02

805 61 7
                                    

Privilege

Jieun masuk ke dalam kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jieun masuk ke dalam kelasnya. Baru saja bokongnya mendarat ke tempat duduknya, suara cempreng seseorang mengudara lantang di rungunya.

"Pagii cantikkk!" sapanya dengan semangat. Suara cemprengnya seketika memenuhi ruangan itu, beruntung kelas masih sepi.

Jieun tersenyum manis, lalu tangannya bergerak membalas sapaannya. Saeun melihat Jieun mengangkat tangannya seolah-olah membawa sendok ke mulutnya, diikuti dengan gerakan gelengan kepala dan anggukan.

"Pagi juga, Saeun. Kamu sudah sarapan?"

Saeun menggeleng, tanda belum sarapan. Saeun salah satu teman sekelas Jieun yang paham bahasa isyarat dan mau berteman dengan gadis itu selebihnya banyak yang menghindar.

Jieun mengangguk kecil, lalu meraih tasnya dan mengeluarkan kotak bekal berwarna biru dari dalam tasnya. Sebenarnya itu untuk Yoongi, tapi kali biarkan lelaki itu makan dulu di kantin.

"Untukku?" tanya Saeun, memastikan. Jieun mengangguk sebagai jawabannya.

"Untukmu? Kamu bawa bekal juga, kan?" Lagi-lagi Jieun mengangguk. Saeun lantas tersenyum, sahabatnya ini selalu perhatian padanya.

"Terima kasih"

"Sama-sama" isyarat Jieun ketika menggerakkan tangannya.

"Sekarang minumlah susu ini dulu, ya. Aku membelinya khusus untukmu, maaf rasa coklatnya habis, jadi aku terpaksa beli rasa pisang" jelas Saeun sembari menunjuk kotak susu yang dibelinya untuk Jieun.

Mengingat sahabatnya itu menyukai coklat, Saeun menjadi tidak enak hati karena memberinya kotak susu rasa pisang.

Jieun terkekeh, tangan lentiknya kembali mengayun di udara. "Tidak apa-apa, aku suka semua rasa, kok. Kamu tidak perlu sedih seperti itu"

Saeun yang memahami gerakkan tangan gadis itu, kembali tersenyum lalu kembali duduk di kursinya samping meja Jieun. Baik Saeun dan Jieun, keduanya mengawali pagi dengan meminum susu masing-masing yang Saeun beli.

Sederhana, tapi penuh makna. Jieun beruntung memiliki sahabat seperti Saeun yang menerima dirinya apa adanya.

Privilege, 02

Jieun tengah menunggu Yoongi di dalam kelasnya. Setelah bel istirahat berakhir, Jieun tidak langsung merespons ajakan Saeun untuk pergi ke kantin bersama.

Saeun tidak memaksa, memahami bahwa Jieun mungkin memiliki alasan lain untuk menunggu.

Sepuluh menit berlalu, Jieun mulai merasa gelisah. Dia melirik arlojinya, tetapi Yoongi belum juga muncul. Tiba-tiba, seorang gadis dengan rambut berantakan muncul dari ambang pintu. Dia menghampiri Jieun dengan terisak.

"Tolong, temanku. Dia berada dalam bahaya jika Yoongi menghajarnya seperti itu."

Kedua bola mata Jieun melebar mendengar perkataan gadis itu. Sambil terisak, gadis itu memohon pada Jieun dengan cepat untuk keluar dari kelasnya.

PrivilegeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang