1| Morning Routine

4.4K 445 34
                                    

Prittttt

"Waktunya bangun! Ayo cepat bangun!"

Wiiiiuuuuuuu

Wiuwiuwiuwiuwiuwiu

Mendengar panggilan diikuti seruan toa yang sangat keras membuat Rachel langsung membuka matanya lebar, langsung melompat keluar dari kasurnya. Berlari secepat mungkin menyambar handuk pink yang terjemur di balkon kamar.

Derap langkah sang Ayah semakin terdengar tegas. "Acel! Kamu sudah bangun?" suara tegas dari luar kamar terdengar menginterupsi.

"Siap sudah, Ayah!" balas Rachel sambil hormat ke arah pintu seolah ia dapat langsung bertatap muka dengan Ayahnya.

"Bagus!"

Rachel menghela napas lega setelah mendengar derap langkah Ayahnya menjauhi pintu kamar. Pasti sekarang giliran adik bungsunya yang susah di atur.

Hihihi, pasti dia dihukum lagi hari ini.

Perkenalkan, dia Rachel Hartono, putri ketiga dari empat bersaudari. Ayahnya merupakan pensiunan Laksamana TNI Angkatan Laut. Sedangkan sang Ibunda adalah dokter anak, sebelum beliau meninggal dunia usai melahirkan adik kembar Rachel.

Ayah merupakan sosok yang sangat tegas, disiplin, dan tidak suka memboros waktu. Sedari kecil Rachel dan saudari-saudarinya mendapatkan didikan keras dari Ayahnya. Bukan dalam maksud menyakiti namun membentuk kepribadian mereka agar menjadi anak-anak perempuan yang tangguh.

Rachel sendiri merasa bahwa dirinya adalah yang paling lemah jika dibandingkan dengan ketiga saudarinya yang lain.

Si anak penyakitan, ejekannya. Bukan tanpa alasan, dia memang memiliki jantung yang lemah sedari kecil. Mungkin karena kandungan sang ibu yang kurang baik dan ia harus berbagi tempat dengan saudari kembarnya. Untung saja Leandra tidak terlahir dengan fisik lemah seperti Rachel.

Walau begitu sang Ayah sangat perhatian dan sayang kepadanya juga saudarinya yang lain. Ayah sangat protektif jika menyangkut keempat putrinya, itu juga yang membuatnya pensiun lebih awal sebagai seorang perwira. Ayah tidak ingin anak-anaknya merasa kekurangan kasih sayang dari orang tua. Terlebih semenjak Ibunda mereka meninggal dunia Ayah jadi semakin takut untuk kehilangan keluarganya yang lain.

Kembali ke kegiatan Rachel. Butuh waktu 15 menit bagi Rachel untuk bersiap pergi ke kampus. Tidak kurang tidak lebih, waktu tersebut sudah ditetapkan sang Ayah. Rachel sendiri tidak merasa keberatan karena dirinya memang bukan tipikal perempuan yang menghabiskan banyak waktu untuk bersiap.

Rachel hanya memoleskan sunscreen, bedak tabur, juga liptint di bibirnya agar tidak pucat. Beruntung dia mewariskan wajah cantik mendiang Ibundanya.

Setelah dirasa cukup, Rachel bercermin sekali lagi untuk memastikan penampilannya hari ini.

Sebuah crop top putih dengan modelan lengan balon pendek dipadukan dengan celana panjang katun berwarna beige. Rachel juga menyempatkan dirinya untuk mengepang dua rambut blondenya yang panjang. Tak lupa memakai beberapa aksesoris emas agar tak terkesan kosong.

Keluarga HartonoWhere stories live. Discover now