, ikatannya miring, dan juga pita nya juga tidak sama tingginya"

Senyum di wajah Lisa luntur, gadis meraih pundak Anna dan menatapnya secara keseluruhan, ia meringis sendiri "Kau benar" Ucapnya.

Tangan Lisa kembali terjulur membenarkan posisi ikatan rambutnya, akhirnya hampir 20 menit berkutat dengan rambut Anna, gadis itu menghela nafas lega, ternyata ia payah dalam hal mengikat rambut saja tidak bisa, jadi bagaimana jika ia memiliki anak nanti?

"Kau lama sekali?" Omel jisya di ambang pintu.

"Sudah, sebentar,aku akan mengambil tas lebih dulu" Ucap Lisa, keluar dari kamar rachel berjalan ke arah kamarnya.

Jisya yang berjongkok menyamakan tingginya dengan Anna "Kau cantik sekali sayang" ucapnya.

"Seperti mommy"

"Benar"

Jisya langsung menggamit lengan mungil Anna, seperti minggu-minggu sebelumnya kini giliran ia dan Lisa akan mengajak Anna untuk pergi ketempat taman bermain, agar gadis kecil itu tidak merasa kesepian.

"Kita menunggu aunty Lisa dulu ya" ucapnya pada Anna, gadis mungil itu mengangguk, duduk dengan menggoyang-goyangkan kakinya disofa.

"Kalian akan pergi?" Miran berjalan menghampiri, gadis itu mencium pipi mungil Anna.

"Iya,kau sudah menghubungi rachel? Aku lupa memberitahunya"

Miranda menggeleng "Aku akan menelponnya nanti"

"Ayo, aku sudah selesai" Lisa keluar dari kamar, gadis itu melirik gemes ke arah Anna yang terlihat antusias disana.

"Kamu pergi dulu, jaga rumah ya" Ucap jisya pada miranda, miran mengangguk melambaikan tangan pada Anna.

Ketiga nya berjalan ke arah parkiran, dengan Anna yang menggamit tangan kiri lisa dan tangan kanannya menggamit tangan jisya, ketiga beriringan berjalan menuju mobil hitam milik Lisa.

"Wah, kitaa akan bertemu ayah?"

Baik Lisa ataupun jisya menghentikan langkahnya, mereka menoleh ke arah gadis mungil itu yang menunjukan ekpresi bahagia nya disana.

"Aunty-"

"Sayang, ini hari Minggu, berarti kita akan bermain, bukan bertemu ayah, bukankah mommy sudah bilang, tidak ada ayah lagi"

Raut wajah gadis mungil itu langsung murung ketika mendengar ucapan jisya,

"Jangan sedih dong, katanya mau main perosotan" Lisa mencoba membujuk Anna.

ᵀᴴᴱ ⱽᴵᴿᴳᴵᴺ | ENDING Where stories live. Discover now