Bukan Cinta Segitiga (17)

7 2 0
                                    

Berkat Jaka yang berhasil menemukan bukti yang membuat Sonya terhubung dengan kedua kasus yang ditanganinya. Wanita itu kembali dipanggil ke kantor polisi, tapi kali ini tidak sendiri. Aditya Permana menemaninya bersama dengan tim pengacara. Suasana tampak tegang karena para petinggi juga ikut datang mengikuti proses penyelidikan. Kali ini mereka tidak bisa berbuat banyak karena media mengikuti proses penyelidikan.

Beberapa hari Jaka tidak pulang ke rumah dan kalau pun pulang tidak lama hanya untuk mengambil pakaian bersih dan kemudian pergi lagi. Karena tidak mau Oma sendirian, Elio meminta Acha menemani Oma, sedangkan Sui tetap bersamanya, keduanya pun sepakat.

Hubungan Davinia dan Elio pun semakin dekat walau masih terasa canggung karena Elio yang masih tidak percaya kalau wanita secantik dan mandiri seperti Davinia mau dengannya yang hanya seorang perias jenazah.

"Memangnya kenapa sih kalau perias jenazah, kan kerjaannya halal, Kak," ucap Davinia yang sedang berada ke rumah Elio yang hanya memiliki satu sofa itu di rumahnya.. Sui duduk di pangkuan Elio malam itu dengan damai.

"Ya iya sih, gak salah. Tapi kan ada beberapa orang yang gak tau kerjaan kayak gini ada. Ada yang meremehkan juga. Itu buktinya ibu-ibu di sekolah Acha sampe larang anak-anaknya main sama Acha gara-gara dengar kerjaan aku perias jenazah. Aneh gak?" ucap Elio sambil tertawa kecil.

"Seriusan, kasian banget Acha, terus gimana?" tanya Davi penasaran. Tubuhnya semakin mendekat, tangannya menarik kaos Elio pelan. Elio tersenyum melihat Davi yang tampak tidak canggung bersamanya. Wajah gadis itu sangat dekat dengannya membuat jantung Elio berdegup tak karuan.

"Ya gak gimana-gimana, setelah dengar Acha cerita. Oma marah dan datengin sekolahnya. Di lingkungan ini siapa sih yang gak kenal Oma? Waktu tau aku ini cucunya Oma sama seperti bang Jaka, orang-orang gak berani bunyi lagi, tapi aku yakin orang-orang nganggap rendah orang lain itu pasti ada aja, cuekin aja. Santai aja," ucap Elio kemudian. Sui terbangun dan meloncat dari pangkuannya dan masuk ke dalam kamar setelah menguap di depan pintu. Sejak ada Acha, tempat tidur Sui pun berubah berada di dalam kamar Elio satu-satunya itu.

Tiba-tiba Davinia melingkarkan tangannya di lengan Elio dan bersandar di pundak Elio dengan tenangnya, sedangkan Elio terkejut bukan main. Dadanya bergemuruh tak karuan gara-gara tindakan gadis itu.

"Aku harap bisa bersikap sebaik itu dalam menghadapi cibiran dan nyinyiran orang-orang," ucap Davinia pelan tapi masih dapat terdengar oleh Elio.

"Ya untungnya apa coba dengerin mereka, nambah pundi-pundi juga gak. Jadi cuekin aja, fokus sama apa yang kita punya," ucap Elio kemudian. Davinia mendongak membuat wajah keduanya dekat. Elio bahkan bisa merasakan napas Davinia menyentuh kulitnya.

"Aku beruntung banget bisa kenal Kak El yang gak pernah ngeluh padahal aku tau hidup Kak El jauh lebih sulit dari aku." Gadis itu tersenyum membuat Elio semakin tak karuan. Entah kepalanya pusing karena jantungnya yang berdetak begitu kuat, atau memang wajah Davinia semakin dekat hingga dia bisa merasakan lembut bibir Davinia menyentuh pipinya.

Keduanya kemudian bertatapan cukup lama, pria itu kini tidak malu lagi. Setelah cukup lama mereka saling menatap, Elio meraih pinggul Davinia dan membuatnya semakin dekat dengan Elio. Gadis itu melingkarkan lengannya ke leher Elio dan membiarkan pria yang disukainya itu mencumbunya mesra.

 Gadis itu melingkarkan lengannya ke leher Elio dan membiarkan pria yang disukainya itu mencumbunya mesra

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Whisper For HelpOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz