BAB 2

5 0 0
                                    

BAB 2

Persepsi Baru


'°'

Malam ini Zoe menatap ngeri pada ponselnya yang menyala dan beroperasi sendiri. Tiap ketikan kata-kata itu tampak berusaha menjatuhkan kepercayaan diri Gygy.

Gygy dalam cerita ini sebenarnya adalah anak yang cantik, pintar dan ceria. Namun, sayangnya gampang insecure, kalau kata pembaca sih sudah akut. Jadi si antagonis berusaha membuat Gygy insecure pada dirinya dan hubungannya dengan Orlando. Hingga beranjak setengah tahun tanpa hubungan yang jelas.

Sayangnya Zoe asli tidak di sini dan beraksi menghina Gygy. Yang hadir di kamar malam ini adalah Zoe KW yang sudah duduk bersandar di pintu kayu, duduk sejauh mungkin dari benda keramat itu. Pelukan di kedua lututnya tampak tak mampu menyembunyikan getaran hebat di tubuhnya.

Ponsel di atas kasur itu menyala terang, membuat Zoe tidak tenang. Tadi ia sudah berjanji akan menangani masalah aneh tadi malam ini, tapi nyalinya langsung menciut saat melihat langsung keanehan di depan matanya.

Zoe menggertak gigi dan mengepalkan kedua telapak tangan kuat. Lalu berdiri dan memberanikan diri melangkah mendekat. Gadis dengan badan yang masih bergetar takut ditambah dinginnya suhu ruangan ber-ac, akhirnya berhenti dengan jarak 3 langkah dari kasur.

Matanya menatap layar dan membaca chat yang semakin menumpuk dan untungnya masih centang satu, logikanya mulai berjalan.

"Apakah AU-nya udah update lagi?" Pertanyaan itu seolah menjadi jawaban dari keanehan hari ini. "Tapi biasanya di novel isekai, tokoh yang dirasuki tubuhnya bisa mengendalikan diri dan mengubah nasibnya. Harusnya ga kayak gini."

Air mata menumpuk di kedua bola matanya, ia sangat kebingungan. Bagaimana ia bisa menjalani kehidupan barunya dengan baik, sedangkan semua tindakannya masih dikontrol oleh sang author?

"... apus. Iya hapus, gue bisa tarik chat dan berakting seolah ga ada apa-apa besok." Zoe menepuk pipi kiri pelan, berusaha meyakinkan diri. Jangan sampai besok 2 pemeran pria itu tahu dan menyeret Zoe lagi, atau lebih parah memarahi dan memukulinya.

Tangan sawo matangnya meraih ponsel dan buru-buru menarik pesan yang memenuhi satu layarnya. Tapi ternyata tidak semudah itu, ponselnya beberapa kali tergelincir karena tangannya berkeringat dan bergetar parah.

"Tindakan gue udah benar. Lu hebat Zoe, gue bangga," ucapnya pada diri sendiri.

TING

TING

Alarm bahaya muncul, dan Zoe memelototi layar yang mulai menampilkan chat baru dari Gygy yang menanyakan ada apa, dan dengan sendirinya ponsel itu membalas Gygy dengan kata-kata yang menyakitkan.

Berisi tentang Gygy tampak tidak cocok dengan warna kuning. Apalagi berdiri dan berfoto di samping Orlando.

Perlahan Zoe mulai memahami alur cerita malam ini. Pasangan seloji yang masih hts itu kencan malam ini, entah ke mana, tapi hal ini membuat Zoe asli kepanasan. Apalagi ia mengetahuinya dari tweet Orlando sendiri.

"Hapus, hapus, hapus, hapus, hapus." Seperti mantra, Zoe terus melafalkan sambil menarik pesan hinaan itu. Tampaknya ia tidak akan bisa tidur malam ini. Takut sesuatu terjadi di luar kendalinya lagi.

'°'

"Sekian pembelajaran hari ini, silakan pulang dan hati-hati di jalan." Suara lega satu kelas mewarnai siang yang terik rabu ini. Semua berhamburan keluar kelas dengan menenteng tas mereka.

The Antagonist Wants to EscapeWhere stories live. Discover now