8. Malam yang indah

Mulai dari awal
                                    

"Mmmm ... mmmm" Wanita itu berteriak tapi mulutnya tertahan oleh lakban. Kepalanya sangat sakit karena Daniel menarik rambut nya, bahkan beberapa rambut wanita itu tercabut.

Menyaksikan istrinya diseret dengan rambut yang ditarik. Sang suami dan Sang ibu meronta ganas disela ikatan mereka. Mata mereka memerah menyaksikan orang tercintanya diperlakukan tidak hormat seperti itu.

"Oh, jangan menangis. Kau akan segera merasa nikmat." Daniel meletakkan wanita itu ditengah ruangan. Kemudian bertepuk tangan sekali dan segera tiga Gigolo pria memasuki ruangan.

Satu keluarga itu semakin meronta, terutama Sang ayah dan dang suami dari wanita itu. Mereka sangat tau apa hukuman selanjutnya dari wanita itu.

Ryu hanya menatap datar pertunjukan didepannya, terlalu bosan. Dia segera melangkah keluar dari ruangan itu.
Ini adalah Mansion ditengah hutan, Mansion yang menjadi tempat persembunyian salah satu komplotan dari orang yang telah menyerang Mansion nya.
Keluarga ini bernama Beerelic. Dengan kepala keluarga bernama Stuart Beerelic, orang yang telah Daniel siksa dari awal dengan matanya yang baru di ambil sebelah. Istrinya bernama Amanda Beerelic, seorang sosialita dan juga mantan artis.
Mereka mempunyai 2 orang anak, Anak pertama bernama Seline Beerelic dan anak kedua bernama Cristian Beerelic. Mereka sudah berumah tangga tapi belum dikaruniai anak satupun.

Sang ayah yang terlalu rakus dan Sang ibu yang terlalu serakah, mereka duo combo yang cocok satu sama lain. Sehingga mendorong mereka untuk bekerja sama dengan anggota lainnya untuk meruntuhkan Dominic.

Didepan Dominic mereka bersikap sangat baik, menyanjung dan mengagungkan keluarga Dominic. Tapi dibelakang, mereka malah merencanakan untuk meruntuhkannya dan berniat merebut kekuasaan Dominic.

Meruntuhkan Dominic hanyalah mimpi belaka, tapi mereka berani mencoba.ryu harus mengapresiasi mereka. Berkat keluarga Beerelic malaikat yang mereka lindungi, saat ini telah keluar dari sangkarnya.

Booommm

Ryu meninju dinding dan langsung, Dinding Mansion yang ditinjunya meninggalkan bekas tangan yang terkepal. Auranya menghitam, kalau ada orang disekitarnya pasti sudah ketakutan. Tapi sayang, orang orang-orang itu telah tergeletak di tanah dengan mata yang telah hilang dari tempatnya.

Kalau sikecil melihat Ryu saat ini, sudah pasti sikecil akan bertanya "napa bang Lyu mala?" Atau "bang Lyu na, cakit?"
Perkataan sikecil terus terngiang-ngiang dikepala Ryu, membuat amarah Ryu mereda dan aura mencekam yang menyelimuti nya menghilang, digantikan dengan tatapan malasnya yang biasa.

Ryu melangkah keluar dari Mansion meninggalkan Daniel didalam ruangan yang penuh dengan teriakan ataupun ratapan kesedihan.
Melangkah diantara mayat bodyguard yang disewa keluarga Beerelic, kemudian menatap bulan diatas yang mengambang terang.

"Jam 3 dini hari. Biasanya dia akan Meyeretku untuk menunjukkan hal-hal random." Ryu tersenyum sedikit saat mengingat Rui yang suka terbangun jam tiga pagi dan menyeretnya menuju ruangan bermain hanya untuk menunjukkan hal-hal baru pada Ryu.
Senyuman itu hanya bertahan sesaat dan digantikan muka datar. Kemudian melangkah keluar hutan untuk pergi ketempat anggota berikutnya yang juga bergabung dalam penyerangan hari itu.







🌻🌻🌻🌻


Benar saja apa yang Ryu katakan, saat ini, Rui sedang menyeret tangan Edward keruang bermainnya di Mansion Von Bismarck.

"Cepat, abang. Abang na liat pedang legen lalic balu Lui. Cama anak moctel."
Bagaimana Edward bisa berjalan cepat sementara langkah kaki itu sangat kecil?

Bayangkan jam tiga pagi Edward yang baru sampai di Mansion setelah habis bepergian kenegara lain sebagai calon pewaris Duke, saat sampai di Mansion dan ingin tidur memeluk adik lucunya malah diseret hanya karena hal baru sikecil.

"Biar abang gendong, ya!"

"Ndak, lui na bica jalan cenlidi."
Edward menatap tubuh gempal tanpa balutan pakaian itu, hanya berbalut popok dan memakai topi tidur. Seperti rumah dengan lantai dan atap tapi tanpa dinding.

Apakah sikecil kedinginan? Jawabannya tidak, sikecil berkeringat saat ini. Itulah sebabnya sikecil tidur hanya dengan popok bergambar gajah dan topi tidur bergambar beruang.

"Liat abang pedang legen lalic balu, Lui na. Cinal cinal telang." Sesampainya di ruang bermain Edward melihat pedang mainan yang hanya sepanjang jengkalnya saja dengan bagian dalam pedang mengeluarkan lampu warna warni.

"Dimana Rui dapat?" Edward mengangkat anak itu yang masih memegang pedangnya, membawanya kembali kekamar mereka.

"Abang edgal cayang, kaci Lui na." Anak itu menjawab dengan polos tanpa tau raut muka ingin membunuh tercetak dieajah Edward.

'Sialan, adiknya yang baru tiba di Mansion telah melangkah lebih dulu.'












Tbc...

Free pict

Daniel Lartical Dominic

Jeremy Lartical Dominic (Ryu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeremy Lartical Dominic (Ryu)

Jeremy Lartical Dominic (Ryu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rui

Rui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Up jum'at besok lagi, chapter terpanjang 🙈 nggk dibikin 2 chater langsung gabung aja 🙉🙉🙉

Sebab nih cerita bakalan lama end nya 🙊








Petualangan Rui (Rui Untuk Dominic 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang