14• SLEEPING BAG

1.1K 189 7
                                    

     "There she is!" suara Lilac adalah hal pertama yang aku dengar saat melangkahkan kaki ke dalam common room. "It's good day, isn't it, y/n?"

Aku mengedikkan bahu dan tersenyum lebar akibat kupu-kupu yang masih menggelitik perutku sebelum menjatuhkan diri pada sofa tepat di sebelah Ginny– yes, it is a good day.

Menghabiskan waktu seharian bersama dengan Cedric, apakah ada hal yang lebih bagus lagi?

     "Lihat saja senyumnya, Li," Ginny melirikku dengan senyuman menggoda. "Lebih mekar dari seluruh bunga-bunga yang ada di taman."

Lilac tertawa geli sambil mengangguk-angguk, "dan bisakah kamu bayangkan, Gin, bagaimana jaket itu dapat melekat di tubuhnya? Uww."

     "Lebih baik jangan di bayangkan, Li," cetus Ginny sebelum tawanya ikut pecah. "Fred saja bilang kalau dia tidak sanggup melihatnya."

     "Huh?!" senyumku seketika langsung menghilang dan tergantikan oleh ekspresi terkejut. "Fred bilang apa? Tidak sanggup apa?"

Alih-alih menjawab, mereka malah tertawa semakin keras. Bahkan, beberapa anak sampai menoleh ke arah kami karena terlalu mengundang pusat perhatian.

I swear, si kembar pasti mengarang cerita dan menjadikannya sebagai bahan candaan.

Awas saja kalau sampai keterlaluan!

     "Mereka benar-benar menghancurkan momen indahku," gerutuku sebelum mengitarkan mata untuk mengamati ke seluruh ruangan. "By the way, di mana Morrigan?"

Ginny mengedikkan bahu dan Lilac menjawab seraya menunjuk laki-laki mungil yang sedang memainkan kameranya di ujung perapian, "tanya aja tuh sama Colin, teman kamarnya."

Aku memutarkan bola mata dan mengerang, "jawaban yang sangat membantu, Li, thanks," sindirku. "Kalau Hermione sudah balik belum?"

     "Tadi aku lihat Neville masuk ke kamarnya," ungkap Ginny. "Jadi mungkin sebentar lagi mereka juga akan pulang, tidak tahu deh."

     "Oke," balasku mengangguk. "Kalo gitu— lebih baik aku mandi sebelum pesta di mulai."

Belum sempat aku berdiri, Lilac sudah lebih dulu meledek, "aku pikir kamu gak akan mandi supaya wangi dari si dia tetap bertahan selama-la—" pluk! bantal mendarat di wajahnya.

Rasakan itu, Lilac!

Tanpa menunggu ocehannya lagi, aku langsung bergegas menaiki tangga, menuju asrama putri, dan memasuki kamarku untuk bersiap-siap.

Ah, sayang sekali aku harus membuka jaket ini.

•■■■•

Suasana Great Hall telah di hiasi dengan banyak ratusan pumpkin yang berisi lilin menggantung di mana-mana, awan berbentuk kelelawar hidup berterbangan di atas kepala kami, puluhan pita panjang berwarna oranye menyala berenang-renang melintasi langit-langit layaknya ular air yang cemerlang.

Banyak sekali makanan-makanan enak, bahkan Hermione dan Ron yang sudah kekenyangan akibat permen dari Honeydukes bisa menghabiskan porsi kedua dari semuanya. Apalagi Lilac, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencicipi semua jenis pancake, fruit, pastry, pudding, beef, dan banyak lain-lain lagi.

Kalau itu sih, aku sudah tidak heran.

Sedangkan, aku sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik ke meja hufflepuff setelah semua yang telah aku lewati pada hari ini. Laki-laki itu, Cedric, sempat melihat ke arahku dengan segaris senyuman indahnya yang membuat hari ini akan berakhir semakin sempurna, bukan begitu?

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐆𝐫𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫? | Draco Malfoy X ReaderWhere stories live. Discover now