Golden Days - After (4)

83 5 0
                                    

Musim panas tahun 20xx

"Retreat belajar kali ini sangat menyenangkan!"seru Soobin sambil melompat-lompat kegirangan.

"Ya...tentu saja, sepanjang malam kau cuma main-main. Jelas menyenangkan Soobin-ah,"ucap Karina malas sambil mengaduk-aduk es tehnya.

"Hei hei, kok sepertinya kau cuma menunjuk padaku yang bersenang-senang sendirian disini? Tidak lihat tuh pasangan bodoh itu? Sejak awal mereka nempel terus dan sibuk sendiri. Gak memikirkan apa perasaan orang jomblo disini? Lagian bukan retreat belajar anak SMA namanya kalau tidak bersenang-senang,"ucap Soobin penuh semangat seorang anak muda. Yeji dan Hyunjin yang dari tadi asyik berkutat dengan iPad milik Hyunjin mengalihkan perhatian mereka pada Soobin. Jeno tertawa kecil melihat tingkah Soobin dan Karina hanya menggembungkan pipinya sendiri.

"Ya ya ya. Hilangkan lah kata 'belajar'nya itu kalau kita cuma retreat bersenang-senang,"tawa Jeno.

"Setuju sih. Eh teman-teman, gimana kalau kita jurit malam?"usul Soobin.

"Andwae!"seru Karina dan Yeji berbarengan.

"Kau tidak tau?"ucap Karina.

"Di sekitar villa Karina ini,"sambung Yeji.

"Sangat angker!!!"seru mereka kali ini berbarengan. Jeno cekikikan mendengarnya. Dia masih ingat betul saat SD mereka berlibur di villa ini dan iseng melakukan jurit malam, Jeno yang dulu masih nakal-nakalnya menakuti kedua sahabatnya itu dengan boneka hantu. Namun hal itu tetap menjadi rahasia atau malah aib bagi Jeno sendiri.

"Itu lebih seru!"seru Soobin bersemangat.

"Bye, aku mau tidur saja kalau gitu. Kalian bertiga aja sana,"Karina beranjak dari tempatnya duduk hendak masuk ke kamar.

"Aku juga, kalian aja sana bertiga,"ucap Yeji.

"Tidak tidak tidak. Ya sudah, gimana kalau main game yang lain?"tanya Soobin menahan Karina dan Yeji.

"Main apaan?"tanya Hyunjin.

"Truth or dare,"jawab Jeno.

"Yah, itu sih ujung-ujungnya jadi truth semua,"Karina memutar bola matanya dengan malas. Siapa sih diantara mereka yang berani melakukan dare?

"Aku setuju!"seru Yeji. Karina membelalakkan matanya.

"Aku juga, boleh saja,"ucap Jeno santai.

"Gimana Rin?"tanya Hyunjin. Karina menghela nafasnya lalu membuat gesture 'up to you' khas miliknya dan duduk disebelah Jeno saat mereka berempat sudah membentuk lingkaran.

Mereka mulai memutar botol minuman dan menunggu kemana arah leher botol itu berhenti.

"Karina! Yes! Yoo Karina, truth or dare?"tanya Soobin.

"Dare,"jawab Karina karena dia yakin semua temannya itu selalu kepo dan ingin mengetahui tentang Karina disaat dia sendiri sebenarnya tidak begitu terbuka akan masalah pribadinya.

"Baiklah. Kalau itu maumu, tunjukkan abs dance,"ucap Yeji usil. Karina tidak akan pernah menunjukkan dance itu lagi pada mereka. Yeji yakin sekali.

"Bagus Yeji-ah! Dengan begini yeoja dingin ini pasti akan memilih truth!"seru Soobin.

"Omo! Baik, siapa takut,"Karina berdiri lalu mengangkat sebagian kaosnya dan diikat sehingga abs yang sempurna miliknya terlihat. Soobin dan Jeno tidak berkedip menatap Karina sementara Yeji sibuk menutup mata Hyunjin.

"Yak Hwang Yeji!"protes Hyunjin.

"Andwae andwae. Kau tidak boleh lihat walau dia keluargamu sendiri,"Yeji mempererat tangannya menutupi mata Hyunjin selama Karina melakukan abs dance. Hyunjin hanya pasrah melihat tingkah gadisnya itu yang tidak rela dia melihat gadis lain.

Golden Days (REMASTERED)Where stories live. Discover now