Prolog II

752 53 0
                                        

Seorang pria dewasa dengan seorang remaja tangung berhenti di depan pintu kedatangan bandara. Melambaikan tangan pada sepasang pria dan wanita yang membawa kertas berisi tulisan " My Mark Lee" dengan tinta merah menyala dan huruf yang dicetak tebal.

Jam digital bandara menjukkan pukul 22.45 sudah terlalu larut untuk obrolan santai nan panjang.

" Mark lee, you did a great job"  Kata pria disamping Mark, saat mereka berjalan menuju orang tua Mark yang  menunggu kedatanga  sang putra.

" Thank you Sir. Semua berkat anda"  Kata Mark menanggapi pujian sang guru pembimbing. 

Mark mendapat pelukan selamat datang dari orang tuanya, mark membalas dengan antusias.

" Sebenarnya saya bisa mengantar Mark sampai dirumah Nyonya Lee. Maaf merepotkan anda" Kata Mr. Kim yeng sejak tadi menunggu pelukan siswa kesayangannya itu dengan orang tuanya.

Orang tua Mark menggeleng, Mengatakan jika Mr.Kim sudah bekerja keras selama ini, membimbing Mark hingga anak mereka bisa mendapat peringkat kedua di olimpiade matematika di London Inggris.

Setelah basa basi singkat Mr. Kim undur diri untuk pulang dan di balas dengan ajakan makan malam di lain waktu oleh orang tua Mark, sepeninggal Mr. Kim Nyonya Lee merangkul sang putra keluar bandara, semetara sang kepala keluarga mengambil alih koper ditangan mark.

Mereka masih berdiri di luar bandara menunggu mobil mereka saat  tiba tiba saja mark mengerang sambil memegang dada atasnya, sengatan kecil yang cukup menyakitkan, tetapi juga mengelitik dan terasa perih diarea tulang selangkanya, terasa cukup menganggu tetapi saat menyadari apa situasi, mark lansung mengedarkan pandanganya ke sekitar tanpa memperdulikan kecemasan orang tuanya.

" Mark!! Jangan bilang "Name" mu disini?" Seru Nyonya Lee sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan, tebakan yang tiba tiba terlintas saat menyadari jika telapak tangan sang anak meraba area tulang selangka kananya.  Nyonya Lee tidak mungkin lupa apa yang ada disana.

" Mana orangnya!!!" Tuan Lee ikut mengedarkan pandangan kesegala arah, harusnya ada seseorang yang juga sedang mengerang kesakitan. Meski terdengar sangat romantis jika diceritakan proses pertemuan pertama antara orang orang yang memiliki "Name" tidaklah seindah kelihatanya. 

Saat pertama bertemu ukiran nama yang ada ditubuh masing masing akan terasa panas, sakit, juga perih, seperti luka gores yang sengaja dibuat dengan pelan diatas kulit kita. Itulah makanya sulit untuk mengindar dari Name masing masing dan akan lansung ketahuan pada pertemuan pertama.

Mark berlari kembali kedalam bandara mencari, sekiranya ada seseorang yang sedang kesakitan, tetapi hinga pukul satu dini hari Mark dan kedua orang tuanya tidak mendapatkan apa apa. Padahal Mark masih bisa merasakan sakit dan perih di dada kananya, mustahil jika "si dia"  ini baik baik saja.  Setelah menyadari pencarian mereka tidak membuahkan hasil mereka masuk kedalam mobil dan pulang, setelah Nyonya Lee berusaha meyakinkan sang putra jika tidak ada yang bisa menghindar dari Name masing masing, mereka pasti akan bertenu lagi. Mungkin Name Mark juga sedang mencari cari Mark, sama seperti Mark juga mencarinya.

OUR NAME'S ( MarkHyuck)Where stories live. Discover now