CHAPTER 03

266 31 4
                                    

BAB 03

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BAB 03

Eksistensi baru









"J-jeno?"

Matanya menggercap mendapati presensi tak asing yang begitu dekat dengan wajahnya. Detik itu seketika jaemin langsung terjatuh dari sesi berjongkok nya, terjengkang kebelakang. ia berakhir menatap seseorang itu dari atas sampai bawah. Mengabaikan bagaimana jaemin terkejut, Jeno beralih berdiri kembali. Lalu kembali menatap na jaemin yang masih saja terduduk dibawah sana.

"Kau akan terus duduk seperti itu? Tanya Jeno pelan.

Jaemin yang sadar pun langsung berdiri dengan tergopoh. Tangannya sedikit menepuk-nepuk celana bagian belakang yang sepertinya kotor karena ia duduk tadi. Setelahnya ia langsung mengabaikan satu eksistensi yang sama sekali tak ia inginkan itu.

"Belum pulang?" Tanya jeno memecah keheningan.

"Menurutmu?" Jaemin tak perlu susah-susah menoleh, "memang yang sekarang kau lihat ini hantu?"

Jeno mengedik samar, lalu atensi nya mengarah pada payung yang tergeletak di bawah sana, sepertinya benda itu dibawah oleh na jaemin hingga bisa berakhir ke halte bus ini. Jeno Pun memungutnya dan mengarahkan benda itu pada jaemin yang langsung diterima sang empu dengan penuh sewot.

"Ini merupakan hal baru melihat kau menunggu bus datang."

Jaemin tak menjawab, hal itu mau tak mau membuat Jeno merotasikan bola matanya sembari mendesah. Ia pun dengan segera menarik lengan na jaemin agar pemuda itu menatapnya.

"Kenapa—

"Diamlah."

Jeno melepaskan jaket miliknya dengan pelan,

membuat jaket tebal itu menyelimuti tubuh milik jaemin, ia segera menaikkan resleting mengingat udara yang kian terasa dingin karena hujan yang semakin deras, tangan nya tanpa sadar dengan bebas membenarkan rambut hitam yang terlihat acak-acakan dan sedikit basah tersebut. Dan hal terakhir yang barusaja dilakukannya membuat kernyitan yang begitu kentara didahi milik jaemin, pemuda itu langsung mundur satu langkah kebelakang—guna menghindar.

"Wah..apa kau terlalu merindukan kekasihmu yang di Australi hingga memperlakukan ku seperti ini?"

Jeno nampak tak perduli, "tidak, aku hanya menunjukkan sedikit simpati."

Jaemin kini menatap jaket yang kini menutupi seragamnya, "lalu? Kau Ingin ucapan terima kasih?" Matanya berakhir pada jeno-bermaksud sarkastik.

STEP BROTHER [ JAEMIN FT JENO ]Where stories live. Discover now