Pemeriksaan pada pasien 2

30 7 5
                                    

Sementara itu di rumah sakit, Daniel sedang terkulai lemas. "Astaga, suster Jessica Boyer. Apakah kau sudah puas?" tanya Daniel sambil matanya sayup. "Baiklah, Daniel Becker. Sekarang saatnya aku pergi" kata Jessica sambil tersenyum licik. "Tetapi, suster Jessica Boyer. Tubuhku kedinginan" kata Daniel sambil sambil berbaring. "Tenanglah, Daniel Becker. Sebaiknya aku pergi" kata Jessica sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, Daniel sedih.

Sementara itu di sebelah kamar, Dastan sedang terkulai lemas. "Astaga, suster Jannet Samdean. Apakah kau sudah puas?" tanya Dastan sambil matanya sayup. "Baiklah, Dastan Rueda. Sekarang saatnya aku pergi" kata Jannet sambil tersenyum licik. "Tetapi, suster Jannet Samdean. Tubuhku kedinginan" kata Dastan sambil sambil berbaring. "Tenanglah, Dastan Rueda. Sebaiknya aku pergi" kata Jannet sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, Dastan sedih.Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Carlos Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Johannah sambil memeluk. "Benar sekali, Johannah Robles. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Tetapi, Carlos Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Johannah lesu. "Tetapi, Johannah sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Carlos sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Carlos Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Constanza sambil memeluk. "Benar, Constanza Fernandez. Sekarang kita semakin tua" kata Carlos sambil mencium bibir. "Tetapi, Carlos Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Johannah lesu. "Tetapi, Constanza sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Carlos sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.

Sementara itu di sebuah kamar, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Daniel Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Michelle sambil memeluk. "Benar, Michelle Osorio. Sekarang kita semakin tua" kata Michelle sambil mencium bibir. "Tetapi, Daniel Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Michelle lesu. "Tetapi, Michelle sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Daniel sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.

Sementara itu di kamar lainnya, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Diego Santos tersayang. Ternyata kita semakin tua" kata Veronica sambil memeluk. "Benar, Veronica Osorio. Sekarang kita semakin tua" kata Veronica sambil mencium bibir. "Tetapi, Diego Santos tersayang. Aku merindukan liburan keluarga" kata Veronica lesu. "Tetapi, Veronica sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Diego sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.

Sementara itu di kamar lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Damian Santos. Ternyata kita semakin tua" kata Caroline sambil memeluk. "Benar, Caroline Sandoval. Sekarang kita semakin tua" kata Damian sambil mencium bibir. "Tetapi, Damian Santos. Rasa-rasanya ku merindukan liburan keluarga" kata Caroline. "Tetapi, Caroline sayang. Sekarang bukan akhir tahun" kata Damian sambil mendesah. Seketika itu juga, mereka berdua menangis karena rasa sedihnya.

Sementara itu di rumah sakit, Diana merasa sangat terkejut. "Astaga, daddy tersayang. Apakah terjadi padamu?" tanya Diana sambil sedikit berlari. "Astaga, anakku Diana Becker. Suster Jessica memperkosa diriku" jawab Daniel lemas. "Baiklah, daddy tersayang. Sebaiknya aku laporkan pada polisi" kata Diana gelisah. "Baiklah, anakku Diana Becker. Terima kasih kasih" kata Daniel. Seketika itu juga, Daniel terlelap.

Sementara itu di sebelah kamar, Dastan merasa sangat terkejut. "Astaga, daddy tersayang. Apakah terjadi padamu?" tanya Daniela sambil sedikit berlari. "Astaga, anakku Daniela Rueda. Suster Jannet memperkosa diriku" jawab Dastan lemas. "Baiklah, daddy tersayang. Sebaiknya aku laporkan pada polisi" kata Dastan gelisah. "Baiklah, anakku Daniela Rueda. Terima kasih kasih" kata Dastan. Seketika itu juga, Dastan terlelap.

Sementara itu di rumahnya, Carlos dan Johannah berduaan. "Astaga, Johannah Robles. Mendadak aku rindu" kata Carlos sambil tertunduk lesu. "Aku mengerti, Carlos Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Johannah sambil memeluk. "Tetapi, Johannah sayangku. Valentino adalah orang yang baik" kata Carlos sambil sedih. "Benar sekali, Carlos Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Johannah sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan sangat erat.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos dan Constanza berduaan. "Astaga, Constanza Fernandez. Mendadak aku rindu" kata Carlos sambil tertunduk lesu. "Aku mengerti, Carlos Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Johannah sambil memeluk. "Tetapi, Constanza sayangku. uncle Valentino adalah orang baik" kata Carlos sambil sedih. "Benar sekali, Carlos Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Constanza sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan sangat erat.

Sementara itu di kamar lainnya, Daniel dan Michelle berduaan. "Astaga, Michelle Osorio. Mendadak aku rindu" kata Daniel sambil tertunduk lesu. "Aku mengerti, Daniel Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Michelle sambil memeluk. "Tetapi, Michelle Osorio sayang. uncle Valentino orang baik" kata Daniel sambil terus bersedih. "Benar sekali, Daniel Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Michelle sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan sangat erat.

Sementara itu di teras belakang, Diego dan Veronica berduaan. "Astaga, Veronica Bracho. Mendadak aku merasa rindu" kata Diego sambil tertunduk. "Aku mengerti, Diego Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Veronica sambil memeluk. "Tetapi, Veronica Bracho sayang. uncle Valentino orang baik" kata Diego sambil terus bersedih. "Benar sekali, Diego Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Veronica sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan sangat erat.

Sementara itu di kursi lainnya, Damian dan Caroline berduaan. "Astaga, Caroline Sandoval. Mendadak aku merasa rindu" kata Damian sambil tertunduk. "Aku mengerti, Damian Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Caroline sambil memeluk. "Tetapi, Caroline tersayangku. uncle Valentino orang baik" kata Damian sambil terus bersedih. "Benar sekali, Damian Santos. Tetapi, semua kekuasaan Tuhan" kata Caroline sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka berdua berpelukan dengan sangat erat.

The Perfect Daddy 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang