Prologue

10 1 0
                                    

Sekarang jam menunjukan pukul 2 malam. Sagara melajukan motornya kencang di jalanan lenggang ibukota. Rutinitas ini selalu dia lakukan ketika hatinya sedang kalut, fikirannya sedang kacau, dan otaknya sedang dipenuhi tanda tanya meskipun sebenarnya tidak pernah ada yang baik baik saja dari gara sejak 2 tahun lalu ketika semestanya pergi. 

Sagara itu seperti malam yang kelabu dan seperti pagi tanpa fajar. Tidak ada remang cahaya sedikitpun. Hanya ada gelap yang tak berujung. Tidak ada hal hal indah seperti yang kebanyakan manusia harapkan dihidupnya terlebih lagi 2 tahun kebelakang semenjak mama yang menjadi pusat semestanya pergi. Mama itu sudah tidak ada duanya bagi gara. Mama yang mengajarkan pada gara tentang makna hidup, tentang bagaimana harusnya jadi manusia, tentang apa itu cinta, tentang segalanya yang gara tidak mengerti sebelumnya. 

Semenjak kehilangan itu, gara tak lagi percaya pada cinta. ia tak lagi tau tujuan hidupnya. gara hanya hidup karena ia tak bisa mati. dulu gara tidak begini. dia laki laki yang penuh tawa. setiap hari dia selalu ceria seakan dia adalah manusia paling bahagia di muka bumi. dulu anak anak di sekolah selalu ingin berteman dengan gara karena sifatnya itu. kini jangankan berteman. menyapa saja semuanya enggan. gara hanya punya naufan, regan, dan luan. 3 teman yang sedari ia masih di bangku sekolah menengah sudah menemaninnya. 

Satu tahun sebelum kepergian mama, papa dan mama gara bercerai. bagi gara itu tidak berarti apa apa meskipun sebenarnya hatinya tetap saja terasa perih karena harus kehilangan salah satunya. tapi, ia yakin bahwa dunia akan baik baik saya selama ada mama dan vinada, adik perempuannya, disampingnya. kini ia hanya hidup berdua dengan vinada, gadis kecil yang dipaksa beradu dengan kejamnya dunia di usianya yang bahkan belum genap 16 tahun. kini gara selalu benci ketika ia melihat nada. baginya, kepergian mama hari itu sepenuhnya salah gadis itu. bagi gara, vinada hanya gadis penuh keegoisan yang berani menukarkan nyawa mama hanya untuk hobi menggambar bodoh yang menurutnya tidak berguna.


###

Sagara merasakan pelupuk matanya basah tapi dia sekuat tenaga menahan agar butiran bening itu tak jatuh dan mengacaukan pandangannya. kecepatan motornya ada diatas angka 100km/jam. meskipun sekalut ini, ia tetap mau hidup. ia tidak mau kemungkinan terburuk terjadi padanya hanya karena ia menangis. tapi tak dapat dipungkiri bahwa gara rindu semestanya. ia ingin dunianya kembali. ia ingin lagi semua hal hal indah yang mamanya punya. mau sekeras apapun, gara tetap manusia yang perlu dipeluk erat agar tidak tumbang. ia tetaplah anak kecil yang perlu selalu digenggam erat tangannya agar tidak salah jalan. dari dulu gara selalu tau cara mendengarkan, menenangkan, bahkan memberikan jalan untuk orang lain. tapi kesempatan itu tidak pernah hadir untuknya kecuali yang ia dapat dari mama. gara juga butuh afeksi serupa, sangat butuh. ia selalu mau dipeluk, didengarkan, dan di kuatkan untuk terus hidup. gara selalu ingin pulang. 2 tahun baginya hanya berkelana tanpa tujuan. ia tidak punya rumah untuk sekedar meredakan penat.

 Sagara sehancur itu. laki laki 17 tahun itu selalu sedemikian lelahnya.

Gara menyerah, ia mengaku kalah. ia tak lagi bisa membendung air matanya sendiri. ia bisa merasakan helm full face nya ikut basah karena derasnya air mata. tangisannya terdengar sangat menyakitkan. penuh pilu yang apabila orang lain mendengarkan pasti akan turut serta merasakan perihnya. 

Hal yang paling tidak gara harapkan benar terjadi. gara merasakan tubuhnya terpelanting jauh bersautan dengan suara klakson panjang dan suara motornya yang hancur. ia mati rasa setelah motornya yang sangat kencang itu menghantam sebuah truk karena pandangan matanya yang buram karena tertutup air mata. 

Sagara Raktabumi, perlahan menutup matanya.

Sayup sayup ia dapat mendengar suara yang amat ia kenal mengalun lembut dan terasa begitu dekat dengannya.

"tolong tetap hidup, sagara"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RetorikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang