Daily Life Qian Family

Hari pertama Kakak Sekolah

" nanti kalo Baba belum jemput diem dulu disekolah ya, jangan keluar area sekolah " ucap Ten yg baru saja keluar dari kamar dengan balita yg sudah rapi digendongannya.

" Iya Papa " jawab dejun setelah meminum habis susunya.

" kak u ana? (Kakak mau kemana?) " Tanya balita yg baru saja pindah ke gendongan Babanya.

" Kakak mau cekulah " jawab sang kakak yg siap menggendong Tas.

" Yang u itut ceulah ga (Yang mau ikut sekolah juga) "

" No, adek da boleh ikut "

" Ba, yang itut ceulah ya ba (Ba yang ikut sekolah ya ba) " pinta si bayi pada Baba nya.

" Iya, Ayang ikut. Tapi cuma anterin doang ya "

" Yessstt " serunya

si bayi pikir ia benar-benar ikut sekolah dengan sang Kakak. Namun, memang dia tau sekolah itu apa?

Saat sampai disekolah ia pikir mungkin hanya bermain dengan teman baru yg banyak. Harusnya ia juga harus ikut masuk ke dalam kelas bersama si Kakak, tapi kenapa hanya kakaknya yg masuk? Kenapa dia malah kembali ke mobil bersama Papa dan Baba. Kakak bagaimana?
Pikiran itu membuatnya sedih, dan menangis seketika.

" Eh, adek kenapa nangis? " Tanya Kun saat kembali.

" Gelisah mungkin mas, Kakaknya ditinggal " jawab Ten menenangkan si bayi.

Siapa sangka didalam kelas juga kakaknya sedang bersedih, memikirkan si adik bermain dengan siapa jika dia sekolah? Sekuat tenaga ia menahan air matanya karena teringat ucapan Pamannya " Jangan nangis di sekolah, malu udah gede nanti gak dapet teman "

" hai, aku hendery kamu siapa? " Tiba-tiba seorang anak menghampiri nya dengan memperkenalkan diri.

" Aku Dejun " jawabnya sedikit malu-malu.

" Kamu sedih ditinggalin Papa ya? "

Dejun menggeleng

" Terus kenapa? "

" A-aku sedih, adek aku gak ada temen main soalnya aku cekulah "

" Nanti main sama adek aku aja, dia juga gak ada teman main "

" Kamu punya adik? " Tanya Xiaojun.

" Punya 1, mau gak? " (Eh?)

" Kalo mau nanti aku bilangin Papa, buat kasih Echan ke Kamu "

....

***

Gaje ya wkwk