Gadis itu lagi

22 1 0
                                    

Muhammad Akbar Gandhi Sagara, nama yang sering diagungkan dan digaungi semua orang terutama wanita.
Karena kepintaran, ketampanan, dan kebaikanya.

Akbar terkenal dengan wajah tampan dan juga sebagai penerima Adhimakayasa di angkatanya dulu. Itu sebabnya, dia sering diagungkan di dalam institusi tempatnya bernaung sekarang.

Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hatinya, namun dia tidak perduli. Karena yang dia pikirkan adalah bagaimana karir dan keluarganya.Mungkin, ungkapan tersebut tidak berlaku sekarang.

Setelah dia bertemu dengan wanita yang menolongnya kemarin, yang dia ingat hanya senyum manisnya. Bahkan perban lukanyapun di elus - elus sambil membayangkan gadis tersebut.

Akbar sedang bercermin, dia melihat lukanya kemarin. Dia mengelus sambil tersenyum.

Hari ini bekas tanganya dulu, besok tanganya yang akan kusematkan dengan cincin. ujar akbar sambil tersenyum

"Heh... sinting lagi ngapain sh? Buruan nyet Apel pagi, sebelum disabet lagi sm tongkat maut kasuh"
Ujar Pras sahabatnya sampil menggeplak kepalanya

"Anjir lu, sabar nape. Lagian tu kasuh gk berani ama gue"

"SIAPA BILANG GUE GAK BERANI AMA ELU Ndes?" Teriak Bram dengan membawa pusaka andalanya untuk menghukum siapa saja yang tidak patuh.

Bram  adalah kasuh mereka, karena saat ini Pras dan Akbar masih dalam masa dinas, jadi mereka masih diawasi  kasuh.

"Cepet ndes, kalo gk segera burung elu yang gue platok" sambil bersiap mengayunkan tongkatnya

Akbar dan Pras yang mendengar hal tersebut langsung ngebirit ke lapangan daripada massa depanya yang rusak sm tongkat kasuhnya.

Setelah dilaksanakan apel pagi, mereka pun kembali ke tempat masing - masing, untuk mengayomi masyarakat.

"Bar kemarin kta Pras  elu jatuh karena depresi? "

Akbar yang mendengarnya melongo dan akan menjitak kepala mulut ember sahabatnya.
Tapi dia harus menahanya, karena banyak senior di ruangan tersebut.
Akbar menatap tajam sahabatnya seakan berkata. Awas lu, habis nanti.

"Apaan sh bang, jangan dengerin cecunguk satu" elak akbar

" Heh gue gak ngomong, yang ngomong itu warga sekitar. Katanya elu diobatin malah senyam senyum dikira mereka elu depresi" jelas Pras.

"Apaan sh"
" Ohh gue tau bang,penyebab ni anak senyum2, soalnya yang ngobati diaaa........hmmmpppp" Akbar langsung membungkam mulut temanya.
Pras tak tinggak diam, dia langsung menggigit tangan akbar. Akbar mengaduh kesakitan
"Aduh sakit bego"  gaduh akbar
"Mampus" dengan muka puas Praz

orang yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kembar siam ini.

"Oya bang Bram, denger2 katane Tian  ada  di ICU" Ujar Affan salah satu juniornya

"Hah iya kah? kok gue baru denger, kenape ? Seminggu kemarin baik-baik aja"
"Katanya sih sakit ginjal tapi gak tau bang"

"Gimana kalo kita jenguk bang Tian?"

"Boleh sh bang, emang dia di rawat dimana bang?" tanya Pras

"Di rumah sakit Bondowoso" Jawab Affan

"WAHHH bolehh bang ayo kita jenguk bang Tian" swru Akbar semangat

Yang lain hanya menatap kebingungan
Dalam batin mereka kyanya nih bener anak udah gk waras.

"Boleh sh, cuma gue kyanya gak bisa ikut. Hari ini banyak yang harus gue kerjain" Jawab Bram karena dia banyak kerjaan yang menumpuk.

Aruna Where stories live. Discover now