Meaning

127 18 0
                                    


.

Woonhak dan Leehan sekarang menjadi semakin dekat. Woonhak jadi lebih sering bercerita kepada Leehan tentang apa yang dia lakukan dan apa yang terjadi, Leehan dengan senang hati mendengarkan temannya itu yang cerewetnya mulai terlihat.

"Benar-benar kan? Harusnya kak Sung beli sepatu baru saja!" Woonhak terus saja berbicara meskipun ini sudah dalam keadaan akan pulang.

Leehan menggeleng, "berbagi sedikit tidak masalah Unhak, kan kak Sung juga sudah beli sepatu baru."

"Bukan masalah itu, tapi sepatunya bau!"

Leehan tertawa mendengar dan melihat Woonhak yang menutupi hidungnya dan menyipitkan mata seolah sepatu itu ada di depan sana sedang menunggunya.

"Unhak?" Laki-laki lainnya datang menghampiri Woonhak dengan wajah teduh.

"Kak Riw, mana kak Sung?" Woonhak bertanya dengan mata yang mencari keberadaan kakak tertuanya di tengah banyaknya anak-anak yang berjalan keluar sekolah.

Leehan memperhatikan kakak dari Woonhak, Riwoo. Sudah Leehan dengar dari Woonhak kalau dia memiliki satu kakak kandung dan satu kakak angkat, Riwoo adalah kakak kandungnya yang terbaik begitupun dengan Sungho yang pemberani.

Mata keduanya bertemu.

Leehan melihat sesuatu yang janggal dari tatapan mata Riwoo, "apa ada yang terjadi?"

Dengan cepat Riwoo menyambar tangan Woonhak dan memberikan senyum terbaiknya kepada Leehan, "terimakasih Leehan, tapi Sungho sudah menunggu di depan. Jika ingin bermain dengan Woonhak besok saja lagi ya!"

Yang ditarik kebingungan tapi tetap saja mengikuti tarikan kakaknya. Sebelum lebih jauh lagi, Woonhak melambaikan tangannya kepada Leehan.

"Besok lagi ya!"

"Iya, bye Woonhak!" Balas Leehan.

.

"Kak jae, apa kenal dengan anak bernama Riwoo atau Sungho?" Tanya Leehan di sela-sela Jaehyun yang sedang sibuk dengan game online nya.

"Iya kenal, teman kelas kakak si Sungho tapi Riwoo adiknya tidak. Kenapa?"

"Tidak ada. Tapi kak jae pernah bertemu dengan Riwoo?" Leehan sekarang duduk di sampingnya Jaehyun untuk mendengarkan dan bertanya lebih banyak lagi.

"Sering. Dia selalu bersama Sungho kalau pergi jadi lumayanlah kak jae kenal dia."

"Dia seperti apa?"

"Pendek, sipit sedikit, ada tahi lalat di–"

"Bukan itu! Tapi sifatnya,"

Jaehyun mengangguk, dia benar-benar fokus dengan game yang sedang dimainkan karena sudah dalam keadaan menegangkan, "oh maaf, iya iya sifatnya yaa, hmmmm.."

"...Anaknya baik, ceria dan sering membuat candaan yang sama sekali tidak lucu bagi kami. Riwoo juga selalu melakukan hal aneh yang membuat kami malu dengan kelakuannya itu,"

"Apa dia pernah sedih?"

"Tidak tau, tapi kakak tidak pernah melihatnya menangis sih."

"Sedih itu bukan cuma menangis tapi juga murung, apa pernah?"

"Kalau murung Riwoo sering, ketika dia terdiam seperti itu maka akan kami kejutkan –WAH AKHIRNYAAAA MENANGGG! MAMPUS KAU BAJINGAN!!" Jaehyun berdiri tiba-tiba dan berlari ke dapur.

Knock knock!!Where stories live. Discover now