Beomgyu perlahan berdiri dengan kaki yang masih kesemutan, berjalan tertatih-tatih hingga dinginnya air laut menyentuh kakinya. Matanya berbinar, merasakan genangan air yang begitu tenang. Kembali membiarkan dirinya duduk di pasir sedikit menjauh dari air yang menyentuh kakinya, membuat stres di kepalanya hilang perlahan. Semilir angin menyambutnya dengan mata terpejam. Sudah lama sekali dia tidak merasakan ketenangan yang damai ini, terutama ditemani cahaya lembut yang mulai tenggelam, matahari terbenam favoritnya. Rasanya kehidupan Beomgyu kembali lagi meski hanya sesaat, ini merupakan kenikmatan yang tiada tara menurutnya.

[IRREPLACEABLE - YEONGYU]


Sangat menyenangkan bukan? Membayangkan duduk santai bersama kekasih di kala sunset sedang tersenyum malu kembali ke tempatnya. Menampakkan warna merah cerah hingga perlahan tenggelam menjadi gelap. Romantis. Itulah yang mereka rasakan. Sedangkan dia hanya duduk terdiam dibalik sinar hangat sendirian 'lagi', duduk menjauh dari beberapa orang yang terlihat sedang bermesraan di pinggir pantai. Meski di pantai tempatnya sekarang ia berdiam diri tidak memiliki banyak pengunjung tetap saja ia merasa iri terhadap pasangan yang bisa datang bersama. Dia hanya berharap waktu berhenti dan mendatangkan seseorang yang tiba tiba hilang dari kehidupannya hingga sore itu beranjak pergi meninggalkan singgasananya menggantikan malam kembali.

Waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, Yeonjun masih betah dengan pikiran yang menghantuinya, angin malam yang bertiup di tubuhnya membuatnya menggigil tapi tidak menghentikan keinginannya untuk beranjak dari tempat duduknya. Langit yang menatapnya kini mulai mengasihaninya dengan mengguyur hujan sebagai tanda bahwa ia harus kembali pulang dan memikirkan dirinya sendiri. Dengan itu langit menurunkan hujan yang perlahan mulai membasahi bumi. Setetes demi tetes air jatuh membasahi tubuhnya, Yeonjun berdiri dan berlari terburu-buru menuju mobilnya yang letaknya jauh di parkiran pantai. Dengan langkahnya yang tergesa-gesa, ia tidak sengaja menabrak bahu seseorang yang juga sedang berlari dari arah berlawanan. Yeonjun tidak sempat melihat orang itu karena hujan semakin deras, membuat pemandangan di depannya buram karena semakin banyak air yang dijatuhkan awan.

Setelah menemukan mobilnya, dia bergegas membukanya dan duduk dengan napas tersengal-sengal. Melihat rintik hujan yang semakin deras beserta air matanya turun secara bersamaan. Pantai ini dan seluruh kenangannya, dia merindukan semuanya. Berharap bisa kembali untuk menemukan satu-satunya cinta dalam hidupnya yang sedang bermain air seperti yang sering mereka lakukan. Tapi inilah kenyataannya setelah penantiannya bertahun-tahun berakhir sia-sia. Seseorang itu tidak pernah hadir lagi dan meninggalkannya.

'Ke mana kau pergi sekarang? Kau bahkan tidak memberitahuku sama sekali dan menghilang begitu saja tanpa jejak', 'Aku merindukanmu, sangat merindukanmu' Ujar Yeonjun dalam hati sambil menghapus seluruh jejak air mata yang turun ke pipinya. 

Yeonjun akhirnya membawa mobilnya pergi setelah menatap pantai untuk waktu yang lama. 'Aku ingin kembali ke sini, mencari dan menunggumu lagi. Tapi hidupku tidak bisa berhenti di sini, Aku harus melangkah maju meski tanpamu di sisiku' Ujarnya dalam hati. Yeonjun pergi dengan perasaannya yang sedikit tenang, mencoba meninggalkan luka lamanya di tempat ini dengan hujan yang membasahinya dan melebur bersama tanah.


[IRREPLACEABLE - YEONGYU]


Beomgyu berlari dengan tubuhnya yang sekarang basah oleh hujan. Ia tidak menyangka malam itu akan turun hujan secara tiba-tiba, karena cahaya senja sangat berwarna-warni di langit yang cerah. Mungkin saja, langit bersimpati padanya untuk menyuruhnya pulang. Karena keinginan awalnya ia datang untuk memanjakan dirinya di bawah sinar bulan sampai matahari datang untuk menemuinya lagi. Bahunya terasa sakit, Beomgyu ingat dia tidak sengaja menabrak seseorang yang juga sedang berlari di tengah hujan lebat. Dia dapat mengenali bahwa itu adalah bahu seorang pria, karena ketika dia menabraknya, bahu itu terasa sangat keras sehingga membuatnya jatuh ke tanah. Dia tidak bisa marah, karena hujan akan membuat siapa saja lari dari air yang akan membasahi tubuh semua orang dalam sekejap. Tak terkecuali dirinya, yang kini hanya memakai pakaian basah dalam perjalanan pulang.

Beomgyu tidak punya apa-apa sekarang, karena dia hanya keluar membawa dirinya sendiri. Segala sesuatu yang berhubungan dengan dompet dan ponselnya ia tinggalkan begitu saja di kamarnya, karena rencana awalnya hanya berjalan di sekitar rumah mencari udara segar. Beomgyu meneduhkan diri di depan sebuah toko yang masih buka, dia meminta izin kepada pemiliknya untuk berteduh dan mengeringkan diri sebelum masuk angin. Untungnya, pemilik toko membiarkan dirinya masuk dan menghangatkan diri. Tak hanya itu, Beomgyu sangat bersyukur diberi makanan dan minuman hangat untuk menghangatkan tubuhnya yang sudah menggigil.

Hari ini, Beomgyu mendapatkan pelajaran baru bahwa ia harus terus bersyukur pada dirinya sendiri dan kepada semesta. Hatinya perlahan terbuka siap untuk menerima kenyataan yang ada tepat di depan matanya. Menyadari bahwa meskipun semua orang meninggalkannya di sini, masih ada kebahagiaan lain yang datang dari orang baru lainnya. Dalam perjalanan singkatnya, membawa Beomgyu bertemu senja, pantai, hujan bahkan pemilik toko yang tidak membiarkannya mati kedinginan di luar. Mengingat itu membuat Beomgyu tersenyum, dia akan kembali ke rumahnya setelah berterima kasih atas kebaikan hati pemilik toko. Hujan telah berhenti, Beomgyu pulang dengan hati ringan. Ia menelusuri kembali jalan-jalan yang tampak agak ramai dengan genangan air di sekelilingnya.

Tanpa mereka sadari, malam itu Tuhan melihat segala sesuatu tentang kehidupan mengalir di dalam hati mereka. Kesepian dan kehilangan hati mereka sekarang memiliki titik terang untuk menemukan jalan pulang sesungguhnya. Setiap orang berhak memiliki tempat untuk kembali, bukan? Dengan itu Tuhan berbaik hati menyatukan jalan dua insan yang sama-sama tersesat. Pertemuan yang disengaja bagi Yeonjun dan Beomgyu sebagai hadiah dari Tuhan atas kesabaran mereka untuk tetap menunggu hingga waktu yang tepat datang mempertemukan awal kehidupan baru mereka di bawah hujan. Awal yang akan memiliki cinta dan kebahagiaan abadi dari mimpi mereka yang telah lama terlupakan.

.

.

.

.

.

Discontinue.

14 February 2024

IRREPLACEABLE [YEONGYU]Where stories live. Discover now