Tentu saja dirinya sangat senang, tak akan bisa lagi orang mengganggunya di sekolah

Terutama Sei, masih ingat dengan Sei? Anak itu tidak di keluarkan hanya di beri hukuman, bukan karena apa! Tapi karena Sena ingin melihat samapi mana Sei bermain main dengan dirinya

Sei tidak menderita? Tentu saja menderita ayahnya di buat bangkrut oleh Sena, hanya menyisakan kedai kecil milik orang tuanya yang tak ramai

.....................

Jam sudah menunjukan pukul 09:30 yang artinya semua siswa siswi beristirahat

Kini Jev masih di kelasnya, sedang berbincang bincang dengan teman temannya

"Jev mau pipis" Ujarnya lucu, tangannya memegang bagian bawah

"Yaudah ayok Ali anterin"

"Tak usah Ali, Jev bisa sendiri lagian dekat kok" Ali hanya menganggukkan kepalanya

Jev pun berlari kecil ke arah kamar mandi yang memang tak begitu jauh, namun tak begitu dekat, ia harus melewati beberapa kelas

Ia sudah selesai dengan mengeluarkan hasratnya, hasrat kencing wk

Dilihatnya Sei dan antek antek, kita panggil saja Liora dan Gani namanya

Jev yang melihat segerombolan Sena dari kaca wastafel pun menoleh

Tanpa babibu Liora dan Gani menarik satu satu tangan Jev, menjadikan Jev terlentang

"Elo" Teriaknya dengan menunjuk wajah Jev

"Gara gara elo, gw nggak bisa dapetin Sena"

Bugh

Bugh

Dua tendangan Jev dapatkan di perutnya, sebelum ia berbicara ia sudah lemas duluan

"Shh" Hanya ringisan yang bisa keluar dari mulut Jev, hidung dan mulutnya sudah mengeluarkan darah

Plak

Plak

Bugh

Bugh

Dua tamparan dan dua bogeman lagi, itu yang Jev dapatkan kembali

Kepalanya pusing, rasanya seperti berputar. Kedua pipinya memerah akibat tamparan yang cukup keras

Belum sampai situ, Sei menarik rambut Jev kencang sampai Jev terpaksa harus mendongak

"Dasar banci" Makinya

Liora dan Gani membanting tubuh Jev ke lantai

Khrek

"Akh"

Sebelum mereka keluar Sei lebih dulu menginjak kaki Jev, kalau terpentok meja saja rasanya kaya mau eek apalagi ini sangat sangat sakit

Jev menangis diam, ia tak mampu untuk meminta tolong

Ini selesai, namun kesakitan ini belum berakhir hanya penyiksaannya yang berakhir

Ia pingsan dengan keadaan yang sangat tidak baik baik saja, hidung dan mulut yang mengeluarkan darah, baju bagian perut terdapat jejak sepatu, rambut acak acakan, muka sembab, dan jangan lupakan kaki yang kemungkinan besar retak tulang

Di lain sisi, atau di kelas Jev

Lily dan yang lainnya bingung kenapa Jev tidak masuk masuk, padahal jam masuk sudah berbunyi

Mereka khawatir tentu saja, namun Lily lupa biasanya jika tidak bersamanya Jev akan bersama Sena

Ia akhirnya menelfon Sena yang sedang di ruang guru

"Halo"

"Hm? "

"Jev sama lo? "

"Nggak"

"Berarti dia kemana? Soalnya dari tadi katanya ke kamar mandi tapi nggak masuk masuk, gw khawatir"

"APA? Kook nggak lo ikutin Ly?"

"Gw tadi mau ngikutin, tapi Jev bilang nggak usah"

"Bodoh"

Setelah itu telfon mati

Sena

Ia kini sedang berlari menuju kamar mandi setelah mendengar apa yang di katakan oleh Lily

Brak

Dengan kasar Sena membuka pintu kamar mandi, dan benar saja ia melihat Jev yang sudah tak berdaya di lantai

"Sayang hey" Sena berusaha mengguncang tubuh Jev, namun nihil tak ada pergerakan yang ia lakukan

Sena membopong tubuh ringkih Jev, ia berlari menuju parkiran

"Sen ikut ya"

"Tetap sekolah Lily"

"Sen ayo lah"

"Ly"

Lily tak berkutik, ia memilih untuk kembali ke kelasnya dan akan menjenguk Jev nanti pulang sekolah

Dalam perjalanan Sena enggan menggeletakkan Jev, ia terus membopong Jev walau sambil menyetir

Tak lama dirinya sampai di rumah sakit milih keluarga Afriliando

"Dok tolong" Dokter segera datang saat tau siapa yang memanggil mereka, tak hanya satu dokter tapi enam dokter sekaligus

Mereka membawa Jev ke ruang ICU untuk penanganan lebih lanjut

Sena khawatir sangat sangat khawatir, siapa yang berani menyakiti kesayangannnya?

Ia mengambil hp nya untuk menelfon seseorang

"Cari tau siapa yang sudah membuat kekasihku terluka"

"Siap pak"

Setelah menelfon suruhannya dia berniat menelfon Gibran

"Dad"

"Kenapa Sen? "

"Jev masuk rumah sakit"

Tak ada jawaban yang Sena dapatkan, melainkan panggilan tertutup, tentu ia tau apa yang sedang di lakukan Gibran sekarang ini

Menelfon Jack? Mybe

Jae dan Jas sedang di luar negeri karena urusan yang penting









Aku update yeyy
Padahal niatnya mau hiatus dulu bentar, refresing
Tapi karna nanggung yaudah

baby Jev [Hiatus]Where stories live. Discover now