03

96 18 2
                                    

Selamat menikmati
Wajib menekan star dan komen untuk mendukung author agar terus update.
Sangat menerima kritik dan saran
Terimakasih
°
°
°

Dengan latar waktu langit yang telah gelap dan jam umum untuk manusia beristirahat, Dazai justru meluangkan waktu untuk menanyakan keberadaan Chuuya. Bagaimana pria itu bisa jadi manejer nya, lalu bagaimana dengan konser di cafe?

"Buat dirimu santai, Chuuya. Aku tidak akan menggigit mu," ucap Dazai seraya memberikan secangkir teh hangat pada nya.

"Tidak, saya hanya berfikir sebaiknya anda istirahat karena besok anda memiliki jadwal yang padat."

"Aku akan setelah kau menjawab pertanyaan ku." Ia menyeruput teh nya terlebih dahulu untuk menjawab kecurigaan yang tercetak jelas di wajah Chuuya. Pria itu berfikir mungkin ia memberikan zat tidak baik di dalam minuman nya.

"Bagaimana dengan konser mu? Kau memilih keluar dari teater karena lebih cinta dunia musik bukan?" Lanjut Dazai bertanya.

"Itu benar, saya memiliki alasan kuat untuk memilih bekerja dengan anda," jawab Chuuya dengan menatap bayangan wajahnya di cangkir teh, jari jemarinya bergerak saling bertautan.

"Lalu konsernya?" Dazai belum puas dengan jawaban Chuuya. Ia merasa sedikit marah dengan dirinya saat ini.

Alasannya karena Chuuya meninggalkan teater dengan alasan musik namun sekarang pria itu bekerja pada nya.

"Saya berhenti."

Dua kalimat Chuuya membuat Dazai terdiam. Suasana sangat hening hingga hanya terdengar detak jam di dinding.

Kemarahan memuncak di kepala nya, alasan bodoh yang membuat Dazai merasa ditipu oleh Chuuya. Tanpa mengatakan apapun, pria Brunette itu segera pergi meninggalkan nya seorang diri di ruang tengah. Tak menoleh menatap Chuuya yang tengah kebingungan saat ini.

Dazai kecewa. Ia fikir Chuuya saka seperti dirinya, berjuang di dalam dunia seni entertainment. Ia fikir ia akhirnya memiliki teman cerita yang nantinya akan saling memahami perasaan masing-masing. Nyatanya rasa kecintaan Chuuya di dalam dunia seni tak sebesar dirinya. Chuuya hanya memanfaatkan ketenaran sesaat kemudian melupakan nya.

🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠

Pagi ini Chuuya hanya berbicara seperlunya yang berhubungan dengan pekerjaan. Ini karena kejadian tadi pagi.

Flashback

Tumpukan kertas dibanting ke atas meja tempat Chuuya makan oleh Dazai dan meminta pria jingga itu untuk membacanya. Itu adalah syarat dan kontrak kerja, di sana salah satu syaratnya tertulis 'tidak bicara selain berhubungan dengan pekerjaan' membuat Chuuya bertanya apakah ia telah melakukan kesalahan?

"Tanda tangan jika kau masih ingin bekerja pada ku," ucap Dazai dengan ketus seraya melempar bolpoin.

"Tapi bagaima-"

"Persyaratan terakhir apa kau bisa membacanya?" Selak Dazai cepat.

Hening sejenak, mereka saling bersitatap kemudian Chuuya segera menandatangani perjanjian kontrak itu. Selain hal pekerjaan, mereka tidak akan berbicara satu sama lain. Chuuya juga tidak merasa keberatan karena ia mengajukan syarat untuk tinggal terpisah dengan Dazai.

Time now

Mobil berhenti melaju, mereka telah sampai di lokasi syuting. Chuuya menatap Dazai dari kaca spion di atas mobil.

"Dazai san kita sudah sampai."

Tanpa menjawab apapun Dazai segera menuruni mobil, diikuti oleh Chuuya dibelakang nya. Mereka berjalan menuju lokasi pemotretan dengan Chuuya yang menjelaskan jadwal Dazai setelah ini.

The Star ||Soukoku|| On GoingWhere stories live. Discover now