Because Love| 3

11.4K 558 5
                                    

sinar matahari mengintip dari balik horden. Gadis bertubuh mungil itu masih asik bergulat dengan mimpinya. namun sesekali dia mengerjapkan matanya karna sinar matahari yang berhasil mengusik retina matanya.

Tak sampai disitu kali ini gadis itu merasakan guncangan yang cukup kuat pada tubuhnya. apakah ini gempa? eh kenapa sih orang2 gabisa biarin gue sekali aja mimpi dengan tenang
Batin prilly bersuara namun matanya masih terlalu berat untuk dibuka

"bangun prilly bukannya kamu masih harus sekolah" teriak mama nelly, yang saat ini sedang berusaha keras membangunkan putri sematawayangnya. Hal ini sudah menjadi rutinitas wajib mama Nelly setiap paginya. Putrinya memang memiliki penyakit akut susah bangun pagi, entahlah hal itu menurun dari siapa

"eeuuughhh" lenguh prilly panjang sembari meretangkan kedua tangannya

"ayoo banguun" mama Nelly menarik tangan gadis yang melakukan peregangan tanpa membuka mata

"5 menit lagi Maa" ucap prilly dengan suara seraknya

"gak Ada 5 menit bangun sekarang!" tegas mama Nelly. Dengan sekali tarikan Mama Nelly berhasil membuat prilly terduduk di tempat tidurnya

"mama ngeselin banget aaah" rajuk prilly, gadis itu mengucek matanya malas sembari mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya

Mama Nelly yang sudah tak sabar melihat kelakuan anaknya, dengan sigap menarik tubuh mungil gadisnya itu menuju kamar mandi

"aaahh mama masih ngantukkk" rengek prilly meronta

"husstt cepetan mandi, siap siap dan langsung ke ruang makan mama sama papa mau ngomong sama kamu" ucap mama Nelly tak terbantahkan setelah itu ia beranjak meninggalkan prilly

Prilly mendengus kesal dan menuruti perintah mamanya

Gadis itu membutuhkan waktu satu jam untuk mandi, itu sudah menjadi kebiasaan prilly yang juga sulit dirubah. Kalo Disuruh mandi susah tapi Kalo udah mandi susah juga udahannya hehe

untung saja mama Nelly dan Papa Rizal sudah terbiasa dengan sifat prilly, karena itu Papa Rizal menginginkan seseorang yang terbaik untuk prilly. Yang mampu menyayangi dirinya seperti kasih sayang mama dan papanya

Kini prilly sudah rapi dengan pakaian sekolahnya. Ia memoles wajahnya dengan sedikit sentuhan bedak dan lipglosh, agar terlihat lebih fresh. Walaupun Ujian telah usai prilly tetap diharuskan masuk agar mengetahui setiap pengumuman yang diberikan sekolah

Setelah memperhatikan penampilannya ia segera beranjak menuju ruang makan. Dari semalam dia sudah kepo maksimal dengan apa yang Akan dibicarakan kedua orang tuanya. Apakah tiba tiba papanya Akan menyetujui keinginan prilly untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri? entahlah itu sedikit mustahil

"morning paa.. maaa" Sapa prilly riang, Dia mencium pipi mama papanya secara bergantian

"morning too putri kecil papa" sahut papa rizal

"makan nak udah mama siapin tuh" titah mama nelly

Prilly mengangguk lalu mengambil posisi duduk di sebelah kanan papanya. mamanya sudah menyiapkan selembar roti gandum lengkap dengan selai coklat kesukaan prilly. Prilly menyuapkan potong demi potong roti gandum kemulutnya

"oh iya mama sama papa mau ngomongin apa sih?" tanya prilly

Papa rizal dan mama Nelly menyudahi sarapannya, Mereka berdua memandang prilly serius

"Jadi gini sayang, beberapa minggu yang lalu papa sama mama ketemu sama temen lama Papa om Alex. kamu ingat gak dulu waktu kamu masih kecil kita sering berkunjung ke rumah om Alex" jelas papanya

Because Love [Tahap Revisi] Where stories live. Discover now