Kita Shinsuke - Lesson

2K 310 29
                                    

Kita Shinsuke x Readers
Haikyuu © Haruichi Furudate
Story © Emma
630 words

•───────• Lesson•───────•

Jika bertanya tentang sosok [Fullname], maka sebagian orang pasti akan mendeskripsikan gadis itu sebagai gadis yang pendiam.

Diam-diam memukul kepalamu dari belakang.

Dia anak yang unik, lebih tepatnya urakan. Gadis itu menempati peringkat satu sebagai murid langganan guru konseling. Bahkan, namanya terpajang apik di depan pintu ruangan yang paling ditakuti oleh seluruh murid.

'Jika [Name] yang membuat masalah, langsung saja bawa ke ruang kepala sekolah. Saya lelah.'

Terbayang sudah betapa lelahnya guru konseling Inarizaki menghadapi kenakalan gadis itu.

Dia benar-benar merepotkan. Hobinya adalah bolos dari jam pertama hingga jam pelajaran berakhir. Kemudian dengan senyum riang ia menendang pintu kelas sembari bersorak bel sudah berbunyi. Berjalan dengan santainya, mengambil tas yang mana isinya berupa hal-hal aneh yang [Name] sebut sebagai mahakarya.

Dan kemudian berjalan pulang sembari senyum lebar dan bersenandung riang seakan ia telah belajar dengan tekun sepanjang hari.

Sudah dari lama kepala sekolah ingin mengeluarkannya. Namun, mengingat dia adalah anak donatur sekolah membuat mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Ayah [Name] adalah anggota pemerintah, mentri keuangan lebih tepatnya. Beliau menitipkan anak bungsunya dengan harapan anak itu bisa berubah dan menjadi lebih baik.

Bagusnya lagi jika dia mengikuti kegiatan olahraga dibandingkan berkutat di laboratorium demi mengerjakan projek-projek anehnya.

Tapi bukannya jadi lebih baik gadis itu justru nyaris membakar seluruh sekolah usai meledakan laboratorium fisika.

"[Surname], mulai sekarang Kita Shinsuke akan menjadi pengawas sekaligus pengajarmu."

Sang pemilik nama terbatuk, pupil matanya bergetar ketika melihat sosok tinggi berambut dwiwarna itu berdiri di samping kepala sekolahnya.

Para guru sudah terlalu lelah menghadapi keributan yang dibuat oleh [Name]. Maka dari itu, mereka menunjuk murid kesayangan mereka untuk menjadi pengawas biang onar itu. Ditambah, Shinsuke memiliki kemampuan belajar yang bagus.

Dia pasti bisa membantu memperbaiki nilai dan sikap gadis itu. Pasti.

Seluruh guru berharap Kita Shinsuke bisa mendisiplinkan [Name] atau setidaknya membuat gadis itu berhenti terlambat dan meledakan laboratorium fisika dan kimia.

Sebenarnya, [Name] tidak sebodoh itu. Walau urakan nilainya di mata pelajaran kimia dan fisika justru yang paling tinggi diseluruh sekolah. Dia bahkan pernah menjuarai olimpiade fisika-yang tentu saja tidak pernah disangka-sangka oleh seluruh guru mengingat betapa serampangannya dia.

"Kau serius mau menjadikan tuan kutu buku ini pengawasku?"

Diantara ribuan murid yang ada kenapa harus Kita Shinsuke yang menjadi pengawasnya?

Kita Shinsuke manusia paling rajin dan tidak pernah remedial seantero Inarizaki? Serius?

Melihat bagaimana pria itu berpenampilan saja sudah terpancar aura rajin-dan culun menurut [Name]. Dia tidak bisa berlama-lama dengan kutu buku membosankan seperti Kita Shinsuke.

"Hei, Kouta! Kau tidak perlu mengajariku dan bilang saja pada guru bahwa aku sudah belajar dengan baik dan benar."

Shinsuke menatap [Name] datar, iris matanya menatap sang gadis dari atas sampai bawah. Baju yang berantakan dan tidak terkancing dengan benar. Ia tebak, gadis ini baru saja meledakan laboratorium fisika lagi, terlihat dari bajunya yang compang-camping di bagian ujung.

Apa [Name] tidak sayang uang yang dipakai untuk membeli seragam baru tiap kali ia meledakan laboratorium fisika?

"Maaf tidak bisa, [Surname]-san."

"Ayolah Kouta-"

"Kita."

"Argh! Ayolah Kita! Katakan saja padaku kau butuh berapa!"

[Name] merogoh kantung seragamnya dan mengambil 10 lembar uang ratusan yen. Alis Shinsuke mengerut melihat betapa angkuhnya gadis ini.

Apa [Name] akan terus berfikir bahwa uang bisa menyelesaikan segalanya?

Ia tau bahwa [Name] tumbuh dengan uang berlimpah sehingga tidak pernah merasa kekurangan.

Sikapnya yang seperti ini memang benar-benar khas anak orang kaya yang kurang ajar.

"Kau butuh berapa-"

Iris [eye colour]nya melebar ketika Shinsuke mendorong tubuh [Name] hingga terduduk di kursi. Jemari panjangnya memegang dagu [Name] dan memaksa gadis serampangan itu untuk mendongak. Tanpa sadar [Name] menelan ludah gugup ketika menatap sepasang iris mata emas milik Shinsuke yang berkilat aneh.



























































"Biar kutunjukan padamu hal-hal yang tidak bisa diselesaikan dengan uang, [Fullname]

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Biar kutunjukan padamu hal-hal yang tidak bisa diselesaikan dengan uang, [Fullname]."

HUSBU X READERS 2Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon