Menjadi tentara

4.8K 78 7
                                    


"Badan lo bagus juga, tinggi dan tegap cocok jadi taruna" kata seorang dari mereka yang meraba dada dan perut gw yang kini meremas biji gw.

Gak gw sangka keinginan gw dulu bisa tercapai dengan hal begini, disiksa sama tentara yang memakai seragam ketat dan menjadi bahan bulan-bulanan mereka

"Siap pak, saya memang berencana jadi taruna" kata gw dengan lantang

"Bagus, kalau jadi taruna jadi itu harus kuat, gak gampang teriak, kuat diapain aja" kata tentara yang meremas biji gw yang kini mulai meninju perut dan kontol gw. Tali ikatan gw dilepas yang digantikan dengan perintah untuk melakukan push up 50x dan setiap kali gw berenti karena kecapean tentara-tentara itu menendang badan gw dengan sepatu pdl mereka dan rotan panjang yang sering kali biji dan kontol gw yang disiksa.

Setelah mereka puas liat badan gw yang merah akibat pecutan dan penuh keringat mereka mencukur seluruh rambut w hingga botak seperti taruna baru, kemudian menjepit puting gw dengan jepitan buaya kecil

"Jangan keluar suara, kalau sampe keluar gw tambahin jepitan!" Kata tentara yang memasang jepitan buaya ke puting gw

Lalu gw diperintahkan untuk telentang dilantai, seketika mereka menginjak-nginjak seluruh tubuh gw bahkan ada yang sengaja menginjak biji gw dengan keras

"Biar mampus keturunan lo, biar lo gak perlu nyari istri lagi dan jadi bahan buat disiksa seumur hidup" kata tentara yang menginjak biji gw yang kini semakin keras menginjak biji gw.

Satu tentara yang menginjak-injak dada gw menyeret kakinya melewati puting gw yang dijepit, sehingga jepitan buaya yang menjepit puting gw terlepas, sontak gw teriak

"Argghh sakit!"

"Wah, keluar suara dia enaknya dihukum apa?" Kata seorang tentara

"Ambilkan itu, sama balsem" kata tentara satunya. Lalu tentara yang satu membawa sebuah besi kecil cukup panjang yang kemudian dioles balsem dan dimasukan ke lobang kontol gw

Seketika gw merasakan sensi super panas masuk kedalam kontol gw dan gw hanya bisa mengigit bibir gw untuk menahan rasa perih dan panas di kontol gw.

Saat seluruh besi kecil itu masuk ke lubang  kontol gw, tentara itu mulai mengocok kontol gw dengan balsem tidak tanggung-tanggung dia mengambil setengah isi balsem untuk mengocok kontol gw

"Sekarang hukuman lo adalah, lo harus crott sampe besi kecil tadi keluar, gak kontol lo akan kami kocok terus pakai balsem" tepat setelah tentara itu selesai ngomong, gw berada di puncaknya tetapi langsung ngilu ketika saat crott malah tertahan dengan besi kecil tadi

"Hahahaha, kira gampang crot sampai keluarin besinya, nih hukuman lo karena gak keluarin pejuh lo!"

"Hmmmmhmmmm" gw hanya bisa menahan teriakan gw saat tentara itu memoles kepala kontol gw yang lagi sensitif

"Wah, bersuara lagi memang harus didik keras nih" kata seorang tentara yang kini mengambil alat setruman, yang kemudian dipasangkan kekontol dan biji gw, lalu tentara lainnya mengambil alat siksa lain borgol, jepitan buaya yang kini jumlahnya puluhan, bahkan sampai pemukul bola kasti
"Udah kita siksa aja sampai dia diem" kata seorang yang memborgol kedua tangan gw ke atas kepala gw

Kini tak satu bagian tubuh yang tidak disiksa, seluruh dada gw dijepit dengan jepitan buaya yang di tarik hingga lepas kemudian dijepit lagi, tongkat pemukul tadi dimasukan ke lobang pantang gw tentunya dilumasi dengan balsem tadi, dan sisanya meninju-ninju perut gw, dan batang kontol serta biji gw disetrum dan dikocok dengan kasar.

Hingga mencapai klimaks dan crot yang tertahan yang ke 5 kalinya barulah besi itu keluar dan pejuh gw berserakan di dada dan perut gw, tetapi selagi pejuh masih muncrat besi itu ditancapkan lagi dan kepala kontol gw dipoles lebih kasar lagi

"Lo baru crot sekali, karena kita disini ada 10 orang jadi lo harus lakuin kayak tadi 9 kali lagi" kata orang yang mengocok kontol gw yang kini kocokan diganti dengan polesan.

4 jam gw disiksa tanpa henti semakin gw menderita dan menahan sakit siksaan, mereka semakin menggila menyiksa tubuh gw.

Setelah mereka puas menyiksa gw, mereka memandikan gw, yang tentu saja tidak luput dari siksaan. Mereka semua bertelanjang bulat yang kemudian memasukan kontol mereka ke pantat gw sambil membenamkan muka gw ke dalam air, sehingga gw tidak bernafas yang sesekali mereka angkat kepala gw beberapa detik untuk gw ambil udara. Setelah mereka puas dan crot didalam pantat gw, mereka mengeringkan badan gw lalu membawa gw ke keluar asrama. Mereka membawa gw kelapangan dimana para calon taruna laki-laki sedang siap untuk ambil tes fisik, mereka hanya memakai celana dalam boxer putih yang sedangkan gw telanjang bulat, tentu mereka memandangi gw.

"Apa kalian lihat-lihat, nanti kalian juga seperti ini!" Kata tentara yang mendorong punggung gw dan menyuruh gw ikut berbaris.

Selama 5 jam gw mengikuti tes dengan telanjang bulat, dari lari, push up, sit up, pull up, bahkan saat berenang. Saat sesi istirahat para calon taruna lain memerhatikan tubuh gw yang penuh keringat, tiba-tiba satu dari mereka memberanikan diri mengocok kontol gw "suka ya, disiksa tentara? Itu alasan lu masuk jadi taruna?" Kata orang itu, yang kemudia mengajak calon taruna lainnya untuk memainkan badan gw.

Dengan puasnya mereka menngocok kontol gw, memainkan puting gw, bahkan menghujamkan dua kontol sekaligus ke pantat gw. Menjelang malam badan gw udah penuh pejuh gw dan terpaksa gw ikut sesi berikutnya dengan penuh pejuh, komandan yang memimpin sesi melihat tubuh gw yang penuh pejuh dan memberikan hukuman push up 20x sambil di pecut. Setelah hukuman itu sesi berikutnya mengaruskan calon taruna melewati lumpur, hutan, dan berbagai rintangan tetapi mereka diharuskan telanjang bulat, guna melatih insting survive mereka. Sesi ini dilaksanakan selama 1 jam, orang pertama yang berhasil lolos akan menjadi komandan 1 grup ini dan yang terakhir akan "korban" dalam sesi ini berbagai cara dapat kita lakukan untuk memperlambat.

Pada malam tiba, sesi ini dimulai dan gw mulai berlari masuk hutan sesuai perintah komandan sesi ini.

Saat gw masuk, rintangan lumpur sudah menanti gw dengan susah gw melewati rintangan tersebut, dan baru beberapa menit terlewat ada lima orang yang sudah menunggu gw didepan mereka mengunci tangan gw dengan lengan mereka lalu mengikatn gw ke pohon, ternyata mereka sudah berkomplot dengan tentara yang menyiksa gw tadi untuk mempermainkan gw, ikatan mereka begitu kuat sehingga gw tidak bisa lepas yang kemudian meninggalkan gw.

1 jam telah lewat, karena gw terikat dan tidak bisa lepas maka gw lah yang paling terakhir sampai, kemudian calon taruna tadi kembali ke tempat gw terikat yang sekarang mereka sudah mengenakan seragam yang terdapat pecut kecil, tongkat, dan borgol. Mereka melepas gw dan memborgol tangan gw kebelakang, sesampainya kita di tempat finish, komadan sesi memerintahkan mereka untuk menghukum gw seberat-beratnya dan memberikan seragam gw, lalu komandan sesi meninggalkan tempat.

Dengan puas mereka langsung meninju-ninju badan gw menyiram tubuh gw dengan air yang kemudian memecut seluruh badan gw lalu gw diperkosa oleh mereka secara bergilir dan mengharuskan gw crot minimal dua kali setiap 1 orang yang memperkosa gw jika gw crot terlalu lama atau terlalu cepat menurut mereka maka biji gw dipecut

"Mulai hari ini lu udah jadi taruna sama kayak kita, cuma bedanya lu yang jadi bahan kita! Paham lu!" Gw hanya bisa mengangguk, setelah mereka puas menyiksa gw, mereka membawa gw ke barak yang sudah disediakan disitu borgol gw dilepas dan mereka bertelanjang bulat yang kemudia mandi bersama. Selama mandi bersama beberapa diantara mereka sengaja mengocok kontol gw hingga crot kalau gw menolak maka kontol dan biji gw akan ditendang. Setelah mandi gw dan taruna lain tidur, tetapi mereka sepakat untuk gw harus tidur dengan telanjang bulat sementara mereka memakai celana dalam

(Next: tawanan kostrad)

Tahanan SipilWhere stories live. Discover now