Kiss and Make Up [Selesai]

Start from the beginning
                                    

Pranggg

Suara benda jatuh di susul suara tangisan Jisya menggema dari arah dapur,

Jisoo yang kaget dan khawatir langsung berlari ke arah suara tangis Jisya begitu pun Jennie

Hyunji masih terpaku karna ucapan Jennie yang meminta kesempatan pada Jisoo

"Aaaargh Mama Mommy" panggil Jisya di sela tangisan dan rintihan

"Ya Ampun Jisya" Jisoo jadi orang pertama yang mencapai dapur, dia liat Jisya udah terduduk dengan tumpahan bubur mengenai bahunya,

"Mama" rengek Jisya kesakitan airmata memenuhi pipi tembemnya

Jisoo segera membuka baju Jisya menyisakan kaos dalam, kulit bahu Jisya udah kemerahan terkena bubur yang panas

Jennie berdiri disamping Jisoo menutup mulutnya karna shok,

Jisoo yang panik menggendong Jisya, melewati Jennie dia menatap tajam Jennie, "liat yang terjadi akibat perbuatan kamu" tekan Jisoo penuh emosi

Tanpa mendengar Jennie lagi Jisoo segera pergi membawa Jisya yang memeluk leher Jisoo dalam gendongannya

Jennie terdiam, perasaan bersalah memenuhi hatinya, Jisoo bener ini semua gara-gara dia, harusnya dia jagain Jisya, harusnya dia gak lalai membiarkan Jisya sendiri tanpa pengawasan, harusnya dia gak nerima permintaan Hyunji.

,,,,

Jisoo udah ada dirumah sakit dia duduk di ruang tunggu, kaki dan tangannya gak berhenti gemetar

"Jisoo" panggil Rose cemas

Rose datang karna kebetulan dia nelp Jisoo, Jisoo langsung menceritakan yang terjadi ke Jisya

"Rose.." lirih Jisoo memeluk sahabatnya,, Rose membalas pelukan Jisoo mengusap punggung Jisoo untuk sekedar menenangkannya

"Gimana ?" Tanya Rose begitu pelukannya terlepas

"Masih di tanganin" Jisoo sesekali menghapus airmatanya,,

"Gue gue gak sanggup liat Jisya kesakitan kaya tadi Ros, dia nangis manggil manggil gue, dan gue gue gak bisa apa-apa" sesal Jisoo

"Jisya anak yang kuat Ji, dan lo udah lakuin yang terbaik yang lo bisa buat dia, buktinya sekarang dia udah di tanganin dokter berkat lo"

Jisoo masih terisak mengingat Jisya merintih kesakitan

"Udah yah kita berdoa yang terbaik untuk kesembuhan Jisya"

Jisoo ngangguk walau masih terisak sesekali

"Lo udah ngabarin Jennie ?" tanya Rose yang gak tahu menahu soal yang terjadi di rumah Jisoo, yang dia tahu Jennie pasti masih ngantor jam segini

"Gue gak mau denger nama itu" tegas Jisoo

Alis Rose bertaut erat, menggaruk tengkuknya merasa kikuk dan bingung atas kemarahan yang terpancar dari Jisoo

"Ada yang mau lo ceritain ?" Tanya Rose lembut

Jisoo memalingkan wajahnya mengusap sedikit airmata yang tanpa sengaja menetes,

"Gue pikir kaca yang gue percayain masih utuh cuma sedikit berdebu" mula Jisoo merasa tercekat "tapi nyatanya itu udah retak dan hari ini pecah bekeping keping Rose..." Rose masih setia mendengarkan

Jisoo mengela nafas menghalau rasa sesak di dadanya "...gue pikir gue bisa memperbaiki hubungan ini, nyoba balikin perasaan dia yang hilang, karna gue cuma tahu perselingkuhan dia secara lisan, gue coba bertahan tapi..." sekali lagi Jisoo menarik nafasnya merasa gak sanggup harus memutar kembali peristiwa menyakitkan itu "..ketika liat orang yang lo cintai berpasrah diri sama orang lain di depan mata lo" Jisoo gelengin kepalanya "... gue gak bisa lagi nanganin rasa sakitnya Rose, sakitnya terlalu kerasa buat gue abaikan,,, kaya banyak jarum yang nusuk dihati lo,, sampai bernafas aja sulit karna sakit" Jisoo menjabarkan perasaannya dengan derai air mata di pipinya "gue gue nyerah Rose" Lirih Jisoo putus asa

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita Cinta Jennie Dan JisooWhere stories live. Discover now