mungkin saatnya tiba

99 4 1
                                    

.

.

.

Nanami cukup lega mendengar jawaban dari [name], perlahan dia menarik nafas lega dan berkata

"Hah...aku benar benar minta maaf karena telah membuat mu hampir terluka,ini semua salahku!" Ucap nanami sambil menatap ke arah [name]

"Tidak tidak,seharusnya saya yang minta maaf, karena sayalah bapak terluka" [name]

Nanami menatap [name] selama beberapa saat, entah apa yang dia pikirkan tapi sepertinya dia banyak sekali pertanyaan yang ingin di tanyakan kepada [name]

[Name] hanya tersenyum canggung dengan Nanami yang terus menatapnya

"Emm.. apakah ada yang salah dengan saya?" Ucap [name] sambil mengusap belakang lehernya sendiri

"Apakah kamu dekat dengan gojo" ucapan nanami sambil terus menatapnya

"Emm tidak,kami hanya kebetulan sering bertemu karena apartemen kami bertetangga"[name]

Nanami tampak berpikir sejenak dan memberikan pertanyaan kepada [name] lagi

"Apakah saat kamu hampir di culik,kamu menghubunginya" ucap nanami dengan wajah yang tampak penuh dengan pertanyaan

"Emm.. saya tidak menghubunginya, dan ketika saya melihat pak gojo saya juga terkejut!"

Nanami tampak sedikit kaget dengan jawaban [name]

"Yah..gojo benar benar orang yg tidak mudah di tebak"

Saat nanami menghela nafas dia teringat sesuatu

"Oh [name] apakah kamu ingin bekerja di kantor?, saya tidak bisa membiarkan mu terus bekerja sendiri dan jika kamu bekerja di kantor itu akan memudahkan saya untuk memanggilmu"

[Name] tampak berpikir sejenak

"Saya....saya bisa pak!!.." [name]

Nanami tampak senang mendengar jawaban, seringah muncul dari bibirnya dia terdengar sangat bahagia melihat [name]

"Bagaimana dengan kuliahmu?"
Ucap nanami dengan senyum di wajahnya

"Aku ingin beristirahat untuk 1 tahun,aku sedikit trauma dengan kejadian saat itu.mungkin aku akan melanjutkannya pada tahun kedua" [name]

Nanami menatapnya dengan sedikit khawatir dia merasa bersalah atas apa yang telah terjadi kepadanya, penyesalan dalam dirinya mulai tumbuh

Nanami takut kalau [name] akan terluka lagi dia tampak sangat khawatir dengan keselamatannya, dia seperti ingin melindunginya

"Maaf...maafkan saya"suaranya tampak sedih

Nanami menunduk seolah olah dia ingin menangis dia benar benar perduli pada [name] dia merasa jantungnya mulai berdetak kencang saat memikirkannya

"Bapak tidak perlu meminta maaf saya Saya yang telah lalai"

[name] menatap Nanami dan melihat bahwa Nanami tampak sedih dan murung

           See you in the next story~

(Mhweeee ^o^!!!)

DEAR NANAMI~(Nanami X Name)Where stories live. Discover now