BAB 5: Surat Cinta untuk EJ

590 74 145
                                    

*Hai..hai..I'm back....

Moga2 gak bosen sama aku karena tiap hari nongol

Hari ini biasa aja gak ada yg luar biasa.

Palingan hari ini mau ke pasar sama anaknya sepupu aku..

Kebetulan kan sekolah libur jadi ya aku ajak aja ke pasar.
Terus agak siang mau di ajak berenang sama Chiko.
Sorenya ikutan Nobar Kamen rider sama Mas Eky,...baru rencana sih. Gak tahu kalau ada perubahan..

Oke let's gaurr...

Happy Read..

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Fuma jalan masuk ke perpus buat pinjem beberapa buku. Dia jalan aja ke rak-rak buku bagian hukum. Mulai mencari beberapa yang bisa menunjang tugasnya. Gak tahu kenapa, tiba-tiba aja dia ingat sama cowok yang dia tolong kemarin.

"EJ..ya.."

Fuma jadi senyam-senyum kalau lihat gimana ekspresi cowok itu. Wajahnya polos banget. Dia kelihatan pure cantik.

"Kenapa jadi mikirin dia sih..? Astaga.." keluh Fuma sambil geleng-geleng kepala.

"Kei...kenal gak ya? Entar gue tanya deh."

Fuma nepuk-nepuk pipinya.

"Astaga..Fuma! Ayo fokus!"

EJ baru saja masuk kelas, saat Nicholas sudah duduk di hadapannya.

'Ngapain lagi sih nih anak satu? Gak bisa banget lihat gue bebas. Ada aja kelakuannya yang bikin gue naik darah,' omel EJ dalam hati.

Nicholas gak ngomong apa-apa. Dia cuma sodorin sebuah amplop kecil ke EJ. Ada gambar hati kecil di sebelah kanan atasnya.

'Waduh,seriusan dia mau bikinin gue surat cinta tiap hari?'

"Buka. Buat Lo. Di baca entar aja."

Habis dia bilang gitu, Nicholas pergi dan duduk di bangkunya. Kali ini dia duduk agak jauh dari EJ.

"Apaan mukanya serius gitu? Bodo amatlah! Gak tertarik gue!" Kata EJ sambil melempar tuh surat ke laci mejanya.

Walaupun dia bilang kalau 'bodo amat',nyatanya dia tetep penasaran. Sampai-sampai dia gak konsen sama sekali sama apa yang di omongin dosen di depan sana.

'Anjirlah! Otak gue kenapa sih? Gak bisa fokus!'

Diam-diam tangannya merogoh laci mejanya. Dia ambil tuh surat nya. Pelan-pelan dia buka dan baca.

I'm not perfect, I know that

I make mistakes, I know I do

I have learned that sometimes
'sorry' to not enough

Scent of You  (END)Where stories live. Discover now