1. I am Deadpool. (actually fake Deadpool)

Mulai dari awal
                                    

Aku penasaran dengan wajahku lalu melihat ke arah air untuk melihat wajahku dari pantulan air.

Wajahku saat ini seperti buah yang busuk, seperti Wade Wilson dari film Deadpool.

Kata dewi itu mungkin ini karena proses pemindahan dunia yang sedang error dan efeknya wajahku menjadi seperti ini.

Nasib yang sangat buruk.

Dan tebak, apa yang aku katakan saat melihat wajahku saat ini.

Yap itu adalah.

"JIANCOOOK. ASU TENAN!"

Sebuah kata mutiara langsung keluar dari mulutku.

Aku keluar dari hutan ini dengan wajah seperti ini dan tentu saja semua orang menjauhi dan mengira aku adalah monster yang biaa berbicara.

Tak segan-segan, banyak orang yang memburuku.

Meskipun begitu aku takjub akan dunia ini, bukan karena sihir dan pedang, meskipun kedua hal itu ada tapi yang paling menakjubkan adalah adanya senjata api.

Dan beberapa kota modern.

Ini tidak seperti dunia fantasi yang aku bayangkan.

Meskipun begitu, mereka percaya pada banyak dewa dewi di dunia ini, terlebih lagi dewa dewi yang mereka puja dulunya adalah seorang manusia lalu menjadi pahlawan lalu manusia yang menjadi pahlawan itu menyuruh orang-orang untuk memujanya.

Dan yang paling mengejutkan, orang yang seperti itu tidak lah satu orang.

Aku tidak tahu ada berapa tapi ada banyak orang yang seperti itu, dan hasilnya ada banyak negara yang memiliki satu keyakinan masing-masing.

Di dunia ini tidak ada yang mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa.

Mereka lebih mempercayai manusia yang sombong akan dirinya sendiri.

Dan yang paling buruk, mereka masih hidup sampai hari ini di suatu tempat.

Aku yakin dunia ini sudah rusak.

Aku menyadari kekuatanku saat aku pernah ditusuk oleh seseorang, lukaku pulih perlahan setelah ditusuk.

Bahkan aku juga pernah dipenggal, walaupun tubuhku utuh kembali sih, dengan proses yang lambat.

Karena masalah wajahku, aku membuat kostum Deadpool untuk menutupi wajahku, aku hanya tidak ingin membuat desain yang rumit jadi aku membuat kostumku sama persis dengan kostum milik Wade Wilson.

Karena hal ini aku membenci dewi yang memindahkanku ke dunia ini dan berencana membunuhnya.

Tapi masalahnya aku tidak tahu wajah serta namanya, lebih buruknya lagi, mereka ada banyak sekali.

Sepertinya aku akan menjadi seperti Kratos yang membunuh dewa-dewi di Olympus.

Maka dari itu aku memburu penganut mereka lalu menanyai mereka satu persatu.

End Flashback.

Kembali ke saat ini.

Jadi karena itu lah aku membunuh orang ini.

Ah, aku hampir lupa. Pekerjaanku di dunia ini adalah pembunuh bayaran, dan nama samaranku adalah Deadpool.

Aku tidak ingin ambil pusing untuk nama samaranku.

Lagipula judul Novel ini kan Deadpool palsu di dunia lain.

Aku menuju ke desa terpencil.

Desa ini terpencil sehingga sedikit orang yang berkunjung ke sini.

Aku menuju ke sebuah Bar lalu meminta satu minuman pada Master Bar itu.

Master terlihat seperti master Bar yang berada di anime, dia memiliki rambut putih rapi, tampang tua yang menarik, dan setelan yang rapi.

"Master, tolong satu minuman non alcohol"

"Kenapa kau selalu minta yang non alcohol?" kata master.

"Untuk kesehatanku, lagipula kepercayaanku tidak boleh meminum hal seperti itu. Kalau tidak salah disebut apa ya?... Ah benar, haram"

"Baiklah sesuai keinginanmu, tapi kali ini kau mau apa?, jus seperti kemarin?"

"Tidak, aku mau susu coklat panas saja"

"Baik"

Master menyiapkan minumanku, setelah itu dia menaruh segelas susu coklat panas di meja depanku.

"Apa ada pekerjaan lain?" kataku.

"Tidak ada untuk saat ini"

"Lalu bagaimana dengan pesananku?"

Master mengambil sesuatu dari bawah meja lalu meletakkan sebuah senjata revolver di meja.

"Apa tidak ada yang semi-otomatis?"

"Sedikit sulit tapi akan kucarikan, lalu bagaimana kabarmu saat ini?"

"Baik seperti biasa, memukul bokong para penyepong ajaran sesat dan sedikit menanyai mereka"

"Apa kau tidak takut kalau mereka memburumu?"

"Sejak aku kesini aku selalu diburu tapi dengan alasan yang berbeda"

Aku melihat sekitar, Bar kelihatan kosong dan Bar hanya ada aku dan Master saja.

"Dimana pelangganmu yang lain?"

"Di dekat sini ada pengikut dari Dewi Liza dan orang-orang disuruh berkumpul untuk mendengar dakwah mereka"

"Mereka dipaksa mendengar ocehan propaganda untuk menjadi bagian dari mereka, apa kau tidak ikut?"

"Aku tidak mempercayai dewa dewi dunia ini, mereka membujuk pengikut mereka untuk berperang dengan nama agama palsu mereka"

"Setidaknya percayalah bahwa Tuhan yang menciptakan alam semesta ini nyata"

"Akan kuikuti saranmu itu"

Tunggu, apa orang-orang yang barusan ku bunuh tadi adalah pengikut dari ajaran Dewi Li -atau apalah itu?.

Jika begitu aku yakin aku bisa menanyai dimana uskup agung mereka.

"Apa kau memikirkan sesuatu?"

"Memikirkan cara untuk menendang bokong orang yang ada di luar sana"

*Kriing.

Telepon berbunyi, Master mengangkat Telepon itu, serelah dia berbicara dengan seseorang, dia menutup Telepon itu.

"Ada pekerjaan untukmu" kata Master.

"Di saat seperti ini?. Ayolah, aku ingin menendang bokong orang yang ada di luar sana, bisakah lain kali saja?"

"Kau ingin uang?"

"Tentu saja aku ingin!, aku butuh uang untuk beli senjata api dan makanan"

"Kalau begitu bekerjalah sekarang!, targetmu adalah seorang bangsawan korup yang memiliki pasar budak"

"Apa bangsawan itu suka ngesex?"

"Ya, dia sering melakukannya"

"Yah, setidaknya aku bisa membuang rasa kesal ini dengan memotong Kontolnya sebelum membunuhnya"

Master memberiku sebuah kertas yang berisi informasi target hari ini.

"Akan kulakukan malam ini, lagipula tempatnya agak jauh dari desa ini. Sekian untuk saat ini, kita akan lanjut di chapter selanjutnya, dukunglah author ini yang tiba-tiba menulis cerita ini setelah nonton film Deadpool dengan cara Vote cerita ini"

"Kau bicara dengan siapa?"

"Tentu saja dengan para pembaca, kuharap author mengurus cerita lainnya juga, kasian para pembaca menunggu"

To be Continued---->

Deadpool palsu di dunia lainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang