chapter 4: Tersaingi

68 42 33
                                    

Dengan malas, Zella mengangkat tempat sampah yang terakhir kali ia bersihkan. Regan yang menyapu dan Zella yang bertugas membawa sampah nya. Tak jarang juga Regan masih sempat sempat nya menjahili Zella, membuat Zella kesal setengah mati.

"Sumpah, benar benar sial banget tau gak, mana panas lagi," keluh Zella dengan air keringat yang membanjiri wajah nya, di tambah pipi nya seperti tomat rebus.

Tiba tiba saja Zella merasa ada yang mendekati nya, dan menaruh tangan di atas Zella, dia jadikan tangan itu menjadi payung menutupi kepala nya.

Zella mengangkat alis nya sebelah.

"Ngapain lo," tanya Zella aneh.

"Lo tadi bilang, panas kan?" ujar nya.

"Terus apa urusan nya sama lo?"

"Gue tutupin biar gak kepanasan,"

"Lebay lo," tukas Zella malas.

Laki laki itu hanya tersenyum tipis karena mendapat kan jawaban Zella.

"Woi babu sini lo, sampah nya ada lagi nih," teriak Regan.

Zella mengepalkan tangan nya kuat. Ulah Regan mengundang syahwat Zella untuk menghujat nya.

"Eh, ada pak ketos, sorry yah kita telat beresin nya, ini nih si babu nya rada rada lelet," ujar Regan pada ketos di samping Zella.

Zella membulat kan mata nya.

"Lo dari tadi minta di hujat mulu sama gue," balas Zella tak suka.

"Kalian lanjutin lagi, biar cepet selesai," ucap ketos tenang.

"Siap pak ketos," balas Regan sambil hormat.

Lalu ketos itu berjalan. Zella hanya terdiam tanpa melihat ketos itu.

Ada apa sama Zella, sampai sampai dia seperti itu? aneh.

"Gamon lo yah," goda Regan.

"Gak jelas lo,"

Saat sudah selesai membuang sampah, Zella segera pergi ke toilet, sedangkan Regan, dia duduk sambil mengipaskan tangan nya, karena suasana menjadi panas dan gerah rasa nya lelah, dia menghembuskan nafas nya berat.

✨✨✨

Rasanya berusaha menghindari masalah sangatlah susah untuk Zella. Baru saja ia bernafas lega karena sudah membereskan semua halaman Harapan Jaya. Sekarang ! baju nya tertimpa minuman air dingin dan itu merembes ke bagian dalam. Rasa nya sulit di percaya, Zella selalu kena masalah. Seperti biasa Zella akan ceramah panjang lebar, tanpa melihat ke arah depan, karena dia sibuk pada baju dan androk nya yang basah.

"Lain kali mata lo taro di dengkul aja. Gak usah di muka lo, percuma punya mata tapi gak di pake," omel nya.

Tak ada jawaban apapun. Mungkin karena takut pada Zella yang garang.

"Satu lagi, jangan lupa, kalo jalan sekalian bawa senter, biar jalan lo gak gelap, dasar gurita," titah nya kesal.

Zella kembali ke toilet untuk mengeringkan baju nya yang basah. Dia dia antar oleh Rana teman sebangku nya. Setelah selesai , kini baju nya tidak terlalu basah. Rana yang mengantar Zella sedikit aneh, pasal nya  Zella terus terusan  merecoki nama Regan Gunawan si cowok gurita yang menyebalkan, Rana mencolek bahu Zella.

"Lo demam? ke uks yuk," ajak Rana polos sambil mengecek suhu tubuh Zella.

"Maksud lo apa?" tanya Zella tak paham.

ZEGANWhere stories live. Discover now