What!

116 19 0
                                    

.

Tidak bisa disembunyikan Riwoo rasa senangnya melihat Nenek yang dulu bersikeras tidak ingin tinggal bersama, sekarang ada di meja makan untuk sarapan.

"Unhak di sini!"  Si bungsu langsung merebut tempat biasa Riwoo duduk, tepat di sebelah Nenek.

Dengan terpaksa Riwoo mengambil tempat Woonhak di samping Sungho. Kini keenam kursi di meja makan terisi penuh, terasa lengkap.

Hangatnya topik pagi ini berhasil memecah tawa, mereka semua senang. Nenek tinggal di sini setelah sekian tahun dibujuk, sekarang baru berhasil.

Tidak ada yang menceritakan kejadian kemarin hari pada Riwoo ataupun Woonhak, mereka semua sepakat untuk menutupi hal itu namun tetap memberi tau pada kepala keluarga rumah yaitu ayah.

"Kak Sung, mana sepatu Unhak?" Semua yang di meja makan terdiam.

Mereka semua lupa dengan sepatu itu. Ayah sudah berjanji membelikan Sungho sepatu yang serupa namun selalu lupa.

"Astaga! Tertinggal..." Sungho dengan wajah panik memegangi kepalanya dengan dua tangan.

Paniknya itu membuat Woonhak khawatir, "Dimana? Kenapa bisa tertinggal!?"

"Di kamar, hehe."

Plak!

Satu jitakan Sungho dapatkan dari ayahnya, membuat semua orang panik. Anak ini terlalu sering bercanda.

Tidak lama acara sarapan selesai, saatnya untuk berangkat bekerja dan sekolah.

"Ada yang melihat kunci mobil?" Tanya ayah

"Loh, tidak pada Papa?" Ibu mulai panik

"Tidak!"

"Aduh, yang ini bukan?" Wajah sok panik Sungho mengangkat kunci mobil di tangannya.

Ayahnya mendekat dan meraih kunci juga telinga Sungho, "anak ini, dari tadi selalu membuat orang panik!"

"Aw aw! Ampun, pa!"

Ditariknya anak tersayangnya hingga ke mobil barulah dia lepaskan telinganya.

.


Biasanya Woonhak selalu jadi tempat menyalin PR anak-anak kelasnya. Buku tugasnya selalu berpindah tangan setiap harinya, Woonhak sendiri sedikit panik ketika bukunya tidak bisa dia cari, pertama ada pada teman di sebelahnya berikutnya sudah di ujung sana.

Tapi kali ini berbeda...

Woonhak lupa dengan PR-nya. Ini terjadi karena dia terlalu excited membantu Neneknya berkemas, sudah diingatkan Riwoo dan lainnya bila ada tugas rumah kerjakan lebih dahulu sebelumnya. Pikirnya akan selesai dengan cepat, ternyata ketika sampai di rumah Woonhak jatuh tertidur sebab kelelahan.

Akibatnya adalah Woonhak duduk seorang diri di kantin sekolah, tanpa teman bicara. Kedua kakaknya tidak menemani dirinya, karena dia sendiri yang mengatakan kalau punya teman untuk makan.

Saat Woonhak mengatakan dia lupa dengan PR, semua teman kelasnya berpindah pada anak lain yang membuat PR, melupakan Woonhak yang terdiam.

Inikah yang selalu Sungho katakan padanya?

"Unhak memang punya teman kelas banyak lagi, tapi pas Unhak sedih mereka tidak akan di sana. Jadi saran Kak Sung, Unhak cari teman yang baik... yang benar-benar baik."

Sudah lama Woonhak pikirkan ini, dia merasa tidak akan sedih jika ditinggalkan teman-temannya. Namun, ekspektasi memang tidak sesuai dengan realita di lapangan.

Knock knock!!Where stories live. Discover now